Dikirim pada 2008-04-18 14:09:21 Oleh Admin
Suatu ketika Anda dipanggil oleh atasan Anda, dan ternyata besoknya Anda harus segera melakukan perjalanan dinas keluar kota untuk menyelesaikan satu tugas yang tertunda karena PIC sebelumnya harus pulang ke Bandung karena sakit.
Pekerjaan ini sebenarnya sudah hampir selesai dan jika tidak segera dituntaskan akan sangat berdampak kepada cash flow-nya perusahaan. Bagaimana tidak, si pemilik proyek belum mau membayar jika pekerjaan tersebut belum selesai (100%).
Celakanya lagi, Anda yang diperintahkan untuk segera berangkat belum pernah ke daerah tersebut.
Kendala teknis yang berkaitan dengan proyek / pekerjaan yang ditangani mungkin dengan cepat bisa diatasi, tetapi kendala non teknis (seperti kondisi geografis, sosiologis, sarana transportasi yang dapat digunakan dan lain sebagainya) yang kadang-kadang sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu pekerjaan, anda belum punya gambaran, belum ada referensi, alias buta sama sekali.
Jika kondisi ini Anda alami, apa yang akan Anda lakukan?
Bertanya ke rekan yang bertanggungjwab atas pekerjaan ini sebelumnya jelas tidak mungkin. Yang bersangkutan sakit dan tentu saja harus beristirahat.
Nara sumber lain di Divisi tempat Anda bekerja yang diharapkan dapat memberikan sedikit gambaran untuk mengatasi kendala non teknis seperti tersebut diatas, kebetulan sekali juga belum ada.
Kemana Anda harus mencari referensi?, knowledge sharing-lah solusinya!
Ya, jika saja knowledge sharing (berbagi pengetahuan) di perusahaan ini telah menjadi budaya, masalah – masalah teknis maupun non teknis seperti yang digambarkan tersebut diatas sangat kecil kemungkinannya dapat terjadi bahkan mungkin saja tidak akan pernah terjadi.
Kenapa?, karena referensi selalu tersedia dan siap diakses setiap saat, dari mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja.
Knowledge sharing (berbagi pengetahuan) yang merupakan salah satu metode dalam knowledge management, memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh anggota suatu organisasi, instansi atau perusahaan untuk berbagi ilmu pengetahuan, teknik, pengalaman dan ide yang mereka miliki kepada anggota lainnya.
Dalam kasus seperti yang kita sebutkan diatas, maka penanggungjawab pekerjaan (PIC) akan terbiasa dan selalu menuliskan pengalaman-pengalamannya, seperti jenis pekerjaan yang pernah ditangani, SOP yang mesti diterapkan, cara-cara pemecahan masalah (jika terjadi) , baik masalah teknis maupun non teknis, dan lain sebagainya.
Bagaimana knowledge sharing dapat dilakukan dan berhasil dengan baik?
Knowledge sharing atau berbagi pengetahuan hanya dapat dilakukan bilamana setiap anggota suatu organisasi, instansi atau perusahaan memiliki kesempatan yang luas dalam menyampaikan pendapat, ide, kritikan, dan komentarnya atas tulisan yang dibuat anggota lain.
Jadi, apa saja yang ditulis oleh seorang anggota forum knowledge sharing dapat diakses oleh dan dari siapapun serta kapanpun.
Materi yang disampaikan dalam forum knowledge sharing akan sangat bermanfaat bagi siapapun dan materi-materi tersebut akan selalu mengalami perbaikan, baik karena bertambahnya wawasan dari si penulis maupun karena tulisannya (telah) dikomentari (mendapat masukan) dari pembacanya.
Kembali kepada contoh kasus yang kita sebutkan diatas, walaupun Anda hanya punya waktu satu hari untuk mempersiapkan keberangkatan dan belum pernah sekalipun ke lokasi (daerah) yang dimaksud, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Rekam jejak atas pekerjaan yang akan kita lakukan sudah tersedia dengan lengkap.
Jadi knowledge sharing yang merupakan salah satu metode dari knowledge managemen akan sangat membantu dan memudahkan seseorang untuk beradaptasi dengan “lingkunganâ€nya yang baru, dan pada akhirnya akan membuat / meningkatkan profit bagi perusahaan.(INTI/HM)
(bersambung)
Pekerjaan ini sebenarnya sudah hampir selesai dan jika tidak segera dituntaskan akan sangat berdampak kepada cash flow-nya perusahaan. Bagaimana tidak, si pemilik proyek belum mau membayar jika pekerjaan tersebut belum selesai (100%).
Celakanya lagi, Anda yang diperintahkan untuk segera berangkat belum pernah ke daerah tersebut.
Kendala teknis yang berkaitan dengan proyek / pekerjaan yang ditangani mungkin dengan cepat bisa diatasi, tetapi kendala non teknis (seperti kondisi geografis, sosiologis, sarana transportasi yang dapat digunakan dan lain sebagainya) yang kadang-kadang sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu pekerjaan, anda belum punya gambaran, belum ada referensi, alias buta sama sekali.
Jika kondisi ini Anda alami, apa yang akan Anda lakukan?
Bertanya ke rekan yang bertanggungjwab atas pekerjaan ini sebelumnya jelas tidak mungkin. Yang bersangkutan sakit dan tentu saja harus beristirahat.
Nara sumber lain di Divisi tempat Anda bekerja yang diharapkan dapat memberikan sedikit gambaran untuk mengatasi kendala non teknis seperti tersebut diatas, kebetulan sekali juga belum ada.
Kemana Anda harus mencari referensi?, knowledge sharing-lah solusinya!
Ya, jika saja knowledge sharing (berbagi pengetahuan) di perusahaan ini telah menjadi budaya, masalah – masalah teknis maupun non teknis seperti yang digambarkan tersebut diatas sangat kecil kemungkinannya dapat terjadi bahkan mungkin saja tidak akan pernah terjadi.
Kenapa?, karena referensi selalu tersedia dan siap diakses setiap saat, dari mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja.
Knowledge sharing (berbagi pengetahuan) yang merupakan salah satu metode dalam knowledge management, memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh anggota suatu organisasi, instansi atau perusahaan untuk berbagi ilmu pengetahuan, teknik, pengalaman dan ide yang mereka miliki kepada anggota lainnya.
Dalam kasus seperti yang kita sebutkan diatas, maka penanggungjawab pekerjaan (PIC) akan terbiasa dan selalu menuliskan pengalaman-pengalamannya, seperti jenis pekerjaan yang pernah ditangani, SOP yang mesti diterapkan, cara-cara pemecahan masalah (jika terjadi) , baik masalah teknis maupun non teknis, dan lain sebagainya.
Bagaimana knowledge sharing dapat dilakukan dan berhasil dengan baik?
Knowledge sharing atau berbagi pengetahuan hanya dapat dilakukan bilamana setiap anggota suatu organisasi, instansi atau perusahaan memiliki kesempatan yang luas dalam menyampaikan pendapat, ide, kritikan, dan komentarnya atas tulisan yang dibuat anggota lain.
Jadi, apa saja yang ditulis oleh seorang anggota forum knowledge sharing dapat diakses oleh dan dari siapapun serta kapanpun.
Materi yang disampaikan dalam forum knowledge sharing akan sangat bermanfaat bagi siapapun dan materi-materi tersebut akan selalu mengalami perbaikan, baik karena bertambahnya wawasan dari si penulis maupun karena tulisannya (telah) dikomentari (mendapat masukan) dari pembacanya.
Kembali kepada contoh kasus yang kita sebutkan diatas, walaupun Anda hanya punya waktu satu hari untuk mempersiapkan keberangkatan dan belum pernah sekalipun ke lokasi (daerah) yang dimaksud, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Rekam jejak atas pekerjaan yang akan kita lakukan sudah tersedia dengan lengkap.
Jadi knowledge sharing yang merupakan salah satu metode dari knowledge managemen akan sangat membantu dan memudahkan seseorang untuk beradaptasi dengan “lingkunganâ€nya yang baru, dan pada akhirnya akan membuat / meningkatkan profit bagi perusahaan.(INTI/HM)
(bersambung)