Dikirim pada 2020-03-26 10:32:00 Oleh Admin
Dalam situasi negara aman maka komunikasi seluler menjadi pilihan utama untuk komunikasi masyarakat. Tetapi jika dalam situasi perang atau mendapat ancaman dari negara luar, dan jika tiba-tiba hp yang anda pakai tidak bisa berkomunikasi kemanapun, dikarenakan jaringan seluler mati total, akibat adanya virus (bukan virus corona) atau pihak vendor (baca : asing) mematikan sistem seluler secara remote?
Pemerintah Indonesia sangat menyadari pentingnya komunikasi seluler yang selalu terjaga, disaat infrastruktur seluler komersial seperti telkomsel, XL, Oredoo mati.
Oleh karena itu perlu dilakukan pembangunan GSN/JAM ini, untuk komunikasi di lingkungan kementrian pertahanan, POLRI, pemerintahan mulai dari Presiden, Mentri, Gubernur, Bupati, Camat hingga kelurahan, bahkan level RW dan RT. Dalam situasi negara terjadi ancaman atau perang dengan negara lain, semua dilakukan antisipasi dari awal, terutama masalah komunikasi, agar jalur komando aman sampai tujuan.
PT HARIFF yang sudah mengembangkan GSN/JAM ini sejak 2015, dengan menggunakan teknologi WIMAX, kemudian berkembang menjadi LTE(long term evolution). Jaringan LTE ini memungkinkan data, suara, dan arus stream multimedia dapat sampai ke user kapan dan di mana saja. Dimana protokol komunikasi nya sudah di modifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan, dan dilakukan terjaminnya enkripsi data.
PT INTI bekerjasama dengan PT HARIFF untuk membangun operator GSN/JAM ini, dimana INTI sebagai BUMN menjadi operator-nya. Sedangkan teknologi dan perangkat dari Hariff. HARIFF terbuka jika INTI juga bisa mensuplai teknologi softswitch dan content-nya. Semua software mulai dari OS dan aplikasi sepenuhnya harus dikembangkan di dalam negeri. HARIFF akan fokus di BTS dan terminal saja. Sedangkan ketersediaan backbone bisa menggandeng Telkom agar menyewakan sebagian jaringan FO nya.
Tentu tidak mudah dan butuh usaha luar biasa agar menko polhukan komit menjadikan INTI menjadi operator GSN/JAM ini. Perlu juga dukungan dari presiden dan mentri keuangan, DPR untuk menyiapkan dana investasi hingga puluhan Trilyun. Menkominfo juga menyiapkan alokasi frekuensi khusus utk GSN/JAM ini.
Jika ini kejadian, juga sangat mungkin INTI layak di akuisisi oleh Telkom, karena valuasi INTI akan menjadi lebih besar lagi.
Uji Coba Lapangan GSN/JAM ini di Kodim Tasik tgl 5-6 Maret 2019, dimana kendaraan tank, hp, telepon bergerak dengan jarak radius 4 km di sekitar BTS dapat berkomunikasi dengan mabes satkomlek jakarta secara live dengan menggunakan VSAT.
Sambutan dari Mabes TNI, wakil menkopolhukam dan menko perekonomian serta wakil kominfo hadir dalam acara tersebut. Dirut Hariff dan Dirut INTI juga hadir dalam UCL GSN/JAM ini.