Dikirim pada 2020-05-28 15:19:00 Oleh Admin
Gbr. Nekwork Konfigurasi dari Internet Via TV Cable.
Ditengah kondisi pandemic bencana virus COVID-19 di awal TW I 2020 di negara kita, Internet yang semula bukan kebutuhan sekunder mendadak menjadi kebutuhan primer. Akibat larangan berkerumun dan bertemu dalam jumlah yg banyak maka pertemuan beralih dari pertemuan fisik ke pertemuan virtual. Seminar , Silaturahmi Keluarga, Rapat keperluan kantor maupun organisasi kemasyarakatan beralih ke video conference. Dan Semua itu perlu akses INTERNET dengan bandwidth yang cukup.
Dengan Teknologi Celular GSM 4G akses internet (Data) dengan bandwidth yg cukup tentu bukan masalah. Namun ada dampak ekonomis yg muncul yaitu pemakain data yg banyak tentu akan menyebabkan biaya yg besar pula.
Teknologi Akses internet dari TV Cable dapat menjawab permasalahan diatas. Akses Internet dengan TV Cable juga menjawab keterjangkauan daerah /wilayah untuk akses internet karena masih banyak pelanggan TV kabel yg berada di daerah rural.
Internet Via TV Cable juga akan menaikkan prosentase Rumah Tangga dan Populasi di Indonesia. Capaian berdasarkan LKO Kominfo th 2018 akses fixed broadband untuk Rumah Tangga sebesar 10,34 % sedangkan untuk populasi sebesar 2,65 %. Masih Jauh dibawah Target RPI 2014 -2019 yaitu sebesar 49% untuk Rumah Tangga dan 6% untuk Populasi. Dengan target tambahan bahwa 5 sektor layanan publik yaitu rumah sakit, puskesmas, kantor polisi, dinas Pemda dan Sekolah harus sdh terlayani 100%.
Secara Teknologi berikut Nekwork Konfigurasi dari Internet Via TV Cable
Implementasinya tanpa mengganti Cable Existing. Dan Mengganti Set Top Box yg ada di pelanggan dengan Cable Modem serta menambahkan D-CMTS sebagai Concentrator. Cable Modem dengan menggunakan Teknologi DOCSIS 3.0 dengan wifi router. Sedangkan D-CMTS dengan teknologi DOCSIS 3.0 dan 256 QAM 800 MBps. Sehingga pada masing-masing pelanggan diharapkan bisa mendapat bandwidth 10 Mbps. Bandwidth yg cukup untuk video converence dan akses media social. Dengan Konfigurasi ini keberadaan dan status pelanggan dapat dimonitor secara penuh. Terutama masalah billing, serta dapat pula dimasukkan edukasi pelanggan melalui layanan informasi Teletext.
Sementara itu untuk akses bandwidth dapat bekerjasama dengan ISP secara bundling sesuai kebutuhan dan tingkat kebutuhan dan jumlah pelanggan.
Potensi Internet via TV Cable berdasarkan data dari salah satu Asosiasi TV Cable di Indonesia adalah sebagai berikut :
- Memiliki sebaran di 32 Propinsi.
- Jumlah Pelanggan eksisiting 10.000.000
- Jumlah Anggota Asosiasi 180 Anggota dan
- Daftar Tunggu pengguna Internet 2.000.000
Sungguh sebuah gambaran potensi bisnis yg cukup besar dan menjanjikan. Sedangkan Daerah yg cukup siap untuk implementasi adalah Tapal Kuda Jawa Timur, Sorong, Makasar, Palangka Raya, Sampit,
Banjarmasin dan sebagian daerah jawa barat. Dengan perkiraan sekitar 200.000 pelanggan.
Namun Demikian seperti kita ketahui, bahwa penyedia jasa internet dan TV Cable di Indonesia sangat banyak. Ada yg bermain di premium seperti First Media, MNC Play, My Republic, Bisnet , Indihome dan GIG baik untuk korporasi maupun retail. Untuk memenangkan pasar di sector Internet via TV Cable ini dapat masuk ke pangsa pasar retail dengan harga yg kompetitif. Mengingat jumlah pelanggan dan jumlah waktu penggunaan internet per hari di Indonesia cukup tinggi yaitu diatas 4 Jam per Hari baik lewat smart phone atau computer maka hal ini sangat dimungkinkan ditunjang dengan jumlah penduduk yg bertambah 1,1 pertahunnya dari 262 jt orang.
Disamping hal teknis ada beberapa hal hal perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan Internet via jaringan Cable ini antara lain :
1. Perijinan
Perijinan Harus sesuai dengan Peraturan Menteri Kominfo Tahun 2013 tentang Tatacara dan Persyaratan Perizinan Penyelenggaraan Jasa Penyiaran Tevelevisi secara digital
Perijinan Penyelenggaraan Jasa Akses Internet.
2. Bekerja sama dengan Cable TV Operator yg berpengalaman dan tergabung dengan asosiasi.
Hal ini diperlukan karena pelayanan public memerlukan penanganan khusus serta tergabungnya dalam Asosiasi akan memperkuat posisi jika ada permasalah2 diluar teknis.
3. Menjalankan Operasional dan Pelayanan Publik yg Baik dan Effisien. Dengan Sistem Miror monitoring akan sangat memungkinkan untuk memonitor jaringan dan perangkat yg ada dipelanggan.
Selamat Berbisnis.
Penulis : Agus Santoso / PP.199211044
Divisi Perencanaan Strategis & Pengembangan Usaha