Dikirim pada 2008-05-07 12:11:06 Oleh admin
Sebanyak 13 orang staf dari Unit Data & IT, Pertamina, EP Region Jawa (Cepu dan Cirebon) serta EP Region Sumatera (Banda Aceh, Medan, dan Palembang) melakukan kunjungan ke INTI, Selasa, 6 Mei 2008.
Sebagaimana disampaikan oleh Siswo, pimpinan rombongan EP Regional Cepu, "kunjungan ini adalah merupakan bentuk kunjungan pabrik sekaligus update informasi atas produk-produk lain yang dimiliki INTI".
Menurut Ass. Man. Penjualan JIT INTI, Setiawan Abas, "pada tahun 2007 lalu, Pertamina sudah menggunakan Rectifier INTI untuk 2 lokasi, senilai Rp. 101.858.890,- (sebelum Ppn). Sedangkan untuk Semester I Tahun 2008 ini Pertamina akan menggunakan lagi untuk 7 lokasi, dan direncanakan di Semester II menyusul 6 lokasi, sehingga total sebanyak 13 lokasi".
Selain kontrak rectifier, "Pertamina juga tertarik dengan produk GPA. Produk ini diharapkan dapat digunakan untuk memonitor tangki-tangki penampungan bahan bakarnya yang tersebar di seluruh Indonesia", demikian Ka. Deputy JIT, Eggy Julianda.
Pada kesempatan yang sama, Setiawan Abas mengatakan bahwa, "Terhadap GPA ini perlu dilakukan UCL (Uji Coba Lapangan) terlebih dahulu. Hal ini terkait kendala (cuaca) yang dialami Pertamina, karena saat ini sistem koneksi GPA menggunakan IP. INTI diminta untuk dapat menggunakan media lain, seperti radio link atau infra red".
IP-PBX serta Radio Link juga diminati Pertamina untuk menggantikan tipe Link L yang saat ini digunakan, menjadi tipe Link F.
"Di pulau Jawa, dari jumlah 40 populasi hub radio link, saat ini didominasi oleh link tipe L", demikian disampaikan Setiawan Abas. (INTI/HM)
Sebagaimana disampaikan oleh Siswo, pimpinan rombongan EP Regional Cepu, "kunjungan ini adalah merupakan bentuk kunjungan pabrik sekaligus update informasi atas produk-produk lain yang dimiliki INTI".
Menurut Ass. Man. Penjualan JIT INTI, Setiawan Abas, "pada tahun 2007 lalu, Pertamina sudah menggunakan Rectifier INTI untuk 2 lokasi, senilai Rp. 101.858.890,- (sebelum Ppn). Sedangkan untuk Semester I Tahun 2008 ini Pertamina akan menggunakan lagi untuk 7 lokasi, dan direncanakan di Semester II menyusul 6 lokasi, sehingga total sebanyak 13 lokasi".
Selain kontrak rectifier, "Pertamina juga tertarik dengan produk GPA. Produk ini diharapkan dapat digunakan untuk memonitor tangki-tangki penampungan bahan bakarnya yang tersebar di seluruh Indonesia", demikian Ka. Deputy JIT, Eggy Julianda.
Pada kesempatan yang sama, Setiawan Abas mengatakan bahwa, "Terhadap GPA ini perlu dilakukan UCL (Uji Coba Lapangan) terlebih dahulu. Hal ini terkait kendala (cuaca) yang dialami Pertamina, karena saat ini sistem koneksi GPA menggunakan IP. INTI diminta untuk dapat menggunakan media lain, seperti radio link atau infra red".
IP-PBX serta Radio Link juga diminati Pertamina untuk menggantikan tipe Link L yang saat ini digunakan, menjadi tipe Link F.
"Di pulau Jawa, dari jumlah 40 populasi hub radio link, saat ini didominasi oleh link tipe L", demikian disampaikan Setiawan Abas. (INTI/HM)