Dikirim pada 2002-03-21 10:10:03 Oleh Admin
Teguran memang tidak mengenakkan, baik bagi yang menegur apalagi yang
ditegur. Namun demikian prosedur teguran (warning) sudah menjadi baku dalam
usaha pendisiplinan, pendidikan, maupun menumbuhkan keteraturan dalam
organisasi. Bagaimana seorang manajer dapat memberikan teguran dengan baik,
Sam Deep dan Lyle Sussman, dalam bukunya Smart Moves, memberikan 10 aturan
dalam memberikan teguran.1. Pastikan bahwa informasi anda akurat.
Jangan menegur tanpa alasan yang kuat
2. Berikan teguran sesegera mungkin setelah terjadinya pelanggaran.
Teguran akan kehilangan keampuhannya jika dilakukan terlalu lama setelah pelanggaran terjadi.
3. Pastikan anda dalam keadaan tenang sebelum menyampaikan teguran.
Teguran harus bernada pemecahan persoalan, bukan manuduh.
4. Berikan teguran secara empat mata.
Jangan melukai yang bersangkutan. Tujuan anda adalah mengubah perilaku, bukan mempermalukan atau membuat marah karyawan.
5. Pusatkan pada perilaku tertentu, jangan menggeneralisir.
Apa persisnya kesalahan karyawan? Apa saja data yang anda miliki?
6. Jangan melakukan diskriminasi; berlakulah adil.
Teguran harus tegas, adil, dan konsisten untuk semua bawahan.
7. Berikan nasehat dan bimbingan.
Apa yang seharusnya dilakukan karyawan untuk selanjutnya?
8. Berikan motivasi dan dukungan.
Kemukakan rasa yakin anda bahwa pekerjaan karyawan akan menjadi lebih baik dan bahwa ia mampu mencari prestasi yang lebih tinggi.
9. Akhiri dengan saling pengertian yang jelas.
Apa yang terjadi? Mengapa ini terjadi? Apa yang akan diubah? Kapan? Apa akibatnya bila perubahan itu tidak dilakukan?
10. Jangan mengungkit-ungkit lagi.
Ini sudah berakhir. Perlakukanlah karyawan seperti anda memperlakukan semua
yang lain. Jangan coba memergoki orang melakukan kesalahan. Pergokilah ia ketika melakukan sesuatu yang benar. Rekan-Kantor
ditegur. Namun demikian prosedur teguran (warning) sudah menjadi baku dalam
usaha pendisiplinan, pendidikan, maupun menumbuhkan keteraturan dalam
organisasi. Bagaimana seorang manajer dapat memberikan teguran dengan baik,
Sam Deep dan Lyle Sussman, dalam bukunya Smart Moves, memberikan 10 aturan
dalam memberikan teguran.1. Pastikan bahwa informasi anda akurat.
Jangan menegur tanpa alasan yang kuat
2. Berikan teguran sesegera mungkin setelah terjadinya pelanggaran.
Teguran akan kehilangan keampuhannya jika dilakukan terlalu lama setelah pelanggaran terjadi.
3. Pastikan anda dalam keadaan tenang sebelum menyampaikan teguran.
Teguran harus bernada pemecahan persoalan, bukan manuduh.
4. Berikan teguran secara empat mata.
Jangan melukai yang bersangkutan. Tujuan anda adalah mengubah perilaku, bukan mempermalukan atau membuat marah karyawan.
5. Pusatkan pada perilaku tertentu, jangan menggeneralisir.
Apa persisnya kesalahan karyawan? Apa saja data yang anda miliki?
6. Jangan melakukan diskriminasi; berlakulah adil.
Teguran harus tegas, adil, dan konsisten untuk semua bawahan.
7. Berikan nasehat dan bimbingan.
Apa yang seharusnya dilakukan karyawan untuk selanjutnya?
8. Berikan motivasi dan dukungan.
Kemukakan rasa yakin anda bahwa pekerjaan karyawan akan menjadi lebih baik dan bahwa ia mampu mencari prestasi yang lebih tinggi.
9. Akhiri dengan saling pengertian yang jelas.
Apa yang terjadi? Mengapa ini terjadi? Apa yang akan diubah? Kapan? Apa akibatnya bila perubahan itu tidak dilakukan?
10. Jangan mengungkit-ungkit lagi.
Ini sudah berakhir. Perlakukanlah karyawan seperti anda memperlakukan semua
yang lain. Jangan coba memergoki orang melakukan kesalahan. Pergokilah ia ketika melakukan sesuatu yang benar. Rekan-Kantor
Sebelum menerapkan sepuluh aturan menurut saya cukup satu yaitu sebagai pimpinan konsekuen dalam menjalankan komitmen dan amanah yang diberikan.
mau negur saja harus pakai 10 aturan, padahal sudah terang menyalahi aturan yang ada tetap dibiarkan.
semoga dengan adanya perubahan visi dan misi perusahan yang baru manajemen bisa lebih profesional dalam memberikan teguran sesuai dengan saran yang anda berikan.