Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Ta ‘ala atas berkat rahmat dan karunia-NYA kita dipertemukan kembali dengan bulan yang sangat mulia, bulan diturunkannya Al Qur’an, yaitu bulan suci Ramadhan 1428 H.

Hari pertama telah kita lalui, akankah hari-hari yang mulia dan penuh berkah, rahmat dan ampunan Allah ini akan kita lewati begitu saja? Apakah pada Ramadhan tahun ini kualitas ibadah kita hanya seperti tahun-tahun sebelumnya, atau malah menurun? Tentu tidak!
Camkanlah..!, “wahai hamba-hamba Allah yang haus akan pengabdian dan ketaatan kepadaNya, jangan biarkan ia berlalu dan lewat begitu saja di depan mata, cukuplah ramadhan yang lalu menjadi pelajaran dan sekaligus penyesalan yang nyata, karena telah menyia-nyiakan kesempatan yang ada, yang telah Allah anugerahkan kepada kita, dengan hanya membawa sedikit dari sekian banyak dan berlimpah ruahnya kebaikan-kebaikanNya yang tersedia. Atau boleh jadi tidak sedikitpun pahala yang terbawa, karena banyak amalan utama yang tak terjaga, dan hilang dengan sia-sia.”

Allah Ta’ala berfirman, dalam Al Qur’an Surat Al-Hasyr ayat 18-19, yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri.Mereka itulah orang-orang yang fasik.”

Agar Ramadhan tahun ini dapat lebih meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kita, maka ada bebberapa hal yang harus kita lakukan, yaitu :

1. Berpuasa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda, artinya: “Setiap amal baik manusia akan dibalas sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat.¨ Allah Ta ‘ala berfirman : “(Kecuali puasa), amal ibadah ini khusus untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya. Karena ia telah meninggalkan syahwat makan dan minumnya karena Aku.¨ Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika menemui Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma kesturi.¨ (HR. al-Bukhari dan Muslim)

2. Qiyamullail
Ia merupakan tradisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabat. Dalam sebuah riwayat, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Barang siapa shalat malam dibulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampunilah dosanya yang telah lalu.¨ (HR. al-Bukhari dan Muslim).

3. Bersedekah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang sangat dermawan, terutama sekali pada bulan Ramadhan. Beliau pernah bersabda, “Sebaik-baik sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan.¨ (HR. at-Tirmidzi).
Bentuk sedekah ini ialah dengan memberi makan kepada saudara kita sesama muslim terutama sekali kepada para fakir miskin dan lebih khusus bagi mereka yang taat dalam beragama.

4. Bersungguh-sungguh Dalam Membaca al-Qur ‘an
Dalam hal ini ada dua poin pokok yaitu:

a. Memperbanyak bacaan al-Qur ‘an
Memperbanyak bacaan al-Qur ‘an ketika bulan Ramadhan merupakan amalan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, shahabat dan para Imam kaum muslimin.

b. Menangis ketika membaca al-Qur ‘an
Hal ini dapat tercapai dengan cara benar-benar meresapi, merenungkan dan memahami makna dari ayat-ayat yang kita baca sehingga akhirnya tenggelam dalam pengaruh keagungan Al-Qur ‘an yang menggetarkan hati.

5. Duduk di Masjid Hingga Terbit Matahari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya: “Barangsiapa shalat fajar dengan ber-jama‘ah lalu duduk berdzikir (mengingat) Allah sampai terbit matahari, kemudian shalat dua raka‘at baginya pahala seperti haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna.¨ (HR. at-Tirmidzi dan dinyatakan shahih oleh al-Albani).

6. I‘tikaf (Berdiam di Masjid dalam Rangka Ibadah)
I‘tikaf merupakan ibadah yang merangkum berbagai macam ketaatan seperti membaca al-Qur ‘an, shalat, dzikir, do،¦a dan lain sebagainya. Ibadah ini sangat ditekankan pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan untuk mendapat Lailatul Qadar.

6. Umrah di Bulan Ramadhan
Tentang umrah di bulan ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, artinya, “Umrah di bulan Ramadhan menyamai (pahala) haji.¨ dalam riwayat lain, “menyamai (pahala) haji bersamaku.¨ (HR. al-Bukhari dan Muslim).

7. Berusaha Meraih Lailatul Qadar
Keutamaan malam ini sungguh amatlah besar, sebagaimana difirmankan oleh Allah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam surat al-Qadr, artinya,
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur ‘an pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.¨ (QS. al-Qadr: 1-3)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga berusaha untuk mendapat kan Lailatul Qadar dan memerintahkan para shahabat dan keluarganya agar berusaha meraih malam itu.

9. Memperbanyak Dzikir, Do‘a dan Istighfar
Di antara waktu-waktu yang mustajab untuk dikabulkannya doa adalah:
- Ketika berbuka.
- Sepertiga malam terakhir, ketika Allah subhanahu wata ‘ala turun ke langit dunia dan berfirman, artinya, “Siapa yang memohon akan Aku beri dan siapa yang minta ampun niscaya akan Aku ampuni.¨
- Beristighfar di waktu sahur.
- Hari Jum “at terutama di akhir siangnya (menjelang Ashar).

(Disarikan dari Artikel buletin An-Nur, “Marhaban Yaa Ramadhan” Kamis 13 September 2007)


"Aktivitas di Bulan Ramadhan"   |   Dibaca 199 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar