Dikirim pada 2018-12-12 08:32:10 Oleh purel
Senin, 10 Desember 2018 telah berlangsung kegiatan "Meet Up Millenials INTI" yang diprakarsai oleh Divisi Human Capital Management & Quality di Ruang Auditorium Lt. 1 GKP INTI dibuka langsung oleh Direktur Keuangan INTI, Nilawaty Djuanda.
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 08.30 s/d 18.00 WIB ini merujuk pada statement Human Capital Development, yaitu "Mempersiapkan pemimpin intiGroup yang berkarakter berjiwa kedaulatan dan berwawasan bisnis kekinian", dan dinilai penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam mengoptimalkan peran para karyawan Gen Millenials untuk mendukung visi dan misi perusahaan di masa yang akan datang.
Berita selengkapnya dapat di klik Baca Lebih Lanjut di bawah ini
Millenials INTI akhirnya mendapatkan panggungnya. Diawali dengan pembacaan do’a yang disampaikan oleh Ketua Yayasan Masjid An-Nuur Dadang Haedar. “Tiada daya dan upaya manusia tanpa kuasa Sang Pencipta, kita diingatkan untuk tidak angkuh dan merasa paling hebatâ€, demikian sekilas kalimat do'a yang disampaikannya.
Meet Up Milenial INTI 2018 diikuti oleh 107 orang millenial. Millenial yang dimaksud adalah mereka yang lahir di tahun 1980 sampai dengan sekarang, dalam Board of Director (BOD) Message and Spirit yang disampaikan oleh Direktur Keuangan INTI Nilawati Djuanda. Millenials INTI mendapatkan message, bahwa Millenials INTI kelak akan menjadi penentu keberhasilan INTI di masa mendatang. Oleh karena itu, "PT INTI Jaya Kembali" harus dibangkitkan dengan cara masa kini.
Adapun pesan direksi yang dikemas dalam “BOD Mission & Spiritâ€, Direktur Keuangan INTI Ibu Nilawati Djuanda menyampaikan bahwa :
Pertemuan Millenial menjadikan event yang bisa memompakan semangat, punya spirit yg tinggi, punya Passion bagaimana memajukan perusahaan ini ke depan, saya melihat ditangan kalianlah PT INTI ini maju, karena kalian-kalianlah pemegang estafet yang mungkin tidak lama lagi yang akan menentukan apakah perusahaaan kita seperti cita-citanya “Jaya Kembaliâ€. Dulu INTI pernah jaya tetapi kejayaan sekarang tidak bisa dibuat dengan cara masa lalu, namun harus dengan cara masa kini oleh karena itu harus dengan orang-orang kekinian, warna kekinianlah yang dapat membuat INTI jaya kembali.
Perusahaan yang berhasil bukan juga perusahaan yang tidak pernah gagal, beliau yakin bahwa semua perusahaan besar pernah mengalami episode-episode kegagalan. Dan perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang ketika gagal cepat bangkit kembali, punya semangat untuk bangkit kembali, ujarnya.
Kita sehari full disini dari pagi hingga sore bukan semata-mata ngumpul ngerumpi tapi diharapkan ada sebuah sharing, sebuah komitmen dan nanti diujungnya ada result yang betul-betul implementatif tidak hanya wacana. Dan Direktur Keuangan Nilawaty Djuanda berharap, para millenials INTI betul-betul menjadi kaum muda yang mampu memandang masa depan dengan optimisme yang tangguh, penuh keyakinan, dengan itikad yang selalu bersih dan baik.
Selanjutnya Direktur Keuangan INTI pun menyampaikan kutipan kata mutiara dari Presiden Soekarno : “Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya tetapi beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan duniaâ€. Artinya PT INTI pun bisa berubah, karena ditangan-tangan kaum mudalah “PT INTI Jaya Kembali†akan tercipta, ditangan-tangan yang hanya 30% lah cita-cita itu akan menjadi nyata.
Dalam pesan khususnya kepada Millenials INTI terutama yang baru masuk, yang sebagian besar adalah Management Trainee, “Jangan sampai larut kedalam gaya bekerja yang lambat, gaya bekerja yang tidak antisipatif dan tidak inisiatifâ€.
Selesai sesi motivasi, Millenials INTI pun kemudian mendapat sesi sharing dari Ketua Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Millenials Rian Pabittei. Yang saat ini tercatat sebagai karyawan PT Wijaya Karya (Persero). Pada salah satu paparannya, Rian menyampaikan tentang bonus demografi Indonesia, menurutnya bahwa usia produktif lebih besar ketimbang non-produktif. Inilah periode berkumpulnya para Millenials. Makanya, "panggung" ini musti dieksplorasi dengan semangat kolaborasi, fleksibel, dan sinergi. Sesi ini dilanjutkan dengan cerita dari Koordinator FHCI Millenials ketika belum diresmikan, yaitu Wibisana Jaka Sembada. Yang saat ini tercatat sebagai karyawan PT Telkom (Persero) yang ditempatkan di Telkom Corporate University.
Rian Pabittei memaparkan bahwa pergerakan aktivitas ini sudah mulai terjadi sejak 2016 dengan nama BUMN Youth. Dan keberadaan perkumpulan para Millenials ini mulai diakui pada Indonesia Human Capital Summit. Berbagai kegiatan pun akhirnya membawa FHCI Millenials resmi didirikan pada Agustus 2018 lalu.
Usai paparan dan diskusi pada sesi pertama, Kegiatan Meet Up Millenials INTI pun dilanjut kan dengan sesi Design Sprint. Design Sprint itu merupakan suatu metode untuk membangun konsep produk dan prototype dalam waktu lima hari. Nah, selama periode ini, "sang designer" akan menggunakam lima tahapan yang sangat komunikatif dan interaktif untuk mengeluarkan semua ide, inspirasi, kreatifitas, masalah yang ada, hingga solusi. Hasilnya nanti musti diwujudkan dalam prototype yang harus dikroscek ke calon pengguna.
Design Sprint akan membantu seluruh tim untuk mendapatkan tujuan dan arah yang jelas. Penggunaan metode ini sangat membantu untuk memulai produk baru, penambahan feature produk, workflow, bisnis dan memecahkan permasalahan terhadap produk yang ada. Sesi ini diadakan karena para Millenials ini kelak bakal jadi pemimpin, yang mungkin tak akan punya waktu banyak untuk mengeksekusi sebuah bisnis. Kelak, bisnis itu bukan lagi hitungan tahun, bulan, atau minggu. Mungkin, beberapa tahun mendatang, bisnis bakal berubah setiap detiknya. INTI Jaya Kembali!
Harapannya kegiatan Meet Up Millenials INTI ini tidak berhenti sampai di sini namun akan terus berlanjut untuk saling menguatkan satu sama lainnya, hingga tercapainya tujuan utama INTI JAYA KEMBALI, Selamat Bertugas dan Sukses Selalu untuk Millenials INTI. (PUREL/AD)