Dalam rangka mengisi kegiatan pasca Program Pengunduran Diri Secara Sukarela (PDSS) kami ingin berbagi informasi tentang peluang bisnis yang mungkin saja bermanfaat baik bagi peserta PDSS maupun mereka yang masih bekerja tetapi beniat untuk menggeluti bisnis ini sebagai hobbi dan usaha sampingan.

PDSS bukan akhir dari segalanya tetapi bisa menjadi awal sukses kita dalam memperbaiki ekonomi keluarga.

Memperbaiki ekonomi keluarga bisa kita mulai dari sektor agribisnis. Mencari duit dari sektor ini, ternyata tidak usah cari komoditi yang susah-susah. Karena umumnya, salah satu kelemahannya adalah kebutuhan lahan yang cukup. Di samping modal, memang merupakan bahan yang harus dicari. Nah sekarang anda mempunyai kesempatan luas untuk berbisnis, hanya dengan menjual "getah". Ini bukan getah karet, tapi menjual getah pepaya. Tanaman ini tidak sulit, dan memproses getahnya juga mudah. Apa anda berminat berbisnis getah pepaya? Untuk menelusuri bisnis ini, kami menurunkan beberapa tulisan yang berkaitan dengan prospek bisnis, cara budidaya, dan kisah sukses dalam bisnis getah pepaya, yang kami ambil dari majalah mingguan Mitra Bisnis.

A. Prospek Bisnis Getah Pepaya

Pendahuluan

TANAMAN pepaya (Carica papaya), sebenarnya tidak termasuk tanaman asli Indonesia. Namun kendati demikian, telah dikenal sejak lama. Konon kabarnya, tanaman ini berasal dari Amerika Latin. Ada keunikan dari tanaman ini, yaitu mudah tumbuh dalam setiap kondisi tanah. Buahnya pun banyak disukai orang. Sebab selain memiliki rasa manis yang menyegarkan, juga banyak mengandung vitamin A dan C. Bahkan dikalangan masyarakat luas, buah pepaya matang dijadikan sebagai makanan untuk kesehatan pencernaan.

Selain itu, buah pepaya muda dan daunnya pun banyak manfaatnya bagi kesehatan. Bisa dijadikan sebagai sayuran dan manisan, bahkan untuk obat berbagai penyakit dalam maupun luar.

Meskipun telah banyak manfaatnya, tanaman pepaya ternyata masih menyimpan beberapa potensi yang lebih besar lagi. Diantaranya, semua getah yang terdapat dalam tanaman ini, baik dari pohon, daun, akar dan buahnya dapat diolah menjadi tepung papain. Sejenis enzim tanaman, yang sangat multiguna.

Buah sisa sadapannya, selain bisa dijual setelah matang juga dapat dijadikan tepung "pektin". Tepung papain dan pektin, banyak dicari berbagai industri. Bagian Yang paling banyak mengandung getah, terutama dari buah pepaya muda.

Karena banyak dibutuhkan berbagai industri, harga tepung papain cukup tinggi mencapai diatas Rp 300.000/kg. Sedangkan tepung pektin bisa mencapi diatas Rp 200.000/kg.
Papain dikenal dikalangan industri, sebagai enzim yang memiliki kemampuan memecahkan molekul protein. Sehingga, saat ini papain menjadi suatu produk yang sangat bermanfaat bagi industri.


Dibutuhkan Industri

Industri yang banyak membutuhkan papain adalah, industri makanan terutama industri pengolahan daging dan ikan. Karena tepung papain, mampu melunakan daging dalam waktu singkat. Papain juga dapat digunakan, sebagai bahan penghancur sisa buangan indutri pengolahan daging maupun ikan hingga menjadi bubur, dan buburnya dijadikan sebagai konsentrat bahan makanan ternak.

Pada industri penyamakan kulit, papain juga dijadikan sebagai pelembut kulit. Pada industri lainpun, papain dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bir, farmasi, kosmetik untuk pelembut dan pemutih kulit, industri detergen, industri lensa, bahan pelarut glatin, bahan perenyah kue kering (cracker).

Pada industri minuman, dimanfaatkan sebagai bahan penjernih. Bahan penggumpal susu, pada Pembuatan keju, dan banyak kegunaan lainnya.Berbagai industri yang membutuhkan papain dan pektin yang tersebar di seluruh Indonesia, selama ini mengimpor dari Amerika, negara-negara Eropa, Filipina, Columbia, dan negara-negara di Afrika. Penghasil papain dan pektin terbesar di dunia, dipegang Amerika dan Eropa.Produksi papain dan pektin dari Indonesia, sampai saat ini masih belum nampak, masalahnya industri pengolahannya belum begitu banyak. "Paling hanya satu atau dua industri saja, yang memproduksi tepung papain dan pektin. Itu pun jumlah produksinya masih sedikit. Mengingat petani pepaya di Indonesia lebih senang menjual buahnya setelah matang untuk dikonsumsi," tutur mantan Direktur Produksi PT.Papain Aneka Industri Dudung Muhidin. Pepaya selain menghasilkan tepung papain yang diambil dari getahnya, juga menghasilkan tepung pektin. Tepung pektin diperoleh dari buah pepaya yang telah matang, setelah melalui proses pengeringan hingga menjadi tepung. Saat ini industri pektin dunia, baru menggunakan buah limbah buah jeruk dan apel sebagai bahan baku utamanya.

Setelah beberapa kali dilakukan penelitian, ternyata buah pepaya pun tidak kalah kadarnya dibanding jeruk dan apel. Bahkan kualitas pektin dari buah pepaya jauh lebih baik. Mengingat kandungan daya rekat, buah pepaya cukup tinggi. Manfaat pektin hampir sama dengan tepung papain dan banyak dugunakan untuk industri makanan, farmasi kosmetik dan indutsri lainnya. Pektin merupakan suatu zat perekat yang banyak manfaatnya, diantaranya pembentuk tekstur roti, keju, pengental dan stabilzer minuman, bahan utama pembuatan jelly, jam dan marmalade.

Pada industri farmasi, pektin sebagai bahan emulsifer, obat diare, obat penawar racun logam, penaik daya larut obat-obatan sulfa. Untuk penyusut penyerapan obat, memperpanjang kerja hormon, pelapis perban, bahan hemostatik, oral, injeksi dan mencegah pendarahan. Sebetulnya sumber pektin, tidak hanya terdapat pada buah pepaya saja, tetapi bisa pula terdapat pada akar, pohon, daun, dan bunganya . Hanya saja, kandungan paling banyak terdapat pada buahnya. Maka tak heran, bila banyak industri pembuat pektin cenderung lebih senang memakai bahan baku utamanya dari buah pepaya, jeruk dan apel.


Prospek Jelas

Bila melihat jumlah kebutuhan, dari tepung papain dan pektin berbagai industri di dunia, setiap harinya permintaannya terus meningkat. Hal ini seiring dengan makin pesatnya jumlah industri, yang memerlukan tepung jenis ini. Kebutuhan idustri makanan, farmasi, kosmetik, ditergen dan industri sejenis yang ada di Indonesia jumlahnya cukup besar. Bahkan, pada priode 1990-an - 1991, menurut data dari Dept Perindustrian & Perdagangan, kebutuhan industri ini cukup fantastis, mencapai 16.000 ton lebih. Semua kebutuhan tersebut, di impor dari Amerika Serikat dan sebagian negara Eropa. Sedangkan pasokan dari industri penghasil papain dan pektin lokal masih terbatas, bahkan sangat sedikit, tidak sampai 1 persen. Bila melihat kenyataan tersebut, prospek bisnis kedua jenis tepung ini sangat memiliki peluang yang prospektif untuk dikembangkan di Indonesia. Sumber daya manusia, alam dan iklim negara kita sangat mendukung. Dan bahkan, penanaman pepaya telah terbiasa dilakukan masyarakat sejak lama. Hanya saja, tinggal dukungan dari masyarakat industri, perbangkan dan dukungan utama dari pemerintah. Harga tepung papain saat ini relatif fluktuatif dan cenderung naik. Mengingat, harga papain dan pektin mengikuti harga dolar Amerika Serikat terhadap rupiah. Harga jual yang diterima industri saat ini Rp 275.000,00 - Rp 325.000,00/kg untuk papain. Rp 225.000,00 - Rp 250.000,00/kg tepung pektin.-






B. BUDIDAYA PEPAYA

UNTUK budidaya penanaman pohon pepaya, tidak banyak persyaratan khusus karena tanaman ini tidak manja. Yang penting, sekitar pohon pepaya tanahnya harus selalu basah atau lembab. Pemberian pupuk, dilakukan tiga kali dalam setahun.

Masa pertumbuhan paling lama senbilan bulan, tetapi ada pula baru berusia empat bulan sudah berbuah dan siap disadap getahnya, sebagai bahan baku pembuatan papain. Karena saking mudahnya melakukan penanaman dan perawatan tanaman pepaya, sehingga uraian untuk teknik budidaya tidak perlu panjang. Yang perlu diuraikan adalah, masalah teknik penyadapan getah dari pohon pepaya.


I.Teknik Penyadapan

Sebelum melakukan proses penyadapan, perlu mempersiapkan pengetahuan dan alat yang memadai. Untuk memproduksi "papain", bahan baku utamanya adalah getah pepaya. Sementara bahan pembantunya, berupa air dan sulfit.

Sulfit yang dapat digunakan Natrium Bisulfit (NaHSO3), Natrium Metabisulfit, Sodium Bisulfit. Air digunakan untuk pengencer getah pepaya, bisulfit digunakan untuk pelarut bahan kimia.
Penyiapan alat, pisau sadap/pisau dapur, pisau karet untuk mengerok getah yang kering, tampah untuk menampung getah, ember plastik, tangki, loyang, alat pengering,saringan (ultra filter). Proses pengambilan, pertama, pengambilan getah pada buah dilakukan pada buah yang telah berumur diatas dua bulan. Dilakukan pagi hari, atau sore hari masa penyadapan bisa sampai 13 kali.

Kedua, pengambilan getah dari batang dan daun, dilakukan dengan cara batang ditebang setinggi 25 cm dari tanah. Batang dan daun yang telah ditebang, kemudian dirajang, atau dipotong-potong dan dihancurkan. Hasil rajangan ditempa, atau diperas agar getahnya keluar.


II. Pembuatan Tepung.

Pengolahan getah menjadi tepung papain kasar, caranya getah yang telah ditampung dicampur dengan bisulfit 0,7 persen, sebanyak empat kali jumlah getah dan diaduk hingga rata. Campuran ini akan berbentuk emulsi getah, berwarna putih susu agak kental. Untuk mengeringkan emulsi getah ini, agar menjadi tepung dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, pengeringan dengan sinar matahari. Kedua, pengeringan dengan memakai alat listrik. Ketiga, pengeringan dengan memakai vakum. Keempat, pengeringan dengan memakai pengering semprot. Kelima, pengeringan dengan pengering beku.

Setelah dikeringkan, kemudian diproses agar menjadi tepung papain yang bersih melalui proses penyaringan dengan memakai ultra filter yang berukuran seratus mesh. Hasil proses ini, akan menjadi tepung "papain" dengan aktivitas proteolitik sekitar 600 MCU/g.


III. Pembuatan Pektin

Buah pepaya sisa hasil sadapan jumlahnya akan banyak, bahkan masih memiliki rasa yang manis dan lezat. Tetapi buah pepaya sisa sadapan ini, kulit sudah rusah karena bekas sayatan pisau sadap untuk mengeluarkan getahnya. Sehingga bila buahnya dijual sulit untuk laku, karena penampilan kulitnya sudah rusak. Untuk itu, buah pepaya tersebut bisa diolah menjadi tepung pektin.

Cara pembuatannya, ada beberapa langkah.Pertama, bahan baku berupa buah pepaya dari berbagai jenis, harus yang telah matang. Kedua, sediakan bahan penolong berupa asam klorida, asam sulfat dan asam asetat.

Bahan penolong lainnya berupa filter aid. Sedangkan penyiapan alat, berupa bak pencuci buah, mesin perajang, mesin pres, tangki masak, penyaring, penjernih, pengering, tepung powder/cairan liquid.

Pengolahan, pertama,lakukan pencucian buah pepaya kemudian dibelah. Buang seluruh bijinya hingga bersih dari semua kotoran. Kedua, buah dirajang sampai kecil. Ketiga, setelah itu dipres sampai sari buahnya habis. Yang diambil ampas hasil presan.
Keempat, ampas ini dicuci hingga bersih, karena akan dijadikan sebagai bahan baku pembuatan pektin. Kelima, masukan asam sulfat dan bahan pendukung lainnya. Keenam, ampas perasan tersebut direbus selama 1 jam. Ketujuh, setelah mendidih rebusan buah disaring untuk memisahkan air rebusannya. Air rebusan ini yang yang akan menjadi ekstrak pektin.

Kedelapan, ampas sisa rebusan dapat dioalah menjadi berbagai jenis makanan. Kesembilan, ekstrak pektin dijernihkan memakai mesin penjernih. Kesepuluh, setelah itu ektrak dikentalkan dengan memakai penyaringan ultra atau dengan memakai vacum evaporator. Kesebelas, cairan kental ini bisa langsung dikeringkan. Dan keduabelas, cairan akan membentuk menjadi tepung pektin.-



C. Kisah Sukses

Tatang Lusman Menikmati Hari Tua dari Pepaya

MENGHADAPI hari tua bagi Tatang Lusman (66) tidaklah suram, apalagi frustasi. Sebab ia telah mempersiapkan diri dengan menanam pohon pepaya seluas satu hektar lebih di kawasan Ciampea Kabupaten Bogor. Itu dilakukannya, sebelum masa pensiun tiba dari perusahaan tempatnya bekerja di perkebunan karet dan pabrik minyak sawit empat tahun silam. Sekarang lelaki berputra enam ini, hidup tenang menikmati masa tuanya, sambil sesekali mengontrol kebun pepaya miliknya.

Dari hasil berkebunnya, Tatang kini bisa memetik untung setiap kali paneng cukup besar, bahkan bisa melebihi gaji yang diperolehnya sewaktu bekerja dulu. "Padahal posisi saya sewaktu bekerja di pabrik minyak sawit setara manajer. Tetapi upahnya lebih besar dari berkebun pepaya," ucap lelaki yang mengaku menggeluti pertanian sejak kecil kepada "Mitra Bisnis" di kediaman pekan lalu.

Hal itu, membuat Tatang semakin betah saja menanam pepaya. Sehingga lahan kebun pepayanya terus diperluas, yang dimilikinya kini hampir mencapai 2 ha. Sedangkan jenis pepaya yang dikembangkannya hanya satu jenis, yaitu jenis pepaya bangkok. Sebab, jenis pepaya ini, menurutnya selain mudah ditanam dan cukup tahan terhadap penyakit juga buahnya banyak diminati konsumen, karena dagingnya memilki rasa yang cukup enak.

Cari Mitra

Produksi pepaya yang dikembangkan Tatang, bukan saja untuk memenuhi pepaya konsumsi saja, tetapi bebearapa bulan terakhir ini diminta salah satu perusahaan dari Jakarta, untuk mensuplai getah pepaya dalam jumlah banyak. Namun permintaan tersebut, sampai saat ini belum terpenuhi. Mengingat, permintaan buah pepaya untuk konsumsi saja sudah merasa kewalahan. "Untuk memenuhi permintaan tersebut, tidak mungkin lagi ditangani oleh saya sendiri. Sebab permintaan setiap harinya terus meningkat. Agar terpenuhi permintaan ini, saya mengajak kepada para petani atau pemilik modal untuk menjalin kemitraan dan berinvestasi menanam pepaya," ajak lelaki yang selalu terbuka bila diajak ngobrol masalah pertanian.
Teknisnya, sambung Tatang, pihaknya menyediakan bibit dan menampung hasil panen. "Penyuplaian bibit dari saya, tujuan untuk menciptakan keseragaman kualitas produksi pepaya, baik buah maupun getah," jelasnya seraya menambahkan, menanam pepaya selain tidak sulit dan tidak banyak memerlukan biaya besar. Bayangkan saja, biaya untuk penanaman satu pohon pepaya dari mulai beli bibit hingga panen pertama hanya membutuhkan Rp 12.000,00. Jumlah sebesar itu sudah termasuk upah kerja mulai tanam hingga panen, pupuk dan perawatan. Bila dikelola sendiri biayanya akan lebih murah lagi. "Masa pertumbuhan sampai panen pertama dimulai hanya membutuhkan 9 bulan, untuk seterusnya berselang 15 hari sekali," tambahnya.-



Untuk selanjutnya, kami akan menurunkan tulisan-tulisan lain berkaitan dengan peluang usaha yang mungkin cocok bagi Anda baik yang akan mengikuti PDSS maupun yang berminat karena adanya kecocokan tempat ataupun hobbi. (Teman Sejawat, Bagian Pengembangan SDM)


"Getah Pepaya Mudah Diolah dan Mudah Jadi Duit"   |   Dibaca 22453 kali   |   1 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar

User Image
@kos pada 25 September 2003 - 13:47
Saya memiliki balong yang cukup luas, namun saya tidak tahu cara memanfaatkannya, jika Anda punya informasi tentang budi daya ikan, mohon artikel berikutnya hal-hal yang berkaitan dengan ikan. Punten ini sangat prioritas, karena saya mau mengambil PDSS.