Akan dicari pola yang sesuai

Pemerintah memutuskan akan mengakhiri kerja sama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) dengan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) dan PT Icon +.

Deputi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Bidang Telekomunikasi Roes Aryawijaya mengatakan kepastian pemutusan kerja sama akan dilakukan setelah ketiga perusahaan merampungkan kajian internalnya.
Kajian ini penting untuk mengetahui jenis pola kerja sama yang dapat meningkatkan kinerja ketiga perusahaan. "Manajemen ketiga perusahaan akan mempresentasikan hasilnya pada pertengahan bulan ini," kata Roes di Jakarta akhir pekan lalu.

Kajian internal akan menjabarkan aspek komersial dari jenis kerja sama yang mungkin dilakukan. Setelah potensi tersebut jelas, pemerintah selaku pemegang saham akan mengambil kebijakan yang sesuai.

Sebelumnya, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sofyan Djalil mengatakan pemerintah harus mencari pola kerja sama yang paling mungkin dilakukan oleh ketiga perusahaan. Apalagi ketiganya termasuk perusahaan milik negara yang bergerak di bidang yang sama, yaitu telekomunikasi. Kerja sama ini bisa dalam bentuk operasi atau pun kepemilikan saham.

Sofyan juga mendorong PT Telkom agar mengakuisisi Icon +. Perusahaan ini dinilai berpotensi besar mengembangkan saluran telepon melalui kabel listrik setelah mendapat dukungan dana dari PT Telkom.

Selama ini Icon + kurang mendapat dukungan pendanaan optimal dari PLN sebagai perusahaan induk. PLN juga belum berminat menambah investasinya di perusahaan itu.

Sedangkan untuk PT Industri Telekomunikasi Indonesia, Roes mengatakan pemerintah meminta manajemen peusahaan berfokus pada pengembangan jasa telekomunikasi. Ini lantaran produk-produk telekomunikasi saat ini sudah berkembang pesat dan dikuasai pemain besar berskala internasional.

Sebelumnya, Direktur Utama PT PLN Eddie Widiono mengatakan PLN memang berencana menjual saham anak perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa layanan berbasis satelit (VSAT), internet protocol (IP), dan jaringan komunikasi lewat kabel optik itu.

Eddie mengatakan PLN ingin menjajaki niat Telkom mengakuisisi Icon +. "Kalau mereka masuk, akan membunuh persaingan atau tidak?" katanya. Bila ternyata membunuh persaingan, kata dia, akuisisi Telkom atas Icon + justru bisa merugikan PLN.

Menurut dia, terlalu dini mengatakan menerima atau menolak rencana Telkom. Sebab, masih ada kemungkinan berkompromi dengan menteri BUMN dalam mencapai target perseroan. Karena itu, PLN sedang menyiapkan argumentasi pro dan kontra soal rencana penjualan saham Icon +. "Jadi banyak hal yang harus dipertimbangkan," katanya pekan lalu. (BUDIRIZA)

Sumber: Koran Tempo, 6 Agustus 2007


"Kerja Sama Perusahaan Telekomunikasi Diputus"   |   Dibaca 283 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar