DADALI atau Device Andalan (untuk) Deteksi Atmosfir Langit Indonesia (Internasional) adalah sebuah perangkat Radiosonde hasil karya anak bangsa, yakni hasil riset dan pengembangan dari Divisi Pengembangan Bisnis dan Produk INTI, telah berhasil diujicobakan selama 3 hari mulai dari Jum’at 30 Nopember sd Minggu, 2 Desember 2018, di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut, Jalan Raya Cilauteureun - Cikelet – Santolo - Garut.

Ujicoba ini disaksikan langsung oleh Kadiv Pengembangan Bisnis dan Produk Yudi Limbar Yasik beserta tim teknis INTI lainnya, kemudian Kepala Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) LAPAN Halimmurahman, serta beberapa orang perwakilan dari BMKG dan Ristekdikti.

Lanjutan berita dapat di klik Baca Lebih Lanjut di bawah ini





Tim teknis INTI dibawah Komando Parwito, Odin Iron dkk melakukan uji coba sebanyak 4 kali sebelum Uji Coba resminya dilakukan yaitu Sabtu 01 Desember 2018. Dalam Uji Coba Perangkat Radiosonde DADALI tersebut mulai mengudara pada pukul 06.55 wib, disaksikan oleh Kepala Pusat PSTA, Tim BMKG, Ristekdikti dan pejabat INTI dalam guyuran hujan.

Radiosonde DADALI yang memiliki berat 120 gram ini mengudara, diharapkan dapat mengukur tekanan, suhu, arah dan kecepatan angin dan kelembaban udara diberbagai lapisan udara. Alat tersebut berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui karakteristik keadaan cuaca dari lapisan permukaan sampai lapisan tingkat atas.

Selepas peluncuran, Tim Uji Coba Lapangan memonitor bersama-sama tentang pergerakan data yang di transmit DADALI di Gedung Lapan Lantai 2 Santolo. Pada peluncuran perdana Radiosonde DADALI pun berhasil melewati suhu ekstrim yakni minus 82° Celcius di ketinggian 17.600 meter. Dan pada ketinggian 24 ribu meter DADALI meluncur jatuh ke bumi karena balon udara pecah.



Berikut urutan kegiatan peluncuran yang dapat kami sampaikan selama di lapangan diantaranya,
1. Radiosonde diterbangkan ke atmosfer menggunakan sebuah balon yang terbuat dari karet dan diisi dengan gas helium atau hidrogen. Ukuran balon berkisar antara 150 – 3000 gram. Dengan bertambahnya ketinggian balon dari permukaan tanah (tekanan udara berkurang), maka balon akan pecah karena tekanan udara didalam lebih tinggi. Transmitter diterbangkan bersama balon udara, kemudian antena diarahkan pada target (transmitter), balon tersebut akan bergerak mengikuti arah dan kecepatan angin oleh karena itu pengamatan harus lebih dahulu mengetahui arah dan kecepatan angin permukaan.
2. Setelah transmitter terbang di udara, maka antena penerima akan bergerak mengikuti transmitter tersebut. Selanjutnya transmitter akan memancarkan signal sesuai dengan sensor masing-masing dan signal tersebut dipancarkan ke bumi yang diterima oleh antenna penerima.
3. Peluncuran Radiosonde dilakukan dua kali sehari yaitu pada pukul 6 pagi dan pukul 6 sore.
4. Pada peluncuran kesatu, dua dan tiga, Radiosonde DADALI diterbangkan bersama dua buah Radiosonde milik LAPAN yaitu Vaisala dan Meisei. Di peluncuran ke empat DADALI terbang mandiri tanpa disertai Radiosonde milik LAPAN.
5. Dari ke empat uji coba peluncuran Radiosonde DADALI yang dapat disimpulkan sebagai berikut,
a. Dari data-data yang disampaikan oleh alat tersebut diantaranya adalah : suhu ekstrim terdingin yang bisa dilalui adalah minus 87.3 derajat Celcius
b. ketinggian maksimum yang dapat dicapai adalah 36.363 meter dan
c. tekanan udara yang dihadapi mencapai 1 hPa.
Meski begitu DADALI mampu menunjukan ketahanannya dengan eksis memberikan informasi-informasi data akurat ke bumi.

Dengan demikian Radiosende DADALI pada uji coba ini dapat dikatakan berhasil, karena mampu melalui format tahapan-tahapan yang diujikan seperti :
a. memiliki berat antara 40 – 150 gram,
b. perangkat mampu memberikan data tekanan udara – suhu – kelembaban,
c. mampu memberikan data GPS, mendeteksi arah angin dan batre bertahan minimal 3 jam.

Namun demikian proses uji coba ini belum 100% terpenuhi, dikarenakan masih ada hal-hal yang harus disempurnakan. Dan DADALI pun membutuhkan komparasi data dengan Radiosonde Vaisala dan Meisei sebagai bahan acuan untuk membandingkan dengan pendahulunya.

Harapannya hasil uji coba ini dapat diajdikan sebagai bukti bahwa INTI bisa "mengulang kesuksesan dalam bidang Radiosonde" pada jaman dahulu.

Semoga dapat membawa kembali menuju #INTI Jaya Kembali, Aamiin, Hopefully (PUREL/AD)




"NEWS: INTI, RISTEKDIKTI, BMKG DAN LAPAN ADAKAN UJI COBA RADIOSONDE DI SANTOLO"   |   Dibaca 147 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar