MARHABAN YA RAMADHAN, BULAN PENUH RAHMAT DAN AMPUNAN


Pemerintah telah menetapkan 1 Ramadhan 1441 Hijriah yang menandai ibadah puasa 2020 jatuh pada Jumat, 24 April 2020. Seluruh umat muslim saat ini sedang bersuka cita menyambut datangnya bulan penuh rahmat dan ampunan. Sebab, puasa merupakan ibadah yang memang kebaikan dan ganjaran serta pahalanya hanya Allah SWT yang tahu. Maka tak heran jika umat muslim berlomba-lomba menjalankan puasa dengan sebaik mungkin.


Namun ada yang berbeda dengan Ramadhan kali ini. Ramadhan tahun ini pandemi virus corona menghantui kehidupan manusia. Banyak kegiatan yang tidak bisa lagi dilaksanakan sebagaimana biasanya. Tak ada lagi tadarus, tarawih, hingga itikaf dan buka puasa bersama. Tak ada ziarah kubur, bahkan tradisi mudik Lebaran saat inipun dilarang. Kegiatan-kegiatan tersebut ditiadakan demi mencegah penyebaran virus corona.


Lantas bagaimana mengisi bulan puasa Ramadhan di tengah pandemi virus corona ini? Bagaimana meraih amalan-amalan baik seperti silaturahmi atau mengaji bersama di masjid-masjid? Padahal, pemerintah sudah sangat jelas menganjurkan masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan berkerumun. Tentunya pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab agar umat muslim mempunyai jalan keluar dan solusi. Perlu adanya edukasi terutama untuk masyarakat awam bahwa menjalankan amalan-amalan yang baik di bulan Ramadhan ini tetap bisa dilakukan meskipun #DiRumahAja.


Walaupun ramadhan tahun ini diwarnai dengan situasi pandemi virus corona, kegembiraan dan semangat untuk menyambutnya tak boleh surut. Umat muslim harus tetap meningkatkan keimanan dan memperbanyak ritual ibadah yang bisa dilakukan walaupun hanya di rumah. Seperti tadarus Al-Qur’an, qiyamul lail, atau shalat tarawih.

Selain melaksanakan contoh amalan di atas, situasi seperti ini justru memberikan kesempatan kepada umat islam untuk menjaga kualitas puasanya. Sebab ada beberapa hal yang membuat kualitas atau pahala puasa berkurang. Di antaranya adalah ghibah (gosip), menatap lawan jenis (yang bukan mahramnya) yang dikhawatirkan menimbulkan syahwat, dan berkata dusta.


Layaknya tiap kejadian, pasti ada pelajaran yang bisa diambil sebagai bahan perbaikan diri. Pandemi virus corona bukanlah siksa, tapi peringatan supaya kita menjadi lebih baik dan banyak menjalin hubungan antarsesama. Kita diingatkan, dan peringatan adalah nikmat. Pasti ada hikmah di balik situasi pandemi ini. Apa itu? Yakni umat muslim bisa punya banyak waktu untuk menjalankan amalan baik.

Ramadhan tahun ini memberikan kesempatan bagi seluruh umat muslim untuk merefleksikan rutinitas dan kualitas Ibadan kita di tahun-tahun sebelumnya. Kesibukan di luar rumah yang menjadi rutunitas kita, seperti bekerja, berbisnis, atau bepergian yang seringkali menghabiskan waktu. Sehingga tak jarang kita melupakan atau meninggalkan amalan-amalan baik di bulan puasa ramadhan.


Momen puasa Ramadhan di tengah pandemi virus corona pun dapat membuat umat Islam merenungkan kembali segala hal yang telah dilakukan selama ini, sehingga memotivasi kita untuk terus meraih prestasi rohani dengan menjadikan Ramadhan sebagai Syahrul Muhasabah (Bulan Evaluasi). Muhasabah terhadap langkah-langkah yang telah kita perbuat dengan senantiasa menajamkan mata hati (bashirah), sehingga kita tidak menjadi insan yang selalu mencari kesalahan orang lain tanpa mau bergeser dari perbuatan kita sendiri yang mungkin jelas kesalahannya. Dengan melakukan muhasabah mengenai amalan baik dan buruk yang kita lakukan, tentunya akan membuat hubungan kita dengan sang Maha Pencipta tersambung.


Semoga Allah SWT senantiasa menerima shiyam dan amal shaleh lainnya, tarhib ini semoga dapat membangkitkan semangat beribadah kita sehingga membuka peluang bagi terwujudnya Indonesia yang lebih baik, aman, adil, dan sejahtera. Mari kita bersungguh-sungguh memanfaatkan Ramadhan dengan banyak melakukan amal-amal kebaikan. Semoga kita diberi kesehatan oleh Allah SWT agar mampu mencapai insan kamil dalam hidup ini. Aamiin ya rabbal alamiin.




"MARHABAN YA RAMADHAN, BULAN PENUH RAHMAT DAN AMPUNAN"   |   Dibaca 106 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar