Kamis, 12 Desember 2019, Menteri Riset Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro membuka pameran poster dan produk-produk inovasi hasil program penelitian, pengabdian kepada masyarakat di Gedung Center for ‘Research and Community Service’ Institut Teknologi Bandung (CRCS ITB), Jl Ganesha No.10 Bandung.

Turut hadir dalam acara tersebut Plt. Deputi Bidang Penguatan Inovasi Jumain Appe, Direktur Inovasi Industri Kemenristek/BRIN Santosa, Kepala Pusat Meteorologi Maritim Urip Haryoko, Direktur Bisnis PT INTI Teguh Adi Suryandono, Chief Financial Officer Selaras Citra Nusantara Perkasa Setiyo Bonorowanto, perwakilan Badan Kepegawaian Negara (BKN), serta jajaran civitas akademik di lingkungan kampus ITB dan tamu lainnya.

Berita selengkapnya dapat di klik Baca Lebih Lanjut di bawah ini


Dalam sambutannta Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan Presiden RI Joko Widodo menginginkan produk-produk inovasi menjadi penggerak ekonomi Indonesia, agar Indonesia lepas dari jebakan negara kelas menengah dan menjadi negara maju. Untuk itu Indonesia harus berubah dari negara yang bergantung kepada sumber daya alam (SDA) menjadi negara yang pertumbuhan ekonominya didorong oleh inovasi (innovation driven economy).

“Inovasi itu tidak selalu berkaitan dengan teknologi canggih. Hal sederhana yang berdampak pada masyarakat pun bisa jadi inovasi. Inovasi menjadi ‘mainstream’ dengan dibuktikan portofolio, “ujar Menristek/Ka.BRIN Bambang Brodjonegoro.

Menteri Bambang menjelaskan Kemenristek/BRIN sangat mendukung pengembangan inovasi yang dibutuhkan masyarakat dan pasar. Untuk memfokuskan riset-riset tersebut, pemerintah melalui Kemristek/BRIN menetapkan program Prioritas Riset Nasional yang berisi 49 produk inovasi pada sembilan bidang tematik. Ke sembilan bidang tersebut termasuk:

1. Pertanian dan pangan, mencakup pengembangan pangan fungsional dan bahan berbasis pangan lokal dengan pendekatan teknologi dalam revolusi industri 4.0.
2. Energi, mencakup dekarbonisasi sektor energi.
3. Kesehatan dan obat, mencakup inovasi penyakit degenartif, stem cell, pariwisata kesehatan, obat kanker dengan bahan alam, serta pengembangan institusi kesehatan nasional.
4. Transportasi, mencakup pengembangan kendaraan berbasis listrik atau electric vehicles (EV).
5. Rekayasa keteknikan, termasuk ‘smart self healing pavement’.
6. Pertahanan dan keamanan, termasuk ‘Ground-controlled Interception Radar (GCI)’ dan ‘keamanan siber (cyber security)’.
7. Maritim, mencakup mesin pembuat ‘slurry ice’ dan kapal pelat darat.
8. Sosial humaniora, mencakup membangun SDM unggul dan ekonomi kompetitif berbasis inovasi dengan ‘smart people dan smart economy’.
9. Manajemen kebencanaan (disaster management), salah satunya dengan menerapkan program ‘disaster science and technopark’ dan sistem inovasi manajemen dan kebijakan lingkungan dan kebencanaan nasional yang terintegrasi.
Menteri Bambang Brodjonegoro juga mengatakan dalam mengembangkan hasil riset menjadi inovasi, selanjutnya perlu dikembangkan bisnis baru yang membantu industri nasional dalam meningkatkan daya saingnya.

Dalam kesempatan ini ITB memamerkan empat hasil inovasi, mencakup:

1. Radar Cuaca Nasional berupa radar tipe pulse dan tipe frequency-modulated continuous-wave radar (FM-CW).
2. Perangkat Base Station dan Smartphone 4G, berupa BTS Small Cell 4G, Smartphone 4G, dan Smart Dashboard untuk kendaraan listrik.
3. Katalis Merah Putih, yang menggabungkan minyak sawit dengan berbagai bahan bakar minyak (BBM).
4. Sistem SmartEdu untuk Kegiatan Belajar Mengajar, berupa dedicated device berupa gawai telah terinstal aplikasi ujian atau test online, docking charging station, dan wifi access point box. (PUREL)



"NEWS: DIR BISNIS DALAM SERAH TERIMA PENELITIAN TAHAP AWAL RADAR CUACA DI ITB"   |   Dibaca 77 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar