Managed Service

Latar Belakang Manage Service

Manage Service atau Layanan terkelola bisa diartikan sebagai sebuah layanan outsource atau dalam arti yang lebih luas adalah layanan yang dilakukan oleh perusahaan lain untuk melaksanakan rangkaian pekerjaan dalam pengawasan serta pengelolaan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan yang menggunakan jasanya.

Kondisi Penyedia Layanan Terkelola atau Manage Service Provider saat ini dalam kondisi hypercompetition karena banyakanya MSP dan bergerak di sektor yang mirip. Sementara itu tuntutan perusahaan yang menjadi pelanggan semakin tinggi. Selain itu produk yang dikelola harganya semakin murah, sehinggan Barrier to entry nya rendah yang pada ujung-ujungnya Investasi sulit balik modal atau BEP yang lama.

Tipe Managed Services

Jenis-Jenis Layanan Terkelola dapat dikelompokkan menjadi :

1. Managed Networks & Infrastructure.
Managed Service ini ditujukan untuk mengurangi biaya dan mengoperasikan infrastruktur termasuk jaringan dan pusat data.

2. Managed Security
MSP ini menyediakan layanan remote security perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada, anti-virus, malware, ransomware, dll. Layanan remote memungkinkan update dilakukan tanpa hambatan dan tepat waktu.

3. Managed Communication Services
Layanan terkelola ini menggabungkan layanan data, suara, dan video pada jaringan IP yang sama misalnya Call Center

4. Managed Wireless & Mobile Computing

5. Managed Print Services
Layanan ini memungkinkan pemantauan jarak jauh, pembaruan, dan pengelolaan infrastruktur manajemen dokumen perusahaan

6. Managed Support Services.
Layanan ini Ini termasuk tanggung jawab help desk, termasuk help tickets untuk bantuan dengan masalah TI di perangkat karyawan maupun peralatan jaringan.

7. Data Analytics
Layanan ini menyediakan intelijen bisnis dengan mencari dan menganalisis data untuk memprediksi tren dan pattern perusahan sehingga perusahan dapat mengambil langkah-langkah strategis yang tepat untuk memajukan bisnis perusahaan

8. Managed Cloud Infrastructure
Layanan ini mengelola storage, network and operating , termasuk di dalamnya tools dan application stacks seperti Basis data, platform e-commerce, dan DevOps tools.

9. Managed Software-as-a-Service.
Layanan ini sebagai Penyedia host dan memberikan aplikasi kepada pelanggan dan memastikan bahwa aplikasi itu terus diperbarui dan ditingkatkan.


Managed Service Provider di Indonesia
Beberapa MSP di antaranya adalah :

1. Telkomsigma,
PT Sigma Cipta Caraka (telkomsigma) adalah Integrated ICT Solutions company yang menyediakan cloud computing, data center, managed services, software development, system integrator services.

2. Datacomm
Datacomm menyediak Infrastruktur It termasuk networks, datacenters, security, and system. Datacomm juga menyediakan layanan dengan persyarataan khusus atau specific requirements, cost-effectively and efficiently.

3. AGIT (AG-IT)
AGIT Menyediakan Manage Operation Support termasuk di dalamnya Dekstop & Pheripheral Operations, Network & Infrastructure Operations, DC & DRC Operations. Manage Aplications (SAP, Oracle, Microsoft, etc)

4. Multipolar Technology
Multipolar melalui anak perusahaan PT VisioNet Data Internasional (VDI), kami menyediakan Total Business Process Managed Services, dengan cakupan layanan yang tersebar di seluruh Indonesia. Layanan tersebut adalah Field Operation Managed Services, Merchant IT Services, IT Operation Managed Services, IT Application Managed Services, Contact Center Services, Mobile & Payment Services.

5. PGASCOM
PGASCOM menyediakan layanan Manage Connectivity yang menyediakan perangkat telekomunikasi, operasional, dan monitoring system serta 24 jam Helpdesk, Seat Management dan manage SCADA

6. Telkomtelstra
MNS Telkomtelstra menawarkan Managed Network Services (MNS) dan Managed Cloud Services (MCS) . MNS menyedikan Layanan terkelola dengan Single SLA yang mencakup data center, wide area network (WAN), wireless local area network (WLAN), dan software-defined wide area network (SD WAN). Sementara untuk MCS , Layanan disediakan mulai dari desain infrastruktur cloud yang dibutuhkan (data-specific atau cost-specific) hingga pengoperasian.



Analisis Situasi

Layanan terkelola saat ini sebagian besar melayani aktivitas vertikal perusahaan dan sedikit yang melayani aktivitas horisontal. Aktivitas vertikal yang dimakud disini adalah aktivitas yang terkait dengan aktivitas spesifik oleh sebuah perusahaan misalnya ICT Managed Service untuk Perusahaan Telekomunikasi , ICT untuk Perbankan, ICT untuk Kesehatan dan lain-lain. Sedangkan Aktivitas Horisontal adalah aktifitas yang terkait fungsi umum dan relatif sama untuk seluruh perusahaan, seperti Perekrutan, Payroll, Pengadaan dan lain sebagainya. Ketika MSP dengan spesialisasi aktivitas vertikal diminta untuk menghadirkan layanan aktivitas horisontal, maka layanan yang diberikannya seringkali tidak bernilai tinggi bagi sebuah perusahaan. Sehingga, pada umumnya MSP akan bermitra dengan penyedia aplikasi fungsional perusahaan - seperti payroll, finansial, supply chain, dll – dan mem-bundling dengan investasi infrastruktur. Layanan MSP akan bernilai tinggi jika MSP mampu menyasar area proses bisnis pelanggan. Bukan sekedar memberikan layanan dengan pola bisnis model “Cost Cutting” tapi juga mampu memberikan kontribusi inovasi untuk mereka berkompetisi.

Kondisi PT INTI dengan produk, dan Layer Devices Network Application dan Services dapat digambarkan sebagai berikut :



PnR : Produksi & Repair
MS : Managed Services

Dari pemetaan tersebut, Managed Service yang disediakan oleh PT INTI selama ini sedikit sekali yang terkait dengan produk sendiri (pengembangan produk). Managed Service yang disediakan oleh PT.INTI adalah untuk produk lain seperti Huawei dll. Value Differentiator PT INTI adalah produk-produk khusus yang terkait langsung dengan Customer Pemerintahan dan BUMN dan sifatnya solution.

Dari sisi Market Size, Potensi Pasar untuk Managed Service ICT cukup besar. Potensi pasar yang besar tersebut di antaranya adalah :

a. Infrastruktur Tower
Total Tower BTS di empat operator, yaitu Telkom Group, XL, Indosat dan Smartfren pada tahun 2018 adalah sebanyak 401,64 ribu unit, meningkat 18,8% dibandingkan 2017 yang sebesar 337,9 ribu unit. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) memiliki Base Transceiver Station (BTS) sebanyak 189 ribu unit atau terbanyak diantara empat operator lainnya. BTS Telkomsel terbagi menjadi tiga, yaitu sebanyak 50,3 ribu unit 2G, 82,1 ribu unit 3G, dan 56,7 ribu unit 4G.
Pesaing terdekatnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) berada di posisi kedua dengan jumlah BTS sebanyak 118,6 ribuunit. Angka tersebut meningkat 17,31% dibandingkan 2017 yang sebesar 101 ribu unit.
Sementara itu, PT Indosat Tbk (ISAT) dan Smartfren Telecom Tbk (FREN), masing-masing memiliki BTS sebanyak 74,9 ribu dan 19 ribu unit pada 2018. Angka ini meningkat 28,6% untuk FREN dan 22,1% untuk ISAT dibandingkan 2017.

b. Infrastruktur Microwave Radio
Infrastruktur Microwave Radio seluruh Indonesia kurang lebih 300 ribu hop, yang terbagi pada beberapa frekeunsi radio. Frekuensi yang paling banyak digunakan untuk Link Microwave adalah Band 7G, Band 15G dan Band 23 Ghz.

c. Market Size Sinergi BUMN Infrastruktur PT. TELKOM



Roadmap Evolusi Bisnis MSP

Dengan tingginya kompetisi di Bisnis Layanan Terkelola, maka Layanan Terkelola PT INTI yang semula hanya sebagai Layanan Terkelola yang terkait dengan produk harus bergeser menjadi Layanan Terkelola yang terkait dengan Bisnis kastemer. PT INTI yang semula sebagai penyedia produk dengan Garansi, Maintenance dan ketersediaan layanan dan status hubungan dengan kastemer adalah vendor/supplier harus bergeser menjadi Mitra Bisnis Strategis melalui Pengelolaan Bisnis Proses yang merupakan bagian dari kastemer. Dengan kata lain, PT INTI adalah Bagian Strategis dari suatu perusahaan,



Strategi Transformasi PT INTI Menjadi Manage Service BPO
1. Assessment menyeluruh PT INTI dan menentukan “value differentiator” yang menjadikan INTI mempunyai keunggulan kompetitif dibandingkan kompetitor.
2. Investasi infrastruktur Platform Cloud Technology dengan platform dan storage generasi terbaru untuk memenuhi layanan kebutuhan aplikasi dan layanan baru pelanggan dalam hitungan menit seperti Managed Storage, Disaster Recovery , Business Continuity, atau memanfaatkan SaaS ( Software as a Service).
3. Kemitraan Strategis dengan ISV (Independent Software Vendor)
4. Marketing produk-produk MSP pada bisnis horisontal dari bisnis vertikal yang sudah dimiliki atau pernah dimiliki dengan model bisnis baru seperti pay as you use, build as you grow


Penulis : Kristanta Riyadi (PP.199801012)


"ARTIKEL : MANAGED SERVICE"   |   Dibaca 338 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar