Dikirim pada 2019-06-17 16:34:01 Oleh purel
Senin, 17 Juni 2019 telah berlangsung Opening Assessment KPKU di Ruang Rapat Direksi INTI Lantai 9 GKP. Acara dibuka secara resmi oleh Direktur Bisnis INTI Teguh Adi Suryandono dan dihadiri oleh para Kepala Divisi - Kepala SBU INTI, perwakilan manajemen INTI dan Tim Asesor KPKU. (PUREL)
Berita selengkapnya dapat di klik Baca Lebih Lanjut di bawah ini
Sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efektivitas, efisiensi, pertumbuhan produk, meningkatkan daya saing terhadap berbagai kawasan industry di Indonesia dan untuk keberlangsungan perusahaan, PT INTI (Persero) melakukan evaluasi terhadap kesisteman kinerja tahun 2018. Alat atau tools untuk mengevaluasi kinerja system sehingga dapat dipetakan kelemahan dan kelebihan PT INTI adalah Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) BUMN. Hal ini sejalan dengan program Kementerian BUMN, yaitu agar BUMN melaksanakan Asesmen KPKU.
PT INTI melaksanakan asesmen dengan melibatkan 5 asesor/evaluator internal dan eksternal. Formasi Tim KPKU INTI kali ini adalah : Lead Evaluator Aris Sopandi dari PT Sucopindo, Tahi Sahata Manurung dari PTPN 2 Medan, Dody Drajat dari PT INTI, Ida Bagus Putu Aditya dari PT INTI dan Khomeini Ramadhan dari PT Garam (Persero ) Madura.
Dalam Opening Meeting yang dilaksanakan di Ruang Rapat Direksi Lantai 9 GKP INTI, Teguh Adi Suryandhono secara resmi membuka pelaksanaan evaluasi KPKU dan menyampaikan arahannya yaitu, diharapkan agar asesmen dapat dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan obyektif sehingga benar-benar dapat memotret/ memetakan PT INTI, sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai dasar dalam melakukan perbaikan-perbaikan kesisteman ke depan.
Acara Opening Asesmen KPKU INTI 2019 yang dihadiri oleh sekitar 20 orang yang terdiri dari para Kepala Divisi - Kepala SBU INTI, perwakilan manajemen INTI dan Tim Asesor KPKU ini berlangsung selama 5 hari dari tanggal 17 s/d 21 Juni 2019.
Semoga hasil dari penilaian KPKU dapat memotret/ memetakan PT INTI ke depan sesuai harapan, untuk perbaikan INTI ke depan.
Mengenal KPKU
Penerapan KPKU dilatarbelakangi oleh Renstra Kementrian BUMN Tahun 2015-2019 dan tuntutan kepada BUMN untuk mampu meningkatkan daya saing sekaligus siap menghadapi era pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN. Dengan berpedoman pada KPKU, maka tiap BUMN dapat menilai semua elemen di perusahaan tersebut yang berpengaruh pada pengelolaan perusahaan, peningkatan proses, dan peningkatan hasil.
Dengan adanya KPKU sebagai pedoman dan alat ukur, maka BUMN diharapkan dapat merancang keunggulan kinerja organisasi, mendiagnosa sistem manajemen kinerja secara keseluruhan, mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan organisasi, serta menilai upaya perbaikan kinerja.
Ada sebelas tata nilai dan konsep yang dimiliki perusahaan-perusahaan berkinerja tingi yang perlu diteladani dan dicontoh. Sedangkan kategorinya tetap tujuh poin, dengan enam poin berfokus pada proses dan satu poin membahas tentang hasil.
Tata nilai dan konsep tersebut meliputi kepemimpinan yang memiliki visi, keunggulan yang digerakkan pelanggan, pembelajaran organisasi dan individu, menghargai tenaga kerja dan mitra, kelincahan (agility), fokus ke masa depan, manajemen inovasi, manajemen berdasarkan fakta, tanggung jawab kemasyarakatan, fokus pada hasil dan penciptaan nilai, serta perspektif kesisteman.
Sementara tujuh kategori yang berisikan beragam pertanyaan tentang kondisi riil perusahaan adalah kepemimpinan; perencanaan strategis; fokus pelanggan; pengukuran, analisis, dan manajemen pengetahuan; fokus tenaga kerja; fokus operasi; dan hasil.
KPKU bertujuan menjadi metode terpadu dalam pengelolaan kinerja BUMN yang diperuntukkan menghasilkan nilai yang meningkat kepada pelanggan dan kepada pemangku kepentingan lainnya sehingga berdampak pada keberlangsungan perusahaan dan meningkatkan efektifitas dan kapabilitas BUMN secara menyeluruh.
Sementara tujuan site visit adalah untuk mengklarifikasi, memverifikasi dan memvalidasi atas respon dokumen aplikasi yang meliputi Profil Organisasi (OP), Kategori Proses dan Kategori Hasil yang dikaitkan dengan tabel klasifikasi KPKU. (PUREL/AD)