Dikirim pada 2001-03-01 08:24:10 Oleh Admin
Seorang bijak pernah berkata, "Jika di depanmu ada gunung untuk didaki,
jangan tunggu ia menjadi bukit." Jika di hadapan kita bertumpuk persoalan yang harus dipecahkan, tak usah berharap akan selesai dengan sendirinya. Bila anda tak mau mengambil kesempatan itu, persoalan akan mencari orang yang tepat untuk menyelesaikannya - yaitu orang yang bersedia untuk tumbuh dan berkembang. Dan, ketika anda menghindar dari hadangan sebuah persoalan, keberanian anda mengerut hingga tak lebih dari sejentik kekerdilan hati.
Memang, kita sedang menghadapi persoalan yang luar biasa berat, seolah takkan sanggup pundak ini memikul beban. Tetapi, mari kita percaya, bahwa sebesar apa pun ujian, ia takkan lebih besar dari ketakutan kita. Melalui persoalan kita tahu siapa emas siapa lumpur. Bukankah emas selalu bercampur lumpur sebelum diuji dengan sungguh-sungguh. Bahkan untuk benih yang kelak disemai, petani pun memilih yang terbaik.
jangan tunggu ia menjadi bukit." Jika di hadapan kita bertumpuk persoalan yang harus dipecahkan, tak usah berharap akan selesai dengan sendirinya. Bila anda tak mau mengambil kesempatan itu, persoalan akan mencari orang yang tepat untuk menyelesaikannya - yaitu orang yang bersedia untuk tumbuh dan berkembang. Dan, ketika anda menghindar dari hadangan sebuah persoalan, keberanian anda mengerut hingga tak lebih dari sejentik kekerdilan hati.
Memang, kita sedang menghadapi persoalan yang luar biasa berat, seolah takkan sanggup pundak ini memikul beban. Tetapi, mari kita percaya, bahwa sebesar apa pun ujian, ia takkan lebih besar dari ketakutan kita. Melalui persoalan kita tahu siapa emas siapa lumpur. Bukankah emas selalu bercampur lumpur sebelum diuji dengan sungguh-sungguh. Bahkan untuk benih yang kelak disemai, petani pun memilih yang terbaik.