Berikut Petikan Berita dari Harian Kompas. Ada satu kesamaan sisi penghematan dari kelima BUMN tersebut, yaitu "perbaikan proses pengadaan barang dan jasa". Semoga ini menjadi cerminan dan semangat untuk memperbaiki proses pengadaan juga di perusahaan kita. Jadi akan ada efisiensi dan optimalisasi yang signifikan. Semoga!
Salam,
Yanti

Dana Rp 7,373 Trilyun Penghematan Lima BUMN


Jakarta, Kompas - Langkah-langkah perbaikan (corrective action) atas hasil audit lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dilakukan hingga akhir tahun 2002 menghasilkan efisiensi (penghematan) aktual sebesar Rp 7,373 trilyun. Lima BUMN yang diaudit tersebut adalah PT Jasa Marga (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero), PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.


Demikian dikatakan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Darmin Nasution saat melakukan jumpa pers bersama perwakilan kelima BUMN itu, Kamis (13/3), di Jakarta.

Dari penghematan aktual sebesar Rp 7,373 trilyun itu, Rp 495 milyar merupakan kontribusi PT Jasa Marga, Rp 120,397 milyar dari PT Garuda, Rp 1,519 trilyun dari PT Perkebunan Nusantara (PN) IV, dan Rp 5,238 trilyun dari PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom).

Nasution menjelaskan bahwa pada 15 November 2001 pemerintah telah mengumumkan hasil audit kinerja atas kelima BUMN itu, dan meminta kelima BUMN itu menindaklanjuti rekomendasi dari masing-masing auditor.

Auditor yang ditunjuk mengaudit kinerja PT PN IV dan PT Telkom adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) Amir Abadi Jusuf dan Rekan/RSM International. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II diaudit oleh KAP Prasetio Utomo & Co/Arthur Andersen. PT Garuda dan PT Jasa Marga diaudit oleh KAP Hadi Sutanto & Rekan/PriceWaterhouseCooper.

Sampai dengan akhir tahun 2002, sebagian rekomendasi yang disampaikan masing-masing auditor itu selesai ditindaklanjuti kelima BUMN tersebut. Melalui langkah-langkah perbaikan, masing-masing BUMN menghasilkan efisiensi dalam berbagai bidang aktivitas utama, yang meliputi operasi, investasi, pendanaan, dan penyelenggaraan perusahaan (corporate governance).

Langkah-langkah perbaikan yang ditempuh PT Jasa Marga antara lain, memutuskan perjanjian kuasa penyelenggaraan Jakarta Outer Ring Road dengan investor lama yang gagal memenuhi kewajiban finansial, serta perubahan persentase bagi hasil dengan PT Citra Marga Nusaphala Persada.

Adapun PT Garuda melakukan langkah-langkah antara lain menutup rute penerbangan yang tidak memberi profit, menyempurnakan organisasi pengadaan, dan menetapkan Kota Denpasar, Bali, sebagai crew base kedua setelah Jakarta. Dengan menetapkan Denpasar sebagai crew base, biaya penempatan awak pesawat dapat dikurangi.

Sementara PT PN IV melakukan langkah-langkah perbaikan berupa perbaikan mutu panen dan standar pelaksanaan kegiatan. Meningkatkan produktivitas kelapa sawit dan kakao, serta menyempurnakan standar dan prosedur pengadaan barang dan jasa.

Langkah-langkah yang diambil PT Telkom antara lain adalah merestrukturisasi organisasi, melakukan pembelian kembali (buy out) saham mitra, melakukan alih pengelolaan di Divisi Kerja sama Operasi (KSO) beberapa Divisi Regional, serta mengoptimalkan produksi pulsa dengan mengintensifkan pemasaran fitur Nadasela dan Sandinada.

Sementara, PT Pelindo II melakukan corrective action dengan merasionalisasi dan memodernisasi kapal tunda dan kapal pandu. Mengintegrasikan penanganan peti kemas, dan merevisi tarif penggunaan tanah.

Sementara itu, menurut Kepala Perwakilan Dana Moneter Internasional (IMF) di Jakarta David Nellor, pengumuman corrective action kepada publik merupakan elemen yang terpenting dalam perbaikan dan peningkatan good corporate governance (prinsip pelaksanaan pemerintah yang baik) di BUMN.

"Penjelasan menyangkut langkah-langkah koreksi ini sangat penting sekali bagi perbaikan dan peningkatan perusahaan, terutama dalam pelaksanaan good corporate governance. Upaya yang terus menerus dilakukan ini, tentunya juga akan didukung masyarakat," katanya.

Nellor mengakui perbaikan perusahaan bukan hanya sebatas pengumuman langkah koreksi saja. Akan tetapi juga perbaikan secara menyeluruh di berbagai bidang. (har/fey)



"Penghematan di Lima BUMN."