Dikirim pada 2007-05-28 07:56:13 Oleh Admin
Setiap tahun kita menyelenggarakan Rapat Dinas (RADIN) dalam rangka menyelaraskan sasaran dan program kerja masing-masing unit dengan tujuan dan misi korporat. Setiap tahun pula kita mendapat kosakata baru sebagai kebijakan strategik tahunan yang diberikan oleh BOD. Tapi sayang setiap kosakata baru tersebut pada akhirnya jadi tidak pernah jelas juntrungannya. Tidak ada penugasan tidak ada evaluasi, sehingga seringkali ini hanya sekedar retorika dari pada realitas. (misal: knowledge worker, alliance strategic, corporate culture, strategic alignment, performance excellence, dll.).Ada satu kosakata baru namanya ‘best practice’ yang langsung menjadi tugas setiap orang tertentu sehingga dicantumkan dalam setiap Sasaran Kerja Individu (SKI) minimal 2 (dua) best practice. Kosakata ini menjadi topik bahasan yang hangat disetiap unit kerja diawal tahun 2007. Hasilnya, ada yang menghilangkan best practice dari SKI tapi ada yang tetap mencantumkan tanpa perlu meminta penjelasan kepada yang berkuasa.
Jangan-jangan apa yang dimaksud best practice oleh BOD tidak sama dengan apa yang dimaksud oleh unit-unit kerja di bawahnya. Kalau begitu apa dong yang dimaksud dengan best practice? Berikut ini pengertian tentang best practice hasil penelusuran tim manajemen kualitas.
‘Best Practice’ adalah metode dan aktivitas yang digunakan oleh sebagian besar organisasi yang efektif untuk beroperasi dan mengelola berbagai fungsi. Chevron, misalnya, menyebutkan empat tingkatan praktik terbaik (O'Dell, dkk., 1998), meliputi:
1. Gagasan yang baik yang belum terbukti, tetapi punya nilai yang berarti.
2. Praktik terbaik, sebuah teknik yang telah diimplementasikan, metodologi, sebuah prosedur, atau proses yang telah meningkatkan hasil bisnis.
3. Praktik terbaik lokal, pendekatan terbaik untuk semua atau satu bagian besar dari organisasi yang didasarkan pada analisis terhadap hard data. Dengan kata lain, lingkup di dalam organisasi dari praktik terbaik telah diidentifikasi: Dapatkah ia digunakan di satu departemen atau area geografis, atau dapatkah ia digunakan di banyak bagian organisasi, atau di mana pun di antara kedua hal tersebut?
4. Suatu praktik terbaik industri, sama dengan tingkatan ketiga tetapi menggunakan hard data dari industri.
Secara historis, repositori pengetahuan yang pertama hanya mendaftar praktik terbaik dan membuatnya tersedia di dalam perusahaan. Sekarang repositori pengetahuan adalah elektronik dan Web-accessible, mereka dapat memiliki dampak luas terhadap penggunaan pengetahuan pada perusahaan keseluruhan. Raytheon dengan sukses menggunakan praktik terbaik untuk menggabungkan tiga budaya perusahaan yang berbeda (lihat Swissler, 2001). Lihat O'Dell dan Grayson (2003) dan O'Dell, dkk., (2003), dan O'Dell dan Grayson (1998) untuk lebih detail tentang praktik terbaik.
Sementara repositori pengetahuan bukanlah database maupun basis pengetahuan, khususnya dalam hal terminologi. Repositori pengetahuan menyimpan pengetahuan yang sering berbasis-teks dan memiliki karakteristik sangat berbeda. Jangan mengacaukan repositori pengetahuan dengan basis pengetahuan dari sebuah sistem pakar. Mereka adalah mekanisme yang sangat berbeda.
Sasaran repositori pengetahuan adalah menangkap pengetahuan. Struktur repositori sangat tergantung pada jenis pengetahuan yang disimpan. Repositori dapat terbentang dari hanya daftar pertanyaan dan solusi yang sering diajukan (dan tidak jelas) sampai daftar individu dengan keahlian mereka dan informasi kontak, sampai praktik terbaik yang terperinci untuk suatu organisasi besar.
Contoh Best Practice, lihat tulisan sebelumnya dengan judul “Manajemen Penegtahuan†terdapat best practice dari Xerox Corporation. Best practice ini termasuk dalam tingkat ke 4, yaitu eksternal best practice.
Jangan-jangan apa yang dimaksud best practice oleh BOD tidak sama dengan apa yang dimaksud oleh unit-unit kerja di bawahnya. Kalau begitu apa dong yang dimaksud dengan best practice? Berikut ini pengertian tentang best practice hasil penelusuran tim manajemen kualitas.
‘Best Practice’ adalah metode dan aktivitas yang digunakan oleh sebagian besar organisasi yang efektif untuk beroperasi dan mengelola berbagai fungsi. Chevron, misalnya, menyebutkan empat tingkatan praktik terbaik (O'Dell, dkk., 1998), meliputi:
1. Gagasan yang baik yang belum terbukti, tetapi punya nilai yang berarti.
2. Praktik terbaik, sebuah teknik yang telah diimplementasikan, metodologi, sebuah prosedur, atau proses yang telah meningkatkan hasil bisnis.
3. Praktik terbaik lokal, pendekatan terbaik untuk semua atau satu bagian besar dari organisasi yang didasarkan pada analisis terhadap hard data. Dengan kata lain, lingkup di dalam organisasi dari praktik terbaik telah diidentifikasi: Dapatkah ia digunakan di satu departemen atau area geografis, atau dapatkah ia digunakan di banyak bagian organisasi, atau di mana pun di antara kedua hal tersebut?
4. Suatu praktik terbaik industri, sama dengan tingkatan ketiga tetapi menggunakan hard data dari industri.
Secara historis, repositori pengetahuan yang pertama hanya mendaftar praktik terbaik dan membuatnya tersedia di dalam perusahaan. Sekarang repositori pengetahuan adalah elektronik dan Web-accessible, mereka dapat memiliki dampak luas terhadap penggunaan pengetahuan pada perusahaan keseluruhan. Raytheon dengan sukses menggunakan praktik terbaik untuk menggabungkan tiga budaya perusahaan yang berbeda (lihat Swissler, 2001). Lihat O'Dell dan Grayson (2003) dan O'Dell, dkk., (2003), dan O'Dell dan Grayson (1998) untuk lebih detail tentang praktik terbaik.
Sementara repositori pengetahuan bukanlah database maupun basis pengetahuan, khususnya dalam hal terminologi. Repositori pengetahuan menyimpan pengetahuan yang sering berbasis-teks dan memiliki karakteristik sangat berbeda. Jangan mengacaukan repositori pengetahuan dengan basis pengetahuan dari sebuah sistem pakar. Mereka adalah mekanisme yang sangat berbeda.
Sasaran repositori pengetahuan adalah menangkap pengetahuan. Struktur repositori sangat tergantung pada jenis pengetahuan yang disimpan. Repositori dapat terbentang dari hanya daftar pertanyaan dan solusi yang sering diajukan (dan tidak jelas) sampai daftar individu dengan keahlian mereka dan informasi kontak, sampai praktik terbaik yang terperinci untuk suatu organisasi besar.
Contoh Best Practice, lihat tulisan sebelumnya dengan judul “Manajemen Penegtahuan†terdapat best practice dari Xerox Corporation. Best practice ini termasuk dalam tingkat ke 4, yaitu eksternal best practice.