Tulisan ini merupakan cuplikan dari hasil survey –hanya persepsi direksi, staf struktural, dan non struiktural terhadap efektlvltas organisasi- yang dilakukan oleh konsultan pada Maret 2004, dalam rangka menyusun nilai-nilai perusahaan yang sesuai. Hasil survey ini meskipun sudah 3 tahun berlalu, tetapi banyak hal yang belum ditindaklanjuti. Sehingga penulisan di jaring.inti.net ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan Direksi baru dalam mengarahkan organisasi ini.
1. TUJUAN

Persepsi terhadap efektivitas organisasi merupakan salah satu informasi untuk mengetahui gambaran efektivitas organisasi. Gambaran efektivitas organisasi ini diukur dengan kriteria-kriteria yang merupakan hambatan (blocking) bagi organisasi untuk menjadi organisasi yang efektif.

2. PERSEPSI YANG BERKEMBANG

a. Hambatan Efektivitas Organisasi

Dari persepsi direksi, staf struktural dan staf non-struktural yang berkembang, terdapat empat belas (14) kriteria yang menjadi hambatan terhadap efektivitas organisasi. Empat belas kriteria hambatan tersebut adalah :

1) Belum jelasnya tujuan (Unclear Aims).
2) Belum jelasnya sistem nilai (Unclear Value System)
3) Falsafah perusahaan yang belum tepat (Inappropriate Management Philosophy).
4) Kurangnya pengembangan manajemen (Lack of Management Development).
5) Struktur organisasi yang membingungkan (Confused Organization Structure).
6) Sistem kontrol belum memadai (Inadequate Contro!).
7) Rekrutmen dan seleksi yang belum memadai (Inadequate Recruitment and Selection) .
8) Penghargaan yang belum adil (Unfair Rewards).
9) Pelatihan yang belum efektif (Ineffective Training).
10) Stagnasi personal (Personal Stagnant).
11) Lemah dalam komunikasi (Lack of Communication)
12) Lemah dalam kerjasama (Lack of Teamwork).
13) Motivasi rendah (Low Motivation).
14) Kreatifitas rendah (Low Creativity).

Kuat/lemahnya persepsi mengenai masing-masing kriteria yang menjadi hambatan terhadap efektivitas organisasi, dibagi dalam tiga symbol berupa "Lampu" yang menggambarkan hambatan/bukan hambatan, sebagai berikut:

Lampu Hijau, dirasakan bukan sebagai hambatan.
Lampu Kuning, dirasakan sebagai hambatan, namun masih lemah
Lampu Merah, dirasakan sebagai hambatan yang kuat/serius.

b. Gambaran Posisi Persepsi terhadap Efektivitas Organisasi

1. Secara Umum
Persepsi terhadap hambatan (blocking) organisasi saat ini sudah cukup serius dampaknya terhadap efektivitas organisasi (berada dalam posisi Lampu Kuning, berada dalam posisi Lampu Kuning bergerak ke Lampu Merah, dan yang berada dalam posisi Lampu Merah). Gambaran lebih jauh sebagai berikut:

Hambatan yang tidak dirasakan oleh direksi
 Poor/Ineffective Training.

Hambatan yang dirasakan oleh direksi, staf struktural, dan staf/karyawan non-struktural:
 Unclear Aims.
 Unclear Values.
 Inappropriate Management Philosophy
 Lack of Management Development.
 Confused Management Structure.
 Inadequate Control.
 Inadequate Recruitment and Selection
 Unfair Rewards.
 Poor Training (kecuali direksi, yang menganggap aspek ini bukan hambatan, sehingga tidak prioritas untuk ditingkatkan).
 Personal Stagnant.
 Lack of Communication.
 Poor Teamwork.
 Low Motivation.
 Lack of Creativity.

2. Berdasarkan Pengelompokan Responden

Tidak terdapat perbedaan persepsi yang mencolok terhadap hambatan efektivitas organisasi antara direksi, staf struktural dan staf/karyawan non-struktural dengan gambaran sebagai berikut:

Persepsi Direksi

Lampu Kuning, terdiri dari aspek-aspek
 Lack of Management Development,
 Inadequate Control,
 Low Creativity, dan
 Personal Stagnant.

Lampu Kuning bergerak ke Lampu Merah terdiri dari aspek-aspek:
 Unclear Values,
 Unfair Rewards, dan
 Lack of Communication,

Lampu Merah terdiri dari aspek-aspek:
 Inappropriate Management Philosophy,
 Confused Organization Structure, dan
 Poor Teamwork.


Persepsi Staf Struktural

Lampu Kuning terdiri dari aspek-aspek:
 Unclear Aims,
 Inadequate Control,
 Inadequate Recruitment and Selection,
 Unfair Rewards,
 Ineffective Training,
 Personal Stagnant,
 Poor Teamwork, dan
 Low Motivation.

Lampu Kuning bergerak ke Lampu Merah terdiri dari aspek-aspek:
 Unclear Values,
 Inappropriate Management Philosophy,
 Lack of Management Development, dan
 Lack of Communication.

Lampu Merah terdiri dari aspek-aspek:
 Confused Organization Structure dan
 Low Creativity.

Persepsi Staf/Karyawan Non-Struktural

Lampu Kuning terdiri dari aspek-aspek:
 Inadequate Control, dan
 Inadequate Recruitment and Selection.

Lampu Kuning bergerak ke Lampu Merah terdiri dari aspek-aspek:
 Unclear Aims,
 Ineffective Training,
 Personal Stagnant,
 Poor Teamwork, dan
 Low Motivation.

Lampu Merah terdiri dari aspek-aspek:
 Unclear Values,
 Inappropriate Management Philosophy,
 Lack of Management Development,
 Confused Organization Structure,
 Unfair Rewards,
 Lack of Communication, dan
 Low Creativity.


"Persepsi Direksi, Staf Struktural, Non Struktural thd. Efektivitas Organisasi"   |   Dibaca 426 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar