Sabtu, 13 September 2018 telah berlangsung penandatanganan MOU AWOS atau
“Di Indonesia ada banyak kecelakaan transportasi yang berkaitan dengan cuaca. Untuk itu kehadiran alat menjadi sangat penting karena teknologi bisa membantu mencegah terjadinya kecelakaan,” ujar Ketua KNKT, Dr. Soerjanto Tjahjono.

Ruang lingkup nota kesepahaman ini di antaranya meliputi penelitian dan pengembangan teknologi “Sistem Perangkat Pengamatan Cuaca Bandara” oleh UGM serta uji coba dan sertifikasi teknologi tersebut oleh BMKG bersama KNKT. Sementara itu, PT INTI bertanggung jawab dalam produksi, pemasaran, pemasangan, serta penyediaan layanan purna jual.

Dalam kesempatan ini, Kepala BMKG, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, Msc., Ph.D., menuturkan bahwa kerja sama ini menjadi perwujudan dari triple helix antara kalangan akademisi, pemerintah, serta pelaku bisnis.

Transportasi udara, menurutnya, menjadi salah satu penunjang konektivitas antar wilayah di Indonesia. Dengan berbagai pengembangan dalam aspek-aspek keselamatan penerbangan, kerja sama ini diharapkan menjadi salah satu upaya untuk mendukung kesatuan NKRI.

“Sebagai negara maritim, konektivitas melalui penerbangan menjadi salah satu cara untuk mempersatukan NKRI dan mengurangi kesenjangan antar wilayah. MoU ini harus segera diimplementasikan agar dalam waktu dekat bisa diterapkan di bandara-bandara di Indonesia,” jelasnya.

Ia menyebut salah satu teknologi yang diperlukan di dalam penerbangan, yaitu automatic weather observation system yang bisa mencatat kondisi cuaca di sepanjang runway dengan akurasi hingga 100%. Teknologi seperti ini, ujarnya, perlu dikembangkan oleh industri dalam negeri, tidak hanya untuk menghemat biaya pembelian tetapi juga untuk mempermudah perbaikan jika terjadi kerusakan.
“Yang menjadi keprihatinan adalah saat ini teknologi untuk keselamatan sebagian besar produk dari luar sehingga apabila ada permasalahan alatnya harus dinonaktifkan untuk waktu yang lama karena harus menunggu onderdil dari luar,” imbuhnya.

Selain itu, pengembangan teknologi ini oleh industri dalam negeri juga menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan kemandirian nasional dengan memaksimalkan potensi sumber daya yang dimiliki.

“Kami siap bekerja sama untuk menggali potensi teknologi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan kita sendiri. Mudah-mudahan semua upaya baik ini bisa bermanfaat bagi masyarakat, dalam jangka pendek untuk keselamatan penerbangan, dan jangka panjangnya untuk kemandirian nasional,” tutur Direktur Bisnis PT INTI, Ir. Teguh Adi Suryandono.

Selain kerja sama dengan BMKG, KNKT, dan PT INTI, dalam kesempatan yang sama Rektor UGM juga menandatangani nota kesepahaman antara UGM dengan Pemerintah Kabupaten Sukamara serta Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu. Nota kesepahaman ini berisi kerja sama dalam peningkatan mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di kedua kabupaten tersebut.

“Kami menyambut baik kerja sama ini. Semoga kerja sama dan sinergi kekuatan-kekuatan yang kita miliki bermanfaat untuk percepatan kemajuan Indonesia sehingga kita bisa maju lebih cepat untuk pencapaian kemakmuran bangsa,” ucap Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. (PUREL)




"NEWS: PENANDATANGANAN MOU TENTANG AWOS ANTARA INTI DENGAN BMKG KNKT & UGM"   |   Dibaca 95 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar