Dikirim pada 2001-03-27 08:21:09 Oleh Admin
Seandainya burung punya tangan, akankah ia menulis untuk anak-anaknya
tentang pelajaran terbang? Tentang bagaimana mengepakkan sayap, menelusuri
angin, atau menukik berkelok-kelok? Pasti tidak. Bahkan tak perlu. Sebab,
manusia pun tak banyak menggunakan kata-kata untuk melukiskan sesuatu. Tak
perlu seorang penari menulis bagaimana sebuah tarian pantas dilenggokkan.
Tak usah seorang pemahat menulis bagaimana sebuah bongkah kayu harus diukir.
Tak cukup kata untuk mengungkapkan semua itu. Karena, yang dibutuhkan adalah
contoh nyata - teladan - yang dapat disentuh, dirasa, dan kasat mata. Tak habis orang menulis bertebal-tebal kitab untuk mengungkapkan:
"bagaimanakah menjadi seorang pemimpin yang baik." Betapa terbatasnya kata,
bahkan untuk sebuah yang "baik" pun takkan pernah cukup untuk melukiskannya.
Itulah mengapa pemimpin yang baik tak berada di balik kata-kata, melainkan
menjadi sebuah teladan - contoh nyata - yang dapat disentuh, dirasa, dan
kasat mata. Rekan-Kantor
tentang pelajaran terbang? Tentang bagaimana mengepakkan sayap, menelusuri
angin, atau menukik berkelok-kelok? Pasti tidak. Bahkan tak perlu. Sebab,
manusia pun tak banyak menggunakan kata-kata untuk melukiskan sesuatu. Tak
perlu seorang penari menulis bagaimana sebuah tarian pantas dilenggokkan.
Tak usah seorang pemahat menulis bagaimana sebuah bongkah kayu harus diukir.
Tak cukup kata untuk mengungkapkan semua itu. Karena, yang dibutuhkan adalah
contoh nyata - teladan - yang dapat disentuh, dirasa, dan kasat mata. Tak habis orang menulis bertebal-tebal kitab untuk mengungkapkan:
"bagaimanakah menjadi seorang pemimpin yang baik." Betapa terbatasnya kata,
bahkan untuk sebuah yang "baik" pun takkan pernah cukup untuk melukiskannya.
Itulah mengapa pemimpin yang baik tak berada di balik kata-kata, melainkan
menjadi sebuah teladan - contoh nyata - yang dapat disentuh, dirasa, dan
kasat mata. Rekan-Kantor