Dikirim pada 2002-04-03 17:35:56 Oleh Admin
Dengan apakah keberhasilan anda ukur? Apakah dengan seberapa tebal kantung pundi-pundi yang anda miliki? Apakah dengan seberapa tinggi puncak kekuasaan yang anda daki? Ataukah dengan seberapa panjang barisan pengagum yang mengikuti?Kebanyakan orang mengukur keberhasilan mereka dengan penggaris kepemilikan. Mereka merasa berhasil saat mampu mengumpulkan apa yang mereka inginkan: kekayaan, kedudukan, ketenaran, bahkan kehormatan. Itu bukanlah masalah, karena setiap orang berhak memberikan makna apa pun pada pencapaiannya.
Namun, bagaimana bila kita coba ukur keberhasilan bukan dengan seberapa banyak yang bisa kita raih dan kumpulkan, melainkan dengan apa yang bisa kita beri dan sumbangkan? Tentu kita akan lihat dunia ini dengan pandangan yang jauh berbeda. Bahkan, mungkin bisa kita reguk kebahagiaan yang lebih berharga. Cobalah. (Rekan-Kantor-170301)
Namun, bagaimana bila kita coba ukur keberhasilan bukan dengan seberapa banyak yang bisa kita raih dan kumpulkan, melainkan dengan apa yang bisa kita beri dan sumbangkan? Tentu kita akan lihat dunia ini dengan pandangan yang jauh berbeda. Bahkan, mungkin bisa kita reguk kebahagiaan yang lebih berharga. Cobalah. (Rekan-Kantor-170301)
kalau tak diberi belum tentu Tim Prores dan Tokoh-tokoh sejati naik pangkat jadi pangjabat teras, lihat dong kemampuannya cuma ngomong doang, ewech hasil.
Keberhasilan dibalik pemberian manajemen masa lalu, perhatikan bos kita baru beberapa bulan kerja di perusahaan sudah bisa naik gaji jutaan rupiah, sedangkan kami sudah sejak perusahaan ini berdiri belum dapat menikmati gaji yang cukup buat kebutuhan sehari-hari atau harus nganjuk ke koperasi dan Bank segala.
tulisannya bagus. tulis lagi ya...kita hampir slalu baca kok.
tulisannya pak widoyo juga bagus.
lebih bagus lagi kalau banyak penulis-penulis baru.
salam.
sekali-kali pak Tyasno nulis gitu, supaya kita nambah ilmunya, khususnya berkaitan dengan pengembangan bisnis. Jangan cuma dipakai ngajar doang.