Dikirim pada 2002-09-19 08:06:51 Oleh Admin
Pantaskah anda mengeluh? Padahal anda telah dikaruniai sepasang lengan yang kuat untuk mengubah dunia. Layakkah anda berkesah? Padahal anda telah dianugerahi kecerdasan yang memungkinkan anda membenahi sesuatunya.Apakah anda bermaksud menyia-nyiakan semua itu, lantas menyingkirkan beban tanggung jawab dari pundak anda?
Jangan! Jangan biarkan semua kekuatan yang ada pada diri anda terjungkal hanya karena anda berkeluh kesah. Ayo, tegarkan hati. Tegakkan bahu. Jangan biarkan semangat
hilang hanya karena tak tahu apa jawaban atas persoalan anda.
Jangan biarkan kelelahan menghujamkan keunggulan anda. Ambillah nafas dalam-dalam. Tenangkan semua alam raya yang
ada dalam benak anda. Lalu temukan lagi secercah sinar di balik awan galaksi. Dan, mulailah ambil langkah baru.
Sesungguhnya, ada orang yang lebih berhak mengeluh dibanding anda. Sayangnya suara mereka parau tak terdengar, karena
mereka tak sempat lagi mengeluh. Beban kehidupan yang berat lebih suka mereka jalani daripada disesali. Jika demikian, apakah anda lebih suka mengeluh daripada menjalani tantangan hidup? (Motivasi Net)
Jangan! Jangan biarkan semua kekuatan yang ada pada diri anda terjungkal hanya karena anda berkeluh kesah. Ayo, tegarkan hati. Tegakkan bahu. Jangan biarkan semangat
hilang hanya karena tak tahu apa jawaban atas persoalan anda.
Jangan biarkan kelelahan menghujamkan keunggulan anda. Ambillah nafas dalam-dalam. Tenangkan semua alam raya yang
ada dalam benak anda. Lalu temukan lagi secercah sinar di balik awan galaksi. Dan, mulailah ambil langkah baru.
Sesungguhnya, ada orang yang lebih berhak mengeluh dibanding anda. Sayangnya suara mereka parau tak terdengar, karena
mereka tak sempat lagi mengeluh. Beban kehidupan yang berat lebih suka mereka jalani daripada disesali. Jika demikian, apakah anda lebih suka mengeluh daripada menjalani tantangan hidup? (Motivasi Net)
Wajar kami mengeluh Neng, Bagaimana tidak melihat perusahaan tambah amburadul. Semua pada gontok-gontokan. Tak ada yang mau introfeksi diri. Semua pingin menang sendiri ya manajemen ya karyawan. Tidak ada suasana yang kondusif. Sebagian orang lupa akan kodratnya sebagai manusia. Tidak mau saling memaafkan. Padahal pengalaman kerja termasukan pendidikan pejabat pada tinggi lihat saja manajmen kita pada S2. Malu rasanya sama pendiri perusahaan ini. Hargailah manusia INTI sesuai dengan tingkat profesionalisme yang dimilikinya. Jangan sembarangan mengangkat pejabat yang tak jelas track recordnya. Lalu bagaiman kami tidak mengeluh bila trust dan respect hanya dimulut doang. Sadarlah semuanya pesaing kita sudah masuk dalam medan bisnis kita apa kita akan lari tunggang langgang meninggalkan arena permainan bisnis telekomunikasi.
Yach memang neng Geulis, buat apa mengeluh karena semua tergantung garis tangan. Tak ada gunanya yang namanya track record. Orang loba omong tak pernah kerja suka bolos bisa naik pangkat di INTI. Manajemen tidak pernah mengakui kesalahannya sendiri selalu berkelit seperti pengacara yang membela kliennya.