SYNEIDESIS = QOLBU

Syneidesis. Orang Yunani menyebut istilah ini sebagai kata yang merujuk hati nurani. Secara definisi, istilah ini berkonotasi moral tentang mendengarkan suara hati. Seseorang yang berkepribadian baik hanya akan melakukan perbuatan dengan kualitas moral yang baik. Dalam agama, istilah ini akrab kita sebut sebagai qolbu.


Bagaimana menjelaskan qolbu?
Dari sejumlah literatur agama, qolbu diterjemahkan sebagai gambaran titik sensor atau dimensi ketuhanan yang tidak mempunyai bentuk fisik sebagaimana dipahami oleh mayoritas orang. Qolbu digambarkan berada di dada kita, yang menjadi tempat berbintik hitam jika berbuat kejahatan atau berbintik putih (bersinar) jika berbuat kebaikan. Katanya, qolbu adalah tempat dibolak-baliknya perasaan. Kadang seseorang bisa merasa bahagia, tapi tak berapa lama dia bisa langsung sedih tak berkesudahan. Kadang seseorang bisa dengan sabar dan ikhlas dalam bersikap, tapi secara signifikan bisa berubah menjadi iri dengki yang hebat. Inilah kehebatan qolbu.



Qolbu yang hebat ini ternyata memiliki empat ruangan. Ruangan yang ukurannya bisa berubah, tergantung dari pola pikir kita saat itu. Ruangan yang dihuni perasaan terhadap hal yang ditakuti, yang diinginkan, penyakit hati, dan kekuatan hati. Inilah makanya perasaaan hati tak pernah menetap.


Qolbu inilah yang menjadi cermin bagi setiap orang karena perkataan qolbu akan selalu jujur. Anjurannya pasti untuk kebaikan. Saat kita berbuat baik maka qolbu ini akan tenang, nyaman, tanpa sedikitpun gelisah. Sayangnya, kita sering mencampakkan qolbu kita sendiri, bahkan membunuhnya dengan perilaku kita.


Bagaimana bisa?
Qolbu akan berubah hitam saat kita berbuat curang hanya demi rupiah-rupiah keuntungan, saat kita bohong hanya untuk kesenangan sesaat, saat kikir padahal harta melimpah, saat kita dengki terhadap kebahagian orang lain, saat kita enggan peduli terhadap orang lain, atau saat kita menolak kebenaran karena sebuah gengsi.


Akibatnya qolbu pun tertutup dan mati sehingga tidak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Hal inilah yang menjadi petaka. Apalagi, syneidesis atau qolbu tidak tergantung dari keberadaan seseorang di dunia.

Qolbu akan tetap hidup meskipun pemiliknya telah mati. Qolbu inilah yang nanti akan menyelamatkan atau menjerumuskan kita di hari pembalasan. Dengarkan qolbu saat hal buruk menghampiri. ***


"ARTIKEL BEBAS : SYNEIDESIS = QOLBU"   |   Dibaca 140 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar