Dikirim pada 2007-07-25 10:20:10 Oleh admin
Bisnis Indonesia, 23 Juli 2007
Bandung: PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) berencana mengaktifkan kembali sektor manufaktur telekomunikasi setelah dilakukan pembenahan manajemen.
Dirut INTI Abdul Aziz mengungkapkan pihaknya berkeinginan menggerakkan kembali sektor manufaktur telekomunikasi yang melambungkan perusahaan itu pada periode 1990-an.
"Saya belum mempelajari kondisi perusahaan seluruhnya. Akan tetapi apabila memungkinkan, sektor manufaktur harus dibangkitkan kembali guna memberdayakan potensi nasional," katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Kementerian BUMN pada Jumat pekan lalu menetapkan Abdul Aziz sebagai Direktur Utama setelah jabatan itu sempat vakum hampir dua tahun. Aziz sendiri sebelumnya menjabat Executive General Manager PT Telkom Divre III Jabar-Banten.Menneg BUMN Sofyan Djalil pada kesempatan itu juga melantik Plt. Dirut yang juga merangkap Direktur Administrasi dan Keuangan INTI, Waseso Adiatmo, menjadi Direktur SDM dan Umum.
Untuk jabatan Direktur Pemasaran masih tetap diemban Said Firman sementara Direktur Operasi dan Teknik oleh Harjanto. Dengan demikian, empat jajaran direksi kini telah terisi sepenuhnya.
Aziz melanjutkan dirinya secara pribadi sangat menginginkan industri manufaktur nasional mengambil porsi signifikan dalam bisnis seluler nasional yang kini tengah tumbuh pesat.
INTI menilai dominasi vendor asing dalam industri telekomunikasi saat ini sebagai sebuah tantangan, terlebih BUMN itu memiliki pengalaman panjang dalam manufaktur telekomunikasi nasional.
Dia mengungkapkan pihaknya mutlak harus memiliki produk yang benar-benar unggul sehingga operator telekomunikasi nasional akan mengadopsi manufaktur itu murni atas pertimbangan bisnis.
"Kalau pertimbangannya hanya karena solidaritas nasional atau apalagi hanya karena saya sebelumnya pernah di Telkom, itu tidak bisa diterima. INTI tidak bisa maju kalau hanya dikasihani, kami harus fight."
Dukungan Telkom
Direktur SDM dan Umum INTI Waseso Adiatmo mengungkapkan direksi yang baru harus mampu menyerap kontrak lebih besar dari operator telekomunikasi guna akselerasi industri telematika nasional.
Sementara itu, PT Telkom Tbk membuka kemungkinan untuk menjadi mitra strategis (strategic alliance) bagi INTI apabila konsiderasi bisnis memungkinkan terjadinya aliansi tersebut.
"Pada dasarnya, kemungkinan untuk itu selalu ada. Tapi pertimbangannya harus benar-benar business-to-business, bukan terkait dengan masuknya kader kami ke INTI," timpal Vice President Marketing & Public Communication Telkom Eddy Kurnia.
Dia melanjutkan pihaknya belum melakukan kajian secara khusus atas strategic alliance itu namun Telkom pada dasarnya selalu membuka kemungkinan ekspansi bisnis yang akan menguntungkan.
Oleh karena itu, kata dia, BUMN telekomunikasi itu juga bersikap terbuka atas wacana akuisisi Icon+, perusahaan telekomunikasi milik PLN, seperti disarankan Menneg BUMN.
"Prinsipnya, wacana bisnis apa pun selalu kami tampung. Tapi untuk membahas serius akuisisi, baik INTI maupun Icon+, hingga saat ini belum dilakukan manajemen Telkom," katanya.
Bandung: PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) berencana mengaktifkan kembali sektor manufaktur telekomunikasi setelah dilakukan pembenahan manajemen.
Dirut INTI Abdul Aziz mengungkapkan pihaknya berkeinginan menggerakkan kembali sektor manufaktur telekomunikasi yang melambungkan perusahaan itu pada periode 1990-an.
"Saya belum mempelajari kondisi perusahaan seluruhnya. Akan tetapi apabila memungkinkan, sektor manufaktur harus dibangkitkan kembali guna memberdayakan potensi nasional," katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Kementerian BUMN pada Jumat pekan lalu menetapkan Abdul Aziz sebagai Direktur Utama setelah jabatan itu sempat vakum hampir dua tahun. Aziz sendiri sebelumnya menjabat Executive General Manager PT Telkom Divre III Jabar-Banten.Menneg BUMN Sofyan Djalil pada kesempatan itu juga melantik Plt. Dirut yang juga merangkap Direktur Administrasi dan Keuangan INTI, Waseso Adiatmo, menjadi Direktur SDM dan Umum.
Untuk jabatan Direktur Pemasaran masih tetap diemban Said Firman sementara Direktur Operasi dan Teknik oleh Harjanto. Dengan demikian, empat jajaran direksi kini telah terisi sepenuhnya.
Aziz melanjutkan dirinya secara pribadi sangat menginginkan industri manufaktur nasional mengambil porsi signifikan dalam bisnis seluler nasional yang kini tengah tumbuh pesat.
INTI menilai dominasi vendor asing dalam industri telekomunikasi saat ini sebagai sebuah tantangan, terlebih BUMN itu memiliki pengalaman panjang dalam manufaktur telekomunikasi nasional.
Dia mengungkapkan pihaknya mutlak harus memiliki produk yang benar-benar unggul sehingga operator telekomunikasi nasional akan mengadopsi manufaktur itu murni atas pertimbangan bisnis.
"Kalau pertimbangannya hanya karena solidaritas nasional atau apalagi hanya karena saya sebelumnya pernah di Telkom, itu tidak bisa diterima. INTI tidak bisa maju kalau hanya dikasihani, kami harus fight."
Dukungan Telkom
Direktur SDM dan Umum INTI Waseso Adiatmo mengungkapkan direksi yang baru harus mampu menyerap kontrak lebih besar dari operator telekomunikasi guna akselerasi industri telematika nasional.
Sementara itu, PT Telkom Tbk membuka kemungkinan untuk menjadi mitra strategis (strategic alliance) bagi INTI apabila konsiderasi bisnis memungkinkan terjadinya aliansi tersebut.
"Pada dasarnya, kemungkinan untuk itu selalu ada. Tapi pertimbangannya harus benar-benar business-to-business, bukan terkait dengan masuknya kader kami ke INTI," timpal Vice President Marketing & Public Communication Telkom Eddy Kurnia.
Dia melanjutkan pihaknya belum melakukan kajian secara khusus atas strategic alliance itu namun Telkom pada dasarnya selalu membuka kemungkinan ekspansi bisnis yang akan menguntungkan.
Oleh karena itu, kata dia, BUMN telekomunikasi itu juga bersikap terbuka atas wacana akuisisi Icon+, perusahaan telekomunikasi milik PLN, seperti disarankan Menneg BUMN.
"Prinsipnya, wacana bisnis apa pun selalu kami tampung. Tapi untuk membahas serius akuisisi, baik INTI maupun Icon+, hingga saat ini belum dilakukan manajemen Telkom," katanya.