Menjadi perempuan pekerja atau biasa kita sebut pula wanita karir, kini bukan lagi menjadi hal yang tabu. Bahkan, masyarakat telah menganggapnya sebagai hal yang lumrah. Seiring dengan berkembangnya zaman dan berjalannya waktu, tak sedikit perempuan masa kini yang sukses berkarir, bahkan mencapai posisi tertinggi di perusahaan tempatnya bekerja.
Menyoal realita ini, fakta kesuksesan dan keberhasilan yang diraih oleh para wanita hebat di Indonesia ini, tak lepas dari sejarah panjang yang telah dituliskan berabad silam.
Sejarah perjuangan kesetaraan meraih pendidikan bagi kaum hawa ini bermula dari seorang wanita priyayi bernama Kartini yang berhasil mencatatkan pemikirannya tentang kondisi sosial para wanita pribumi. Kartini merasa bahwa adat yang membudaya kala itu dianggap menjadi penghambat kemajuan para wanita pribumi. Pemikirannya yang menggugat kebebasan menuntut ilmu dan belajar itu menjadi buah bibir, tak hanya di tanah air, tapi juga mancanegara.


Kartini merupakan seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia yang dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Dari Kartini kita bisa belajar menjadi perempuan yang cerdas, berpikir terbuka, dan mau hidup maju tanpa melupakan kodratnya sebagai seorang perempuan. Dari sosoknya pula kita belajar menjadi perempuan dengan ide-ide cemerlang, dengan pencapaian mengesankan dan keyakinan yang mengagumkan tanpa melupakan takdirnya sebagai anak, istri juga ibu di keluarganya. Lewat bukunya yang kemudian hari diberi judul Habis Gelap Terbitlah Terang, Kartini menuangkan gagasan yang menyentikkan semangat pada kaum perempuan.

Namun, peringatan Hari Kartini ke-141 ini tidak akan berlangsung meriah seperti di tahun sebelumya, karena terjadi di tengah wabah pandemi Corona. Situasi ini mengharuskan kita bersama-sama berjuang melawan virus corona dengan tetap #DiRumahAja.

Karena pada dasarnya, semua perempuan bisa menjadi Kartini masa kini dengan menjadi insan yang bermanfaat tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang banyak.

Pandemi virus Corona membuat para Kartini masa kini tak hanya berjuang meraih karir dan jabatan tinggi. Kartini masa kini, yang mengabdikan diri sebagai tenaga medis, harus menjadi garda terdepan di tengah wabah yang menuntut pengorbanan diri. Para wanita hebat yang menjadi ujung tombak penanganan virus Corona ini adalah manusia biasa yang harus menghadapi secara langsung musuh tak kasat mata.
Kini, para tenaga medis itu dituntut kerja lebih keras demi kesembuhan banyak pasien yang terinfeksi virus Corona. Tidak sedikit pula tenaga medis yang harus merelakan dirinya berjauhan dengan keluarganya sendiri, demi menjalankan tanggung jawabnya di garda terdepan.


Pandemi ini kembali menunjukkan soal kesetaraan wanita. Tak ada pembeda gender saat harus siaga dalam penanganan virus Corona. Di tengah keterbatasan, tak jarang tenaga medis wanita yang harus berbagi tanggung jawab dengan rekannya, jauh dari keluarganya, meninggalkan kenyamanan tidurnya, hanya demi mengabdikan diri membantu sesama di tengah kondisi yang bisa membahayakan nyawa mereka sendiri.

Dari kisah ini, terlihat jelas semangat juang dan keteguhan Kartini yang melekat pada para wanita masa kini. Kartini masa kini tak hanya sekedar mencita-citakan karir cemerlang atau apresiasi, tapi justru menunjukkan perjuangan yang menginsiprasi. Tetaplah semangat para Kartini masa kini, semangatmu di tengah pandemi akan menjadi bukti perjuangan perempuan di masa depan.


"SOSOK KARTINI MASA KINI, DI TENGAH PANDEMI"   |   Dibaca 127 kali   |   1 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar

User Image
@niknik.maryam pada 22 April 2020 - 06:58
mantaps... Selamat HAri Kartini untuk seluruh Karyawati INTI.... Tetap Semangat