19 Juni 1971. W.Mitchell memulai harinya dalam suasana hati yang gembira. Ia
berkendaraan di atas sepeda motor barunya menuju ke tempat kerja yang
disukainya, operator rem kereta kabel di San Francisco. Usianya 28 tahun,
tampan, sehat, dan disukai orang. Pada persimpangan Twenty-sixth dengan
South Van Nees, ketika menikung dengan kecepatan 65 mil perjam, ia mengalami
kecelakaan pertamanya.
Waktu ia sadar kembali, ia sudah terbaring di rumah sakit dengan nyeri yang
amat sangat, tak mampu bergerak, dan takut bernapas. Tiga perempat tubuhnya
mengalami luka bakar tingkat tiga yang sangat parah. Selama empat bulan
berikutnya, ia mendapatkan 13 kali transfusi, 16 kali cangkok kulit, dan
berbagai macam operasi lainnya. Ketika akhirnya ia dilepas dari rumah sakit
dan sedang menyusuri jalan raya sambil menikmati udara segar, ia melewati
sebuah halaman sekolah. Anak-anak berhenti dan memandangi wajahnya. "Hai,
teman-teman, ke sini, ada monster!" teriak salah seorang anak.

Meskipun ia merasa amat tersinggung bila orang-orang menanggapi penampilan
barunya dengan kasar, ia masih mendapatkan kasih dan penghiburan dari
sahabat-sahabat dan keluarganya, dan dari falsafah pribadinya. Ia tahu bahwa
ia tidak usah menanggapi pandangan masyarakat bahwa ia harus berwajah tampan
dan sehat supaya dapat berbahagia. Ia mengendalikan "kapalnya" dan itulah
perasaan bahagia dan sedihnya. Daripada menganggap keadaan ini sebagai suatu
kemunduran, ia melihatnya sebagai titik awal. Ia memilih untuk memulai hidup
lagi.

Dalam waktu enam bulan setelah kecelakaan itu, ia sudah meneruskan hobinya,
menerbangkan pesawat. Ia pindah ke Colorado dan bersama dua orang
sahabatnya, mendirikan Vermon Casting Inc. Sebagai presdir, ia membangun
perusahaan kecil pembuat tungku kayu yang menjadi perusahaan dengan jumlah
pekerja kedua terbesar di Vermont. Kekayaannya meningkat sampai hampir 3
juta dolar. Ia memiliki sebuah rumah model di Victoria yang menyenangkan,
pesawat terbang sendiri, perusahaan real estat, sebuah bar, dan dikagumi
banyak wanita. Ia berada di puncak dunia sekali lagi.

Kemudian datanglah bencana kedua.

11 November 1975. W.Mitchell bersama empat orang penumpang lain tinggal
landas dengan Cessna. Kurang lebih 75 kaki di atas, ia mengurangi tenaga,
dan pesawat tersebut jatuh bagai sebuah batu, kembali ke landasan pacunya.
Rasa sakit segera menjalar dari punggung bagian bawahnya. Ia mencium bau
asap dan berteriak kepada orang-orang lain agar keluar. Karena dilanda rasa
takut akan terbakar sekali lagi, ia keluar, dan menemukan bahwa ia tidak
dapat menggerakkan kakinya.

Sekali lagi ia masuk rumah sakit dan diberitahu bahwa keduabelas ruas tulang
belakangnya tak dapat diperbaiki lagi. Ia akan lumpuh selama sisa hidupnya.
Meski ia adalah seorang optimis, ia mulai mengalami saat-saat gelap. Ia
bertanya-tanya mengapa semuanya harus terjadi padanya. Ia menanyakan
keadilan dunia. Tapi untunglah ia masih mempunyai keyakinan mendalam bahwa
ia dapat menciptakan realitanya sendiri dengan memusatkan perhatian pada
"apa saja yang dapat dilakukannya", dan bukannya pada "apa saja yang tidak
dapat dilakukannya". Ia juga masih mempunyai sahabat-sahabat dan keluarga
yang mempercayainya. Ia memilih mengikuti nasihat filsuf Jerman Goethe:
"Apapun yang dapat Anda kerjakan, atau Anda mimpikan dapat Anda kerjakan,
mulailah itu. Keberanian memiliki kecerdikan, kekuatan, dan keajaiban di
dalamnya." Sebelum kecelakaan, ada puluhan ribu hal yang dapat
dikerjakannya. Ia dapat saja menghabiskan sisa hidupnya untuk menyesali
sepuluh ribu yang tidak dapat dikerjakannya lagi, tapi sebagai gantinya ia
memilih untuk memusatkan perhatian pada sembilan ribu hal yang masih tersisa
baginya.

Setelah kejadian itu, ia menjadi walikota di tempat tinggalnya selama dua
kali masa bakti, mendapatkan pengakuan internasional sebagai aktivis
lingkungan, dan mencalonkan diri sebagai anggota Kongres. Ia bekerja sebagai
anggota sejumlah dewan direksi, moderator serial siaran televisinya sendiri,
dan memberi ceramah profesional kepada ratusan kelompok setiap tahunnya
tentang sikap, layanan, dan perubahan.

Dalam ceramah-ceramahnya ia selalu berkata, "Mundurlah, ambillah pandangan
yang lebih luas. Anda akan mempunyai peluang untuk menyadari barangkali
masalahnya akhirnya bukanlah apa-apa." Ia selalu mengingatkan pada orang
lain bahwa yang penting bukanlah apa yang terjadi pada mereka, melainkan apa
yang mereka lakukan terhadap peristiwa itu. Itulah yang paling penting. -
W.Mitchell. (diadaptasi dari: Unlimited Power - Anthony Robbin) - Rekan Kantor


"Dua Kecelakaan W Mitchell"   |   Dibaca 211 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar