Ketika pertama kali kami masuk ke PT INTI, yang pertama kali kami lakukan adalah membuka ruang komunikasi atasan bawahan seluas-luasnya. Bertempat di ruang GKP, kami menerima dan mendengar begitu banyak informasi dari karyawan. Bagi kami pertemuan yang pertama kali dilakukan tersebut merupakan modal kami yang utama bahwa: betapa karyawan PT INTI butuh sekali berkomunikasi. Dari pertemuan pertama kami dengan karyawan dari berbagai lapisan tersebut , maka sebagai komitment bahwa komunikasi perlu dibentuk, pintu ruang kerja kami seringkali tidak tertutup, artinya bahwa kami sebagai Direksi membuka seluas-luasnya pintu komunikasi.Namun kebutuhan komunikasi memang tidak ada batasan minimal atau maksimalnya. Tidak semua orang bisa memanfaatkan kesempatan tersebut dengan berbagai alasan, disamping kesibukan kami melakukan komunikasi dengan fihak eksternal. Tidak semua orang dapat terlayani, namun selalu ada kesempatan lain, termasuk dengan melakukan komunikasi terbatas dengan beberapa orang perwakilan karyawan.
Adanya media komunikasi melalui intranet seperti "Jaring" sangat membantu kami. Kami bisa membaca tuntutan dan harapan karyawan secara langsung, terutama dalam rubrik " warung kopi". Di era reformasi seperti saat ini kebebasan mengeluarkan pendapat merupakan tuntutan yang tidak bisa dihindari dan itu telah dimanfatkan sebaik-baiknya oleh teman-teman melalui rubrik warung kopi. Kami melihat sinyal positif keberanian karyawan untuk mengeluarkan pendapat, kritikan dan saran. Perbedaan persepsi muncul dan itu sangat positif karena perbedaanlah yang membuat kita bersatu. Namun disisi lain kami juga membaca bagaimana jaring ini terutama rubrik warung kopi bergeser menjadi tempat "ngerumpi" yang kurang sehat. Warung kopi jangan dijadikan tempat "ngerumpi", tetapi tempat mengasah ketrampilan berfikir kita secara logis, berargumen, sehat dan sejuk. Warung kopi jangan bergeser tempat menjadi arena yang panas, tempat dimana aib dibongkar dengan cara yang tidak santun, tempat dimana "opini" dan " katanya" bercampur baur. Warung kopi yang ini bukan seperti warung kopi tempat orang minum kopi dimana orang dapat bicara apa saja, tetapi warung kopi kita ini merupakan media untuk berkomunikasi sambil mendapatkan informasi.Pada dasarnya prinsip kebebasan berpendapat di PT INTI adalah kebebasan berpendapat dengan tanggung jawab. Oleh Karena itu dalam rubrik Warung Kopi agar diikuti kode etik bebas berpendapat, namun juga diiringi dengan tanggung jawab, yaitu kepada para pengunjung, para penyumbang pendapat maupun mereka yang memberikan kritikan untuk mencantumkan identitasnya.
Sebagai Kapten kapal yang dipercaya pemegang saham dalam hal ini pemerintah untuk menjalankan kapal PT INTI, kami meminta kepada para pengunjung Jaring untuk membantu kami menyiapkan peta perjalanan, mengingatkan akan cuaca lautan, memberikan kami petunjuk tentang mercusuar sehingga dengan demikian kapal ini dapat berjalan menuju "wonderland". Kami juga berharap para pengunjung untuk tidak membuat arena" smackdown" di kapal yang sedang kami kemudikan, sehingga membuat kapal ini oleng dan energi kami tersedot hanya untuk mengurusi masalah intern.
Kami mengucapkan selamat bekerja kepada pengelola Jaring dan selamat menuangkan ide-ide brilian para pengunjung melalui "jaring" kita tercinta ini. Jadikan jaring ini sebagai arena kita mengasah kemampuan berfikir positif, arena tempat kita menuangkan ide dan gagasan secara literer sehingga ide-ide brilian anda akan diketahui oleh kami dan seluruh karyawan PT. INTI.
Bandung, 20 Pebruari 2002
a.n Direksi PT INTI
John Welly
R&D dan Pengembangan Engineer
Neneng S menulis:
"Sebetulnya engineer kita sudah lama diperdaya sehingga hasilnya hingga kini jadi tidak berdaya, jadi ditempatkan dimanapun sama saja, hasilnya tidak berdaya. Tetapi anda jangan khawatir, sekarang telah ada program pemberdayaan engineer yang kreatif. Dahulu mereka tidak berdaya mengerjakan tugas pokoknya, sekarang mereka disebar keseluruh negeri untuk membangun: Koperasi dengan kendali jarak jauh, pelayanan kesehatan yang diperkuat dengan catu daya, pendidikan dengan basis terminal, SDM berbasis engineer, Pemasaran Account Manager, dan banyak lagi bidang-bidang non teknik yang tempati oleh para engineer, bahkan kelak satuan keamananpun harus seorang engineer.
Jika semua posisi sudah dikuasai oleh para engineer, maka kita tidak perlu lagi institusi R&D atau RekSys, kalaupun ada hanya sebatas sebagai inkubator. Dari inkubator inilah kita bisa mendapatkan engineer yang siap pakai dalam bidang apapun kecuali tugas pokoknya sebagai engineer. Sehingga kelak setiap orang bisa melakukan penelitian dan mengembangkan kegiatannya masing-masing, tanpa dituntut hasil yang bisa dijual.
Program ini selain multi years, costnya pun sangat tinggi, karena itu pihak-pihak yang berkepentingan diminta tidak melakukan manuver-manuver yang bisa mengacaukan program ini.
Bagi mereka yang bukan engineer tidak perlu kecewa, karena pengabdian kepada nusa dan bangsa tidak harus dilakukan di PT. INTI, banyak tempat-tempat dipelosok negeri ini yang masih membutuhkan uluran tangan terampil anda, jika anda tidak percaya silahkan baca iklan lowongan kerja di koran Pikiran Rakyat Merdeka yang akan terbit kemudian hari."
Tulisan Teh Neneng S di atas sebenarnya merupakan komentar atas polling yang diselenggarakan oleh redaksi jaring yang sebenarnya tidak menjawab atas masalah-masalah yang terjadi di R&D kita, yang coba dijaring lewat polling.
Masalah R&D yang sudah sejak 20 tahun yang lalu, bukan karena pengorganisasiannya yang tidak beres, apakah dilekatkan pada SBU atau berdiri sendiri. Jangan menunggu sampai 9999 suara,.segera stop polling tersebut karena keduanya terbukti gagal. Mungkin dimusnahkan akan jauh lebih baik, tetapi ini tidak menyelesaikan masalah jika organisasi ini ingin berkembang.
Lalu apa yang salah dalam R&D kita? Jawaban atas pertanyaan ini akan membimbing kita ke arah jalan keluar yang benar. Sebaliknya jangan lakukan tindakan apapun kalau akar masalahnya belum diketahui. Jika pada tingkat internal R&D tidak bisa menyelesaikan, sebaiknya didiskusikan secara terbuka lewat jaring. Siapa tahu ada orang-orang luar -yang biasanya lebih objektif dalam melihat permasalahan- bisa mengetahui akar masalah dari R&D kita.
Lalu apa yang harus dilakukan sementara akar masalahnya belum ditemukan? Saran saya adalah olah raga teratur dan jangan lupa makan bubur kompetensi. Dan satu lagi untuk melengkapi tulisan Teh Neneng S., jawab polling di bawah ini.
Polling
Engineer yang paling cocok menjadi Direktur Satuan Keamanan
1. Danang Narbowo
2. Agus Tri Santosa
3. Philip Kembaren
4. Indriatmoko (Hercule Poirot dari Ngadirojo, klein aber jojo)
Paganini
Paganini yth;
Saya ingin menjawab polling anda
Saya memilih Philip Kembaren, alasannya beliau ini berpengalaman dalam hal pengamatan guard behavior yang dilakukan di depan rumahnya dahulu kala, dan beliau berpengalaman juga sering menjadi seksi keamanan dilingkungan HME semasa mahasiswanya, di samping tongkrongannya juga promising lah
Hidup Pa Philip
Horas
usulan saya sangat berbeda karena keempat kandidat belum memenuhi syarat sebagai Dir Kesatuan Keamanan. Kesatuan keamanan merupakan fungsi yang sangat strategis dalam menjaga aset-aset perusahaan disamping untuk mewujudkan rasa aman dalam lingkungan kerja. Disamping itu kesatuan keamanan terkait langsung dengan masalah intelijen maka engineer yang sangat cocok dan sesuai dengan fungsi kesatuan keamanan yang sudah mulai rapuh sehingga banyak maling masuk perusahaan adalah Ir. Agus Goultom,MM. Beliau sudah berpengalaman dalam bidang SIM atau sistem intelijen maling. Beliau punya banyak data tentang aset dan track record karyawan. Karena masalah yang akan dihadapi mulai dari maling benaran seperti pencuri sepeda motor , sampai maling sembunyi-sembunyi lewat berbagai kebijakan dalam mencuri aset perusahaan. Maka kiranya engineer kita ini patut diikutkan dalam jajak pendapat. demikian terima kasih.
Hari ini ada lagi yang tersingkir, tersungkur dan bersyukur telah bebas dari Ujian tahap pertama hasil Peninjauan dan Penetapan kembali Pejabat Layer 3 & 4, tapi yang layer 2-nya nggak ada, ya ? padahal banyak juga yang tetep-tetep aje, malah banyak nuntut fasilitas tuh. Kapan ada lagi ya pa Jendral Laksamana Welch? Ditunggu progresnya.
Manajemen Akal
Anda( Anonymous) menulis:
"Hari ini ada lagi yang tersingkir, tersungkur dan bersyukur telah bebas dari Ujian tahap pertama hasil Peninjauan dan Penetapan kembali Pejabat Layer 3 & 4, tapi yang layer 2-nya nggak ada, ya ? padahal banyak juga yang tetep-tetep aje, malah banyak nuntut fasilitas tuh. Kapan ada lagi ya pa Jendral Laksamana Welch? Ditunggu progresnya."
Apasih artinya layer? Apakah itu menunjukan kehebatan -pengetahuan, prestasi, keahlian- atau kontribusi seseorang kepada perusahaan? Pakar yang segala macam tahu, Dr. Goultom, MBA. mengatakan bahwa Layer tidak sama dengan eselon. Sementara pakar SDM Dr. B. Hendriwani, MBA. mengatakan bahwa Layer tidak ada hubungannya dengan Grade. Saya yakin orang yang waras sekalipun akan mengatakan bahwa layer tidak ada hubungannya dengan prestasi, pengetahuan, usia dan kontribusi seseorang kepada perusahaan bahkan tidak ada hubungannya dengan apapun.
Kalau begitu, apa artinya layer? Apakah hanya keisengan manjemen SDM saja? Lalu, bagaimana mungkin kalau tidak ada hubungan mereka dibedakan kompensasinya? Sepertinya hanya akal-akalan saja?
Cara berpikir seperti itu menunjukkan bahwa kita telah banyak mempunyai akal. Ketika akal yang kita miliki sudah amat banyak, maka diperlukan cara bagaimana mengelolanya. Berdasarkan atas fenomena ini maka muncullah suatu cabang ilmu baru yang banyak dipelopori oleh pakar-pakar dari PT. INTI. Ilmu baru ini namanya Manajemen Akal-akalan. Dalam manajemen akal-akalan ada kaidah-kaidah yang harus dijunjung tinggi dan jika perlu disakralkan, yaitu don't blame other, dan ini harus terus didengung-dengungkan oleh para manajer dalam semua tingkatan, sehingga mencapai tingkat dimana menyalahkan orang lain haram hukumnya, selanjutnya ketika kesadaran kolektif ini muncul maka akan berkembang subur manajemen berdasarkan akal-akalan, sehingga lulusan sekolah ini mempunyai gelar MBA (Manajemen Berdasarkan Akal-akalan). Tujuan akhir dalam MBA adalah profit dikelola dengan cara menditribusikan berdasarkan layer. Makin tinggi layernya makin besar gaji, insentif, bonus dan failitas lainnya yang akan diterimanya, kita mengenal ini sebagai 'Hukum Fasilitas'. Kaidah lain dalam MBA adalah 'Bukan kerja keras tetapi kerja smart' ( santai, malas, asal-asalan, rakus, dan tekun sekali SPJ-nya ).
Ketika Anda (Anonymous) menggugat mengapa peninjauan kembali layer 2 tidak ada, saya sebagai orang yang tidak berlayer -karena sejak dulu saya menganggap layer itu tidak mencerminkan apa-apa dan merupakan pekerjaan iseng manajemen SDM- cukup terkejut ada orang seperti Anda yang ingin menggugat suatu kemapanan dan ini sungguh akan melanggar kaidah-kaidah di atas.
Bagi layer 2 yang menduduki jabatan, walaupun ditinjau berkali-kali akan tetap sangat sulit dicari kesalahannya karena mereka memegang teguh kaidah 'bukan kerja keras tetapi kerja smart'. Sementara layer 2 yang fungsional adalah manusia suci yang tidak pernah melakukan kesalahan. Alasannya, seperti kita ketahui bahwa kesalahan atau penyimpangan atau deviasi terjadi manakala tugas pokok tidak bisa diselesaikan tepat pada waktunya. Jadi jika seorang FK2 tidak pernah mempunyai tugas pokok yang in line dengan tujuan perusahaan, maka bisa dipastikan yang bersangkutan akan steril dari kesalahan, apapun yang dikerjakan -ada manfaatnya atau tidak- tidak ada seorangpun yang akan peduli, karena itu mereka tidak bisa digugat apalagi dilengserkan. Lagi pula bagaimana mungkin seorang pejabat bisa menilai bawahannya yang pengetahuannya lebih tinggi. Disini kita mengenal 'Hukum Pengetahuan', makin tinggi kedudukan seseorang maka berkurang satu stripe pengetahuannya dibandingkan bawahannya, karena makin tinggi seseorang menjadi makin banyak fasilitas yang diterima tetapi makin malas untuk belajar apalagi bekerja kecuali SPJ.
Terakhir, dengan mengatasnamakan kaidah bagi orang yang beradab dan yang sangat mulia, kita harus berlandaskan kepada kaidah menang-menang (win-win).
Tetapi jika tidak mungkin, -pilihan yang terbaik adalah bagi saya dahulu- yaitu saya menang Anda kalah (win-lose). Ini adalah pilihan orang setengah beradab yang banyak dianut di PT. INTI., termasuk oleh Serikat Pekerja jaman Sun Go Kong.
Tetapi Anda memilih, dari pada saya kalah lebih baik tidak ada yang menang (lose-lose), ini suatu pilihan yang biasanya dilakukan oleh orang yang tidak beradab. Tapi saya tahu ini mungkin pilihan terbaik saat ini dari seorang jenius seperti Anda dalam melawan Manajemen Berdasarkan Akal-akalan.
Ade Z
Tulisan ini didedikasikan kepada para sahabatku yang tertindas, teman-temanku yang rendah hati, para martir bagi hukum buatan A. Burhannudin., bagi hukum buatan B. Hendriwani dan bagi hukum buatan Sejati. Kau bersedih, dan kesedihanmu akibat dari ketidakadilan yang hebat, dari ketidakadilan sang hakim, dari tirani sang boss, dan dari keegoisan budak demi hawa nafsunya.
Jangan putus asa, karena di balik ketidakadilan dunia ini, di balik persoalan, di balik awan-gemawan, di balik lapisan teratas yang sangat halus di ruang angkasa, dibalik semua hal ada suatu kekuatan yang tak lain adalah keadilan, segenap kelembutan, semua keramahan, segenap cinta kasih.
Engkau laksana bunga yang tumbuh dalam bayangan. Segera angin yang lembut akan meniup dan membawa bebijianmu memasuki cahaya matahari tempat mereka yang akan menjalani suatu kehidupan indah.
Kebenaran akan mengoyak kerudung air mata yang menyembunyikan senyumanmu. Saudaraku, kuucapkan selamat datang padamu dan kuanggap hina para penindasmu.
Buat rekan Ade Z,
Dengan hormat,
berdasarkan hasil tulisan anda tentang tanggapan terhadap suatu tulisan sebelumnya maka saya dalam hal ini menyarankan pada anda untuk menerima dengan lapang dada terhadap perlakuan yang anda terima selama ini, maka Allah akan melipat gandakan rizkinya. Karena dunia ini seperti yang sering diucapkan oleh Bapak kita Dirut Pt INTI, dunia sekarang ini sangat kejam, maka saking kejamnya maka wajar anda dan rekan-rekan lainnya mendapat perlakuan yang tidak adil dalam promosi dan karir. Perlu dinggat Sistem yang ada hanya dipergunakan untuk bahan kajian para yang mengaku pakar-pakar sdm di PT INTI, tapi bukan untuk diimplementasikan dalam jangka panjang. Kita bagaikan objek penelitian alias kelinci percobaan, sehingga wajar kalau sudah banyak orang yang menjadi korban percobaan. Dalam hal ini yang menikmati memang orang-orang yang pintar dan berani berbicara kepakarannya bukan orang yang mau berbuat sesuatu karena kepakarannya. Tapi rekan Ade Z suatu saat nanti kebenaran dan keadilan akan muncul dengan caranya tersendiri.
Dengan demikian harap bersabar bila tidak anda sendiri juga akan dapat gelar MBA alias Makin Botak Aja akibat mikiran yang bukan porsinya. Jabatan adalah suatu amanah dan sewaktu-waktu bisa diambil. TK.
Sahabatku Go Kong
Sahabatku, Go Kong, kau dan aku akan tetap asing terhadap kehidupan. Dan antara satu dengan yang lainnya, dan masing-masing dengan dirinya, hingga suatu hari ketika kau mau berbicara dan aku mau mendengarkan. Menganggap suaramu suaraku sendiri; dan ketika aku berdiri di hadapanmu. Membayangkan diriku berdiri dihadapan cermin.
Sahabatku Go Kong, lama aku tidak mendengar puja-pujimu terhadap tulisanku, seperti dulu ketika aku menulis ?sang Visioner?, ketika aku menulis ?Kabinet INTI?. Apakah kau demikian marahnya padaku, karena aku menempatkan dirimu sebagai pemeran utama dalam tulisanku terakhir, sebagai pahlawan penyelamat kapal perang HMS Manufaktur? Jika itu alasannya, oh sungguh mulia nya engkau sahabatku atau apakah kau demikian sibuknya dengan tugasmu di Kahyangan? sehingga engkau melupakan sahabatmu ini yang masih memerlukan dukungan dan bimbinganmu di Mayapada ini.
Sahabatku Go Kong, tundalah rencanamu untuk merestrukturisasi Kahyangan. Gonjang-ganjing di Kahyangan membuat kami di Mayapada ini mengalami banyak kesusahan, pabrik berhenti premi prestasipun tidak jadi.
Sahabatku Go Kong, masih terngiang di telingaku nasehat indah yang kau bawa dari Kahyangan, engkau mengatakan, ?surga tidak terdapat melalui penyesalan, surga ada di hati yang murni; neraka tidak terdapat dalam siksaan, neraka ada di hati yang hampa; keagungan tidak menjulang oleh kedudukan, keagungan ada pada mereka yang menolak kedudukan.?
Sahabatmu,
Ade Z
Sahabatku Ade Z
Dengan pangweruh yang kumiliki dari Dewa Bang Sun, sebenarnya aku tahu siapa dirimu meskipun sekarang ini aku lagi di remote area. Dgn ilmu netWaching jelas sekali bagaimana anda duduk di depan monitor, bagaimana anda tersenyum nyinyir, bagaimana anda terbahak-bahak menertawakan orang lain dengan kacamata anda, bukan dengan kacamata polres ataupun polda.
Hidup adalah masalah pilihan.
Memilih untuk bahagia atau untuk sengsara. Memilih untuk
dipulihkan atau untuk menyimpan kepahitan. Memilih untuk
mengampuni atau untuk mendendam.
Sahabatku Ade Z
Hidup adalah masalah pilihan.
Kebahagiaan semu bisa anda dapatkan, yang sejati (bukan SP INTI nih ) tak jauh dari
jangkauan. Cinta kasih juga bisa anda miliki, namun dendam dan
amarah juga bisa anda alami.
Persahabatan nan indah bukan impian, pengkhianatan dan
kepahitan mungkin anda dapati.
Hidup adalah masalah pilihan.
Mengenai bagaimana anda menjalani hidup. Mengenai bagaimana anda
menghabiskan seluruh waktu. Mengenai bagaimana anda mencapai
impian. Dan mengenai bagaimana anda memandang kehidupan.
Ada orang yang menganggap kehidupan sebagai angin yang berhembus.
Banyak yang datang dan yang pergi. Tak dapat ditebak, dan tak
dapat diselami.
Ada pula yang menganggap kehidupan sebagai medan peperangan.
Dimana ia harus berjuang tanpa henti. Tanpa kedamaian di hati.
Sementara yang lain menganggap kehidupan sebagai kutuk dari Yang
Mahakuasa. Hidup tak lagi berarti bagi dirinya. Ratap tak pernah
jauh dari mulutnya. Air mata mengalir siang dan malam, sebab
hanyalah duka nestapa yang ada.
Namun...
Orang yang berbahagia menganggap kehidupan sebagai suatu emas
yang mulia. Harta nan sangat berharga. Anugrah Ilahi yang tak
tertandingi.
Dijalaninya hidup, dengan asa dan impian. Berjalan dalam jalan
Sang Pencipta. Berserah sepenuhnya. Melangkah setapak demi
setapak. Sampai didapatinya mahkota kemuliannya.
Hidup adalah masalah pilihan. Yang manakah yang anda pilih?
Tanyalah pada diri sendiri.
Kebetulan ini Hari Jum'at, marilah pa Ade kita sama-sama simak hadits berikut :
Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke
pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang
sanggup menguasai dirinya dikala ia marah. (Nabi Muhammad SAW).
Pa Ade;
Terimakasih atas atensinya yang begitu besar terhadap saya; Mudah2an pa Ade juga menyampaikan hadits ini kepada teman2 yang menginginkan piagam penghargaan atas kepahlawanannya di masa lalu agar bisa rendah hati untuk mencapai kepahlawanan yang hakiki.
Center Java, 13 Shafar 1423 H
Sahabatmu
Sum Go Kong
Account Manager
Namaku NanaR (dalam bahasa sunda nanar berarti ?leungit akal? atawa ?lieur? ). Pada kenyataanya memang ?leungit akal? adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupanku sehari-hari. Pada suatu hari yang menyesakkan ketika aku kehilangan akal untuk menjawab apa yang aku maksud dengan ?account manager? kepada para karyawan ?setelah aku lontarkan sebagai wacana agar aku di anggap jenius oleh para karyawan- aku melarikan diri dari wajah para karyawan yang geram serta kebisingan kota Bandung yang memusingkan, dan dengan langkah letih aku menuju ke kota kelahiranku di Tasikmalaya. Aku berharap dapat mendapat jawaban atas masalah yang telah aku awali. Tetapi tidak setitik petunjukpun aku dapati di sana. Akhirnya aku kembali ke Bandung dan merundingkan masalah ini dengan tim restrukturisasi, meskipun mereka tidak bisa mencarikan jalan ke luar, tetapi aku harus bersyukur karena mereka mau meminjami aku kacamata merk ProRes. Dengan kacamata ini kebiasaan ?leungit akal? jadi hilang, pandanganpun jadi jernih. Aku merasakan sensasi yang luar biasa, sepertinya aku berada pada dimensi lain. Tiba-tiba kepala ini seperti mau meledak. ?Woow ?yes.? tanpa sadar aku berteriak. Suatu gagasan tiba-tiba muncul, saking senangnya aku berlari kesana-kemari tanpa sadar bahwa kacamata yang aku kenakan sebenarnya tidak dirancang untuk gerakan yang dinamis ?mungkin karena hasil hastakarya. Kacamataku jatuh ketika membungkuk, tetapi ketika aku tegak kembali hilang total gagasan-gagasan yang baru saja muncul. Aku kesal dan putus asa, tetapi meskipun demikian kukenakan terus kacamata ini meskipun bingkainya sudah tidak simetris lagi. Aku masih berharap mendapat suatu pencerahan dari kacamata pusaka ini. Benar saja tiba-tiba melintas suatu gagasan baru bahwa untuk menyelesaikan masalah ini harus dimulai dari dimana untuk pertama kalinya gagasan itu muncul. ? Banten?Banten.. yes?Banten, aku harus mulai dari sana.? Aku berharap bertemu dengan orang pintar di sana.
Perlu lima jam perjalanan dari Bandung untuk sampai di Banten. Sesampainya di Banten mobil aku arahkan munuju dusun Kanekes. Setelah kutitipkan mobilku kepada kepala desa setempat selanjutnya perjalanan ini dilanjutkan dengan jalan kaki. Aku ikuti isyarat arus sungai kecil dan suara nyanyian burung-burung hingga aku tiba disuatu tempat sepi yang oleh melengkungnya dahan-dahan pepohonan terhindarlah tanahnya dari terpaan matahari. Aku berdiri di situ, dan jiwaku sangat terhibur rasanya ?jiwaku yang haus karena tidak pernah melihat sesuatu kecuali betapa mayanya kehidupan dan bukan betapa manisnya. Aku sangat terbenam dalam pikiranku dan jiwaku sedang melayang di langit tatkala sosok tubuh lelaki tua anggun berkumis tipis dengan perawakan yang serasi tampak seperti bangsawan yang penuh dengan wibawa yang menutupi sebagian ketelanjangan tubuhnya dengan kain putih, rambutnya yang ikal terkegerai dibalik sorban yang putih bersih, tiba-tiba tampil di hadapanku. Ketika diketahuinya aku terkejut, disalaminya aku seraya berkata,?Jangan takut padaku, aku adalah Penunggu Hutan ini. Silahkan duduk!? sambil menunjuk tempat duduk dari bambu yang demikian indahnya, sementara suara gemericik air menyempurnakan keindahan kehidupan yang demikian natural.
?Bagaimana keanggunan seperti kau tertambat pada kehidupan di tempat ini? Tolong ceritakan kepadaku siapa kau dan dari mana kau datang?? tanyaku. Maka duduklah dia dengan anggunnya di atas bangku yang terbuat dari bambu diatas rumput hijau dan menyahut, ?Aku adalah lambang alam! Aku adalah Akhmad Gibran, Penunggu Hutan Kanekes abadi yang dipuja oleh nenek moyangmu, aku adalah tabib sakti pembuat obat standar anti kehidupan kecil ?amoxsan, aku adalah filsuf besar, karyaku ?manusia super sulit? dan ?fisafat bambu?. Manusia super sulit adalah bossku, bambu adalah senjataku untuk mencegah para pendemo sejati keluar pagar. Penduduk Kanekes sangat menghormati dan memujaku, dan untuk menghormati aku didirikan oleh mereka tempat-tempat pemujaan dan kuil-kuil di beberapa desa di Kanekes.?
Sungguh luar biasa prestasi orang hutan ini, lalu aku memberanikan diri berkata, ?Tapi tempat-tempat pemujaan dan kuil itu tinggal terbengkalai dan tulang-belulang nenek-moyangku sebagai pemuja sudah menjadi bagian dari tanahnya; tiada lagi sesuatu yang tersisa untuk memperingati dewa mereka kecuali sedikit saja yang memilukan serta beberapa halaman yang sudah terlupakan dalam buku sejarah.?
Dia menjawab, ?Beberapa dewa hidup dalam kehidupan pemuja mereka dan mati bersama mereka, dan beberapa lagi hidup abadi dan tidak ada akhirnya. Hidupku dipelihara oleh dunia Keindahan yang akan terlihat di manapun pandangan kau arahkan, dan Keindahan ialah Alam itu sendiri; yaitu awal sukacita sang Gembala diantara bebukitan, dan kebahagiaan orang desa di ladang-ladangnya dan kenikmatan suku Baduy yang penuh takjub bermukim antara gunung dan dataran. Keindahan inilah yang mengangkat orang bijak ke atas tahta Kebenaran.?
Lantas aku berkata, ?Keindahan merupakan sesuatu kekuatan yang dahsyat.? Maka jawabnya, ?Manusia takut pada segala sesuatu, kau bahkan takut pada dirimu sendiri. Kau takut terhadap surga, sumber kedamaian rohani; kau takut pada Tuhannya semua dewa-dewi dan kau anggap dia murka, padahal dia penuh cinta dan kasih sayang.?
Sesudah diam sejenak, bercampur dengan mimpi manis aku meminta, ?Bicaralah padaku tentang Keindahan sebagaimana orang menafsirkan dan mengartikannya, masing-masing menurut gagasannya sendiri; aku telah menyaksikannya dihormati dan dipuja melalui berbagai jalan dan cara.?
Dijawabnya, ?Keindahan adalah sesuatu yang memikat jiwamu, serta sesuatu yang suka memberi dan bukan menerima. Jika kau bertemu dengan Keindahan, kau akan merasa betapa tangan-tangan dalam batinmu terulur untuk menariknya masuk ke ranah hatimu. Ia adalah paduan yang antara dukacita dan sukacita; ia adalah apa yang Tak-tampak tetapi kau melihatnya, dan apa yang Samar kau mengertinya, dan apa yang Bisu tapi kau mendengarnya ?ia adalah yang paling Suci dari segala Kesucian yang berawal dari dirimu sendiri dan berakhir jauh melampaui khayalan duniawi.?
Aku mencoba untuk memahami apa yang dia sampaikan, meskipun aku belum sepenuhnya mengerti, tanpa disadari kepalaku mengangguk-anguk. Mudah-mudahan anggukanku ini dapat dipahami sebagai apa yang aku pahami, kemudian aku menjelaskan, ?Pak tua sesungguhnya aku ke sini adalah untuk mencari sesuatu yang selama ini membuatku ?leungit akal? , bicaralah padaku bagaimana menyelesaikan masalah ?account manager? yang sedang aku hadapi??
Kemudian Penunggu Hutan itu mendekati aku dan meletakkan tangannya yang harum di kedua tanganku, lalu ?Anakku, pejamkan matamu, aku mengerti akan persoalanmu, untuk itu terimalah dua amplop ini, bukalah yang pertama setelah kau tiba di Bandung dan sampaikan pesan ini kepada para ?account manager?. Selanjutnya untuk menghormati aku bukalah amplop yang ke dua tepat pada 12 Mei 2002. Janganlah kau menanyakan mengapa tanggal itu? Jangan!! ..karena ini adalah kaidah, tak seorang pun tahu kecuali aku. Jangan!!.. karena ini adalah rahasiaku.?
Dan tatkala aku membuka mataku, aku mendengar samar-samar suara mobil menjauh, ternyata ia menghilang bersama suara mobil biru tua dengan stiker belum lunas. Kini seorang dirilah aku di lembah itu. Meskipun pertemuan ini menumbuhkan kesadaran baru, namun ada sedikit yang membuat aku heran, mengapa kacamata yang digunakannya mirip dengan yang kupakai? Bedanya yang kupakai sudah tidak simetris lagi sedangkan yang dipakai oleh Penunggu Hutan tidak ada kacanya sebelah. Aku menduga bahwa kacamata yang kami pakai memang tidak bisa digunakan untuk gerakan yang dinamis. Aku tidak mau terjebak oleh hal-hal kecil ini, akau takut menjadi ?leungit akal? lagi.
Sewaktu aku kembali ke Bandung, sungguh mengherankan suasana yang sama seperti aku berangkat, seperti keributan dan para account manajer yang makin geram tidak lagi menjengkelkan bagiku, aku ulang kata-katanya:
?Keindahan ialah sesuatu yang memikat jiwamu, Serta sesuatu yang suka memberi dan bukan menerima.?
?Keindahan ialah sesuatu yang memikat jiwamu, Serta sesuatu yang suka memberi dan bukan menerima.?
Akhirnya tibalah saatnya membuka amplop yang pertama, dan aku berjanji akan menyampaikan pesan ini kepada para ?account manager?, isinya :
?Come and tell me who and what you are? Are you an account manager asking what your company can do for you or a zealous one asking what can do for your company? If you are the first, then you are parasite; if the second, then you are oasis in the desert?
Akhmad Gibran
Wahai kawan-kawanku para account manager, adakah diantara kalian yang dapat menjelaskan maksud pesan dari filsuf besar Akhmad Gibran ini? Aku bertanya kepada kalian tentang apa yang ada padaku dan berharap kalian menjelaskan pada diriku sendiri. Adakah di antara kalian yang dapat menjelaskan hatiku kepada hatiku sendiri, menjelaskan keberadaan kepada keberadaanku itu sendiri? Tidakkah kalian akan menjelaskan kepadaku bara api apakah yang membakar dadaku? Ini sungguh menghabiskan seluruh kekuatanku dan meluluhkan seluruh perasaan dan hasratku.
Aku, NanaR.
Mohon dima?afkan apabila tulisan-tulisan saya menggangu Anda, sesungguhnya apa yang saya tulis adalah fiksi belaka, sedangkan nama yang ada hanya benar-benar rekaan pengarang, kalaupun ada beberapa nama yang sama/mirip sesunguhnya itu hanyalah kebetulan semata.
Ade Z
Pa Ade Z
Mengkritik itu mudah, karena melihat kesalahan orang lain
itu gampang. Namun kritik yang didasari oleh mencari-cari
kesalahan orang lain tak mungkin dapat mempermudah keadaan.
Anda tak perlu menghabiskan waktu dan tenaga anda untuk
menilai apakah orang lain telah berbuat salah atau benar.
Karena itu sangat mudah! Yang sulit adalah melihat kesalahan
diri sendiri. Waspadailah bila anda begitu pandai mengkritik.
Jangan-jangan anda tak mampu lagi melihat kebenaran. Dan
sebuta-butanya orang ialah mereka yang tak bisa menangkap
cahaya kebenaran.
Sekali anda gembira bisa menemukan sebutir debu kesalahan
orang lain, anda tergoda untuk mendapatkan yang sebesar
kerikil. Begitu seterusnya, hingga tanpa sadar anda telah
menciptakan gunung kesalahan orang. Orang tak pernah suka
berkaca pada cermin yang memantulkan kekurangan wajahnya.
Maka dari itu janganlah anda menjadi bayangan atas kesalahan
orang lain. Bantulah mereka menemukan sisi positif diri
mereka. Di saat itu pula orang lain akan memantulkan sisi
baik anda sendiri.
Pa Ade Z
Sebenarnya masih ingin saya teruskan tulisan ini, tapi saya harus memenuhi panggilan yang berwajib dalam rangka menutupi aib teman-teman yang berbuat aib.
Sampai nanti yaa Pa Ade
Akhmad Gibran;
Kanekes; sebelah Martabak San Fransisco
Kejenakaan adalah pertanda Cahaya Illahi dalam diri. Apabila Cahaya itu menyentuh jiwamu, maka kau akan tergelitik. Lalu jiwa yang tergelitik itu akan menciptakan kejenakaan.
Hazrat Inayat Khan
Kemarahan adalah pertanda cahya kegelapan dalam diri. Apabila cahaya ini menyentuh jiwamu, maka kau akan sakit. Lalu jiwa yang sakitk itu akan menciptakan buruk sangka yang berlebihan.
Ini sungguh tidak baik bagi kesehatan batinmu, karena itu terimalah dengan tertawa, sesungguhnya tertawa itu adalah menyehatkan.
Kawanmu,
Roy, He...he..he..
Karena manusia cinta akan dirinya, tersembunyilah baginya aib
dirinya; tidak kelihatan olehnya walaupun nyata. Kecil di
pandangnya walaupun bagaimana besarnya. (Jalinus At Thabib)
Buruk sangka adalah pertanda cahya kegelapan dalam diri. Apabila hal ini menyentuh jiwamu, maka kau akan sakit. Lalu jiwa yang sakit itu akan menciptakan kegelapan dalam dirimu
Ini sungguh tidak baik bagi kesehatan jiwamu, karena itu terimalah dengan lapang dada sesungguhnya lapang dada itu melapangkan pandanganmu sehingga anda bisa bebas dari masalah yang sekarang lagi menggelutimu.
Kawanmu;
Izrail
sekarang benar-benar komunikasi hanya merupakan sebuah gosip, contohnya:
1. pengangkatan pejabat . hanya hak preogratif beliau, padahal sdm katanya punya data base yang canggih seperti yang selama digembar-gemborkan.
2. Gosip akan ada bonus, insentif, atau premi prestasi, hanya cuma gosip belaka, padahal berdasarkan hasil penilaian prestasi perusahaan sangat bagus.
3. Gosip tentang kondisi keuangan PT.INTI pulih, padahal kenyataannya PT.INTI per Triwulan I rugi puluhan milyar rupiah ditambah kalah main Valas yang juga milyaran rupiah.
4. Komunikasi yang tidak sekedar gosip cuma satu yaitu gosip direksi naik gaji puluhan juta rupiah. Kok tega-teganya beliau-beliau sebagai pimpinan yang kita puji-puji dan eluk-elukkan menaikkan gajinya sendirian.
Dengan demikian saat ini komunikasi hanya sekedar gosip, bukan digosip tambah sip
Salahnya sih percaya sama gosip, jadi aja yang muncul gosip juga. Kalau itu gosip koq cape-cape mikirin. Gosip yang salah adalah dulu sdm nggak punya data base, gosip akan ada bonus juga nggak pernah terdengar tuh kecuali oleh orang yang bikin gosip . Direksi naik gaji koq dipikirin, itukan ada aturannya sendiri
komunikasi yang tidak sekedar gosip hanya bisa dilakukan bila berawal dari itikad para pemimpin yang memegang amanah. Bila tidak maka gosip akan menjadi santapan harian para pemimpin. Sebab semakin tinggi nyiur melambai maka semakin kencang diterpa angin gosip. Untuk itu janganlah berprilaku menyalahi amanah tersebut, apalagi menyebabkan bawahan menderita, akibat kebijakan yang tidak sesuai dengan lima krida yang telah dicanangkan. Jangankan lima krida satu kridapun seperti tranparancy kata kerennya akan sulit bagi para pemimpin saat ini. Kenapa karena banyak aturan yang telah dilanggar dan hanya bersembunyi dibalik hak preogratif beliau. Kalau saya lebih baik melepaskan amanah tersebut bila ada orang lain yang lebih mampu, toch kita semua ingin mewujudkan visi dan misi baru baru tersebut. Kalau tidak visi dan misi baru harus dirubah dari InfoKom menjadi InfoGosip.
Buat Ade Z, Roy, dan teman-teman yang budiman dan keren
Mengkritik itu mudah, karena melihat kesalahan orang lain
itu gampang. Namun kritik yang didasari oleh mencari-cari
kesalahan orang lain tak mungkin dapat mempermudah keadaan.
Anda tak perlu menghabiskan waktu dan tenaga anda untuk
menilai apakah orang lain telah berbuat salah atau benar.
Karena itu sangat mudah! Yang sulit adalah melihat kesalahan
diri sendiri. Waspadailah bila anda begitu pandai mengkritik.
Jangan-jangan anda tak mampu lagi melihat kebenaran. Dan
sebuta-butanya orang ialah mereka yang tak bisa menangkap
cahaya kebenaran.
Sekali anda gembira bisa menemukan sebutir debu kesalahan
orang lain, anda tergoda untuk mendapatkan yang sebesar
kerikil. Begitu seterusnya, hingga tanpa sadar anda telah
menciptakan gunung kesalahan orang. Orang tak pernah suka
berkaca pada cermin yang memantulkan kekurangan wajahnya.
Maka dari itu janganlah anda menjadi bayangan atas kesalahan
orang lain. Bantulah mereka menemukan sisi positif diri
mereka. Di saat itu pula orang lain akan memantulkan sisi
baik anda sendiri.
KODIR
"yang berusaha mencari kejernihan"
saya usulkan Kang Kodir sebagai penasehat spiritual kapten kapal kita, ok..
Mang Kodir,
Pada tulisan Kang Ade Z (surat kepada Dirut), saya tidak melihat adanya tulisan yang bersifat mencari-cari kesalahan. Perhatikan, Ade Z menulis
"…Kami bermaksud baik; kami mencoba membantu bapak untuk melihat diri bapak sendiri seperti yang kami lihat…"
Kemudian:
"….Karena itu tinggalkanlah atau paling tidak kurangi kebiasaan menerima para pengeluh kronis dan oportunis, sebagai gantinya datanglah kepada kami bimbinglah kami untuk mengerti apa yang bapak maksud dalam visi dan misi perusahaan, niscaya kami akan membantu bapak dengan kerja keras dan hati yang tulus…."
Selanjutnya:
"….Ambil resiko dan anggaplah kami ini benar pada waktu bapak membaca surat ini. Dengan demikian bapak akan maju dan berkembang. Bahkan mungkin bapak akan menjadi pemimpin yang lebih baik -bahkan mungkin pemimpin yang terbaik yang diinginkan oleh kami semua…"
Mang Kodir,
Saya yakin tulisan Kang Ade Z ini ditujukan kepada Dirut kita, saya tidak melihat adanya upaya-upaya mencari kesalahan bahkan jika kita membaca tulisan Kang Ade Z secara lengkap sekalipun. Saya yakin bapak Dirut tidak akan tersinggung, justru sebaliknya hal ini merupakan sebagian dari peta perjalanan kita, seperti yang beliau inginkan.
Mang Kodir,
saya maklum terhadap Anda yang sedang berusaha mencari kejernihan. Tulisan Anda bagus sekali -suatu nasihat sapu jagat yang luar biasa, tapi sayang tidak sesuai dengan konteks masalahnya, Anda belum bisa membedakan antara krikil dengan amoxsan.
Pesan saya teruslah berusaha mencari kejernihan berpikir, upayakan jangan menggunakan kacamata merk ProRes agar tidak bias, jika tidak nama Kodir bisa menjadi Kadir.
Neneng S
Untuk Neneng S dan Cecep
Hebat ..... hebat ..... bisa nebak merk kacamata yang dikenakan teman saya eks fansnya Roy & Mang Kodir.
Memang mereka itu memakai kacamata merk prores -erse yang sering digunakan reserse kepolisian yang di jl. bypass itu lho
- 8i -
Jika Anda membuat seseorang bahagia hari ini, Anda juga
membuat dia berbahagia dua puluh tahun lagi, saat ia
mengenang peristiwa itu. (Sydney Smith)
Selamat pagi teman-teman
Rasanya cukup sampai disini saja topik KOMUNIKASI BUKAN SEKEDAR GOSIP, rasanya kita harus banyak bersyukur atas apa yang kita peroleh, ayas yang kita miliki.
Untuk menutup sesi, izinkanlah saya menyampaikan hasil penelitian rekan saya untuk bahan kontemplasi betapa beruntungnya kita yang masih bercanda-canda di jaring ini.
Jika populasi bumi berkurang hingga menjadi sebuah desa dengan
hanya 100 orang penduduk, seperti apakah profil desa kecil
yang beragam ini, jika seluruh perhitungan rasio kependudukan
dianggap masih berlaku ?
Philip M.Hartner, MD dari Fakultas Kedokteran Stanford University
Amerika Serikat, mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan ini.
Berdasarkan analisanya, desa kecil bumi akan terdiri dari :
57 orang Asia
21 orang Eropa
14 orang berasal dari belahan bumi sebelah barat
8 orang Afrika
52 perempuan
48 laki-laki
80 bukan kulit putih
20 kulit putih
89 heteroseksual
11 homoseksual
6 orang memiliki 59% dari seluruh kekayaan bumi, dan keenam
orang tersebut seluruhnya berasal dari Amerika Serikat.
80 orang tinggal di rumah-rumah yang tidak menenuhi standard
70 orang tidak dapat membaca
50 orang menderita kekurangan gizi
1 orang hampir meninggal
1 orang sedang hamil
1 orang memiliki latar belakang perguruan tinggi
1 orang memiliki komputer
Marilah kita merenungkan analisa Hartner dan mulai dari hal-hal
sebagai berikut :
* Jika anda tinggal di rumah yang baik, memiliki banyak makanan
dan dapat membaca, anda adalah bagian dari kelompok terpilih.
* Jika anda memiliki rumah yang baik, makanan, dapat membaca
dan memiliki komputer, anda bagian dari kelompok elit.
* Jika anda bangun pagi ini dan merasa sehat, anda lebih
beruntung dari jutaan orang yang mungkin tidak akan dapat
bertahan hidup minggu ini.
* Jika anda tidak pernah merasakan bahaya perang, kesepian
karena dipenjara, kesakitan karena penyiksanaan, atau kelaparan,
anda berada selangkah lebih maju dibandingkan 500 juta orang
di dunia.
* Jika anda dapat menghadiri pertemuan politik atau keagamaan
tanpa merasa takut akan dilecehkan, ditangkap, disiksa, atau
mati, anda beruntung, karena lebih dari 3 milyar orang di
dunia tidak dapat melakukannya.
* Jika anda memiliki makanan di lemari pendingin, baju-baju
di lemari pakaian, dan memiliki atap yang menaungi tempat anda
beristirahat, anda lebih kaya dari 75% penduduk di dunia ini.
* Jika anda memiliki uang di bank, di dompet, dan mampu
membelanjakan sebagian uang untuk menikmati hidangan di
restoran, anda merupakan anggota dari 8% kelompok orang-
orang kaya di dunia.
* Jika orang tua anda masih hidup dan menikmat bahagianya
kehidupan pernikahan mereka, maka anda termasuk salah satu
dari kelompok orang yang dikategorikan langka, terutama di
Amerika Serikat.
* Jika anda mampu menegakkan kepala dengan senyuman dibibir
dan merasa benar-benar bahagia, anda memiliki keistimewaan
tersendiri, karena sebagian besar orang tidak memperoleh
kenikmatan tersebut.
* Jika anda dapat membaca pesan ini, anda baru saja menerima
karunia ganda, karena seseorang memikirkan anda, dan anda
jauh lebih beruntung dibandingkan lebih dari 2 milyar orang
yang tidak dapat membaca sama sekali.
Semoga anda menikmati hari yang indah ini. Hitunglah karunia
keberuntungan anda, dan sampaikan hal ini kepada orang lain
untuk mengingatkan bahwa sebenarnya, kita adalah orang-orang
yang sangat beruntung.
Regards;
Hamba yang lagi bersyukur
selama ini komunikasi yang ada memang benar sekedar gosip. Komunikasi yang tidak sekedar gosip cuma gaji direksi naik. yang lainya cuma gosip belaka.
tapi sayang setelah Bapak Dirut keluar dari ruangan GKP, banyak kaum opportunities, dan pembisik yang menjerumuskan beliau. sebagai karyawan rendahan turut bersedih atas semua ini. sebab sekarang orang malas melakukan komunikasi baik tentang pekerjaan maupun bisnis dan ini tampaknya akan dapat membahayakan perusahaan ini.
Bagaimana kalau yang membuat arena Smackdown kapten kapalnya sendiri, kayaknya perlu juga dikritisi supaya kita semua selamat. Karena menjadi kapten adalah amanah, sewaktu-waktu bisa dicabut bila tidak benar memegang amanah tersebut.
Akhirnya pada 2 Januari 2002 kapal perang HMS Manufaktur (sebenarnya lebih cocok kapal trader ), yang dinakhodai seorang profesional sejati, Laksamana John Welch, dikawal sembilan pakar yang tergabung dalam tim ProRes dan diawaki 1200 orang, yang setelah selama 3 bulan di akhir tahun 2001 melakukan persiapan-persiapan yang sangat melelahkan -organisasi dipangkas, penjahat ditumpas dan supplier potensial dilepas, sehingga struktur menjadi anorexic nyaris paralyzed, tetapi jumlah orang tetap dipertahankan agar terlihat humanis- berangkat dari dermaga Pasar Ikan Bandung menuju pulau harapan (Wonderland), yang entah dimana letaknya..
Pada awalnya perjalanan ini sangat menyenangkan -sepertinya banyak menjanjikan harapan- sesekali diselingi pertunjukan smackdown yang sangat menarik, tetapi belakangan permainan smackdown sering menggunakan senjata 'opini' dan 'katanya' sehingga membuat smackdown menjadi pertarungan hidup-mati(ultimate fighting), akibatnya banyak orang yang tidak bersalah ikut terluka, karena itu permainan ini distop sementara, agar para awak dapat bekerja dengan lebih konsentrasi.
Suatu hari, ketika cuaca mulai tidak ramah lagi, jarak penglihatan menjadi sangat buruk karena kabut. Pemandangan yang semula membuat orang merasa takjub luar biasa berubah menjadi mengerikan, terutama bagi mereka yang belum biasa. Wajah pusat-pasi dan kecemasan hampir terlihat pada setiap awak. Tetapi, sebaliknya wajah kapten dan kesembilan pengawalnya demikian tenang, seolah tidak terjadi apapun bahkan tampak terbersit kesan percaya diri yang berlebihan. Untuk mengetahui keadaan para awak, dipanggilnya salah seorang pengawal yang bertanggung jawab terhadap kesehatan para awak, yaitu perwira menengah, Laksamana Pertama dr Ahmad G. MBA.
" Bagaimana dengan kesehatan awak kita?" Pertanyaan Kapten tanpa ekspresi, karena masih terus mengawasi ke depan untuk memastikan bahwa arah menuju visi tidak salah.
" Siap Kapten. Mereka hanya terserang bakteri yang menyebabkan wajah menjadi pucat-pasi dan fungi MCN yang menyebabkan kecemasan yang berlebihan" dr. Ahmad G menjawab dengan penuh antusias.
" Ok. Apa yang telah anda lakukan untuk mengatasi masalah ini?" Kembali pertanyaan sang Kapten yang sepertinya hanya untuk memecah kebisuan akibat mulai munculnya ketegangan karena tidak ada tanda-tanda bahwa badai mulai reda.
" Mereka yang terserang bakteri penyebab muka pucat kami beri obat standar nasional buatan WBI Foundation, Amoxsan tablet, sedang kan mereka yang terkena fungi kami beri Furadan 3 (sejenis fungisida) dan yang parah terpaksa kami karantinakan." Jawab dr. Ahmad G dengan cekatan.
" Bagus" jawab Kapten -tanpa beranjak dari anjungan- sambil terus mengawasi semua kegiatan. Jarak pandang semakin buruk saja.
Ketika hari menjadi gelap, manusia setengah dewa, Laksamana Pertama Ir. A.S. Gultom, yang selalu setia mengawal Kapten, Laksamana John Welch agar tidak terkontaminasi informasi yang menyesatkan, selalu bergerak dinamis ke kiri dan ke kanan, loncat dari satu tali ke tali lainnya, sehingga menyuguh atraksi yang menarik, kadang naik ke atas palka sambil terus menggunakan teropong malam mengawasi keadaan sekeliling kapal. Kelincahan manusia setengah dewa ini proporsional dengan postur tubuhnya yang kecil, hitam, keriting, berbulu lebat. Di negeri cina manusia seperti ini disebut Sun Go Kong. Saat Go Kong berjaga di atas anjungan sesekali naik ke atas menara pengintai. Tiba-tiba ia melihat ada seberkas cahaya yang semakin lama semakin jelas. Dengan kelincahan yang luar biasa Go Kong meloncat secepat kilat menghadap Kapten dan langsung melaporkan, "Lapor!, ada cahaya pada haluan sebelah kiri."
" Apakah cahayanya tetap atau bergerak mundur?" seru Kapten.
Go Kong menjawab, " Tetap Kapten," yang berarti kapal berada dalam arah tabrakan yang berbahaya.
" Bagaimana pendapat saudara?" seru Kapten kepada Marsekal Pertama Ir. Harjantho.
" Kita akan mengalami crash-landing, dan akan mengalami bleeding pada lambung sebelah kiri." Jawab Harjantho yang mantan ahli dirgantara.
Kapten lalu berseru kepada Go Kong, " Beri isyarat kepada kapal itu. Kita pada posisi tabrakan, kami anjurkan anda mengubah arah 560 derajat."
Datang isyarat balasan, " Anda kami anjurkan mengubah arah 80 derajat."
Kapten berkata, "Kirim pesan, saya kapten, ubahlah arah anda 560 derajat."
Datang balasan, "Saya Hamzah, Pelaksana Madya, sebelah kiri saya Dastwianto, Pelaksana Pratama, dan sebelah kanan saya Agus Fatul, Sersan Kepala. Anda sebaiknya berganti arah 80 derajat."
Pada saat itu sang kapten menjadi sangat marah, tetapi dengan pengendalian adrenalin yang sempurna, kemarahan dapat ditekan sampai pada di bawah ambang batas. Sebagai gantinya sang Kapten bertanya kepada Laksamana Muda Ir. H. Bahard G.E (Genuine Expert), " Apa menurut pendapat saudara?"
" Menurut saya hal ini tidak sesuai dengan kaidah SDM (Sakahayang Dewek Masing-masing), sebaiknya mereka harus membuat pernyataan di atas meterai yang ditanda-tangani oleh setiap orang." Jawab Laksaman Muda Ir. H. Bahard G.E dengan geram.
Rupanya sang Kapten terprovokasi oleh jawaban orang kepercayaannya, adrenalin meningkat pesat tanpa terkendali, sehingga ia membentak, " Kirim pesan, saya kapal perang HMS Manufaktur, ubah arah anda 560 derajat."
Datang balasannya lagi, "maaf saya tidak bisa merubah arah, sebaiknya anda merubah arah 80 derajat, karena ini adalah mercu suar."
" Saya tidak peduli. Tabraaaak!!! Perintah Kapten yang sudah tidak sabar untuk segera menyelesaikan persoalan ini.
Lagi-lagi manusia setengah dewa datang sebagai juru selamat, sambil turun dari menara pengintai dengan bergelantungan berteriak, " Stooop!!!, mereka benar, itu adalah mercu suar, kita harus merubah arah 80 derajat!!"
Ade Z
Die Ämter und politischen Positionen in diesem Gesichte sind mit erfundenen Personen besetzt, die ausschliesslich der Phantasie des Autors entsprungen sind.
Ada banyak sekali manusia di zaman ini yang amat rajin berkomunikasi dengan orang lain, namun amat jarang – bahkan ada yang tidak pernah – berkomunikasi dengan sang aku. Makanya, ada banyak orang yang asing dalam tubunya sendiri. Semua hal datang dan pergi tanpa bisa dijelaskan sepenuhnya. Siklus mood maupun siklus hidup lainnya bergerak naik turun secara ekstrim tanpa bisa dimengerti, apa lagi dikelola. Untuk itulah, maka kedalaman refleksi menjadi sebuah titik yang menentukan dalam perjalanan menuju medan potensialitas. Ada banyak jalan dan terowongan menuju ke situ. Izinkan saya membawa Anda menuju dua terowongan saja. Pertama, terowongan sepi dan diam. Kedua, terowongan non judgemental life. Dalam sepi dan diam – tanpa ada yang didengar, dibaca, dilihat dan diajak bicara – sebenarnya kita sedang masuk ke dalam sumur sang aku. Di tahap-tahap awal, fikiran dan konsentrasi memang bisa lari kemana-mana tanpa kendali. Akan tetapi, begitu ia menjadi kebiasaan yang berulang dan berulang, ada saatnya kita sudah mulai masuk ke diri kita sendiri. Terasa aneh memang mulanya, namun kalau kita masuki terus terowongan tadi dengan penuh kesabaran, ada semacam kesenangan tersendiri. Lebih-lebih kalau kita sudah mulai menyelami dan merasakan bahan-bahan yang membentuk tubuh ini. Menurut saya, nikmat dan memuaskan sekali. Saya melakukannya antara tiga puluh menit sampai satu jam setiap harinya. Proses memasuki terowongan sepi dan diam tadi, bisa mudah bisa juga susah. Namun, perjalanan ke sana akan lebih mudah kalau kita berhenti hidup menghakimi (non judgemental life). Ini benar, itu salah. Saya hebat, orang lain goblok. Dan masih banyak lagi sikap-sikap menghakimi lainnya. Dengan fikiran kotor seperti ini, terowongan tadi menjadi penuh halangan dan rintangan. Dan sekali fikiran bersih dari kotoran menghakimi, maka perjalanan menuju sumur aku tadi seperti jalan bebas hambatan. Setelah kedalaman refleksi, saya ingin mengajak Anda ke tahapan harmoni bersama alam. Sebelumnya sudah saya kemukakan bahwa diri kita terbuat dari unsur-unsur alam. Dan karena kita berasal dari sana, potensi akan lebih mudah berkembang kalau kita dekat dengan dunia asal tadi. Mirip dengan kita yang merasa nyaman dalam dekapan ibu, anak sapi yang tenteram di bawah ketiak induknya, kita juga memerlukan dekapan-dekapan nyaman dan menentramkan dari alam. Entah itu sungai, gunung, hutan, danau atau pantai. Kita memerlukan dekapannya. Lebih-lebih kalau kita melakukan proses refleksi di atas – melalui diam dan tidak menghakimi – dalam dekapan hangat alam. Di situlah medan potensialitas sejati itu lebih mudah ditemukan. Limpahan rezeki setiap hari, mudah sekali dialami dalam alam potensialitas seperti ini. Kuantitas rezeki memang urusan Tuhan, namun kualitas rasa syukurnya akan amat berlimpah dalam medan magnet kehidupan seperti ini. Setidaknya, itulah yang saya lakukan dalam kehidupan saya. Dan Anda bebas memilih, untuk mengikutinya atau melupakannya.
Dear Roy, Ade Z, dan rekan2 peminat "smack down" Jaring
Akhirnya dapet juga kapling untuk bagarah-garah tanpa melupakan ketajaman
pisau analisa dan bebas dari cerminan iri, hasud, apalagi dengki
Bertolak dari sinilah, maka sering saya menganjurkan untuk membersihkan
kaca mata terlebih dahulu, sebelum melihat orang lain. Dalam banyak kasus,
karena kita tidak sadar dengan kotornya kaca mata maka orangpun
kelihatan kotor. Dengan kata lain, sebelum menyebut orang lain sulit,
yakinlah kalau bukan Anda sendiri yang sulit. Karena Anda amat keras
kepala, maka orang berbeda pendapat sedikitpun jadi sulit. Karena Anda
amat mudah tersinggung, maka orang yang tersenyum sedikit saja sudah
membuat Anda jadi kesal.
Nah, pembicaraan mengenai manusia sulit hanya boleh dibicarakan dalam
keadaan kaca mata bersih dan bening. Setelah itu, saya ingin mengajak
Anda masuk ke dalam sebuah pemahaman tentang manusia sulit. Dengan
meyakini bahwa setiap orang yang kita temui dalam hidup adalah guru
kehidupan, maka guru terbaik kita sebenarnya adalah manusia-manusia
super sulit. Terutama karena beberapa alasan.
Pertama, manusia super sulit sedang mengajari kita dengan menunjukkan
betapa menjengkelkannya mereka. Bayangkan, ketika orang-orang ramai
menyatukan pendapat, ia mau menang sendiri. Tatkala orang belajar melihat
dari segi positif, ia malah mencaci dan menghina orang lain. Semakin sering
kita bertemu orang-orang seperti ini, sebenarnya kita sedang semakin
diingatkan untuk tidak berperilaku sejelek dan sebrengsek itu. Saya
berterimakasih sekali ke puteri Ibu kost saya yang amat kasar dan suka
menghina dulu. Sebab, dari sana saya pernah berjanji untuk tidak
mengizinkan putera-puteri saya sekasar dia kelak. Sekarang, bayangan
tentang anak kecil yang kasar dan suka menghina, menjadi inspirasi yang
amat membantu pendidikan anak-anak di rumah. Sebab, saya pernah
merasakan sendiri betapa sakit hati dan tidak enaknya dihina anak kecil.
Kedua, manusia super sulit adalah sparring partner dalam membuat kita jadi
orang sabar. Sebagaimana sering saya ceritakan, badan dan jiwa ini seperti
karet. Pertama ditarik melawan, namun begitu sering ditarik maka ia akan
longgar juga. Dengan demikian, semakin sering kita dibuat panas kepala,
mengurut-urut dada, atau menarik nafas panjang oleh manusia super sulit, itu
berarti kita sedang menarik karet ini (baca : tubuh dan jiwa ini) menjadi lebih
longgar (sabar). Saya pernah mengajar sekumpulan anak-anak muda yang
tidak saja amat pintar, namun juga amat rajin mengkritik. Setiap di depan
kelas saya diuji, dimaki bahkan kadang dihujat. Awalnya memang membuat
tubuh ini susah tidur. Tetapi lama kelamaan, tubuh ini jadi kebal. Seorang
anggota keluarga yang mengenal latar belakang masa kecil saya, pernah
heran dengan cara saya menangani hujatan-hujatan orang lain. Dan gurunya
ya itu tadi, manusia-manusia pintar tukang hujat di atas.
Ketiga, manusia super sulit sering mendidik kita jadi pemimpin jempolan.
Semakin sering dan semakin banyak kita memimpin dan dipimpin manusia
sulit, ia akan menjadi Universitas Kesulitan yang mengagumkan daya
kontribusinya. Saya tidak mengecilkan peran sekolah bisnis, tetapi
pengalaman memimpin dan dipimpin oleh manusia sulit, sudah terbukti
membuat banyak sekali orang menjadi pemimpin jempolan. Rekan saya
menjadi jauh lebih asertif setelah dipimpin lama oleh purnawirawan jendral
yang amat keras dan diktator.
Keempat, disadari maupun tidak manusia sulit sedang memproduksi kita
menjadi orang dewasa. Lihat saja, berhadapan dengan tukang hina tentu
saja kita memaksa diri untuk tidak menghina balik. Bertemu dengan orang
yang berhobi menjelekkan orang lain tentu membuat kita berefleksi, betapa
tidak enaknya dihina orang lain.
Kelima, dengan sedikit rasa dendam yang positif manusia super sulit
sebenarnya sedang membuat kita jadi hebat. Di masa kecil, saya termasuk
orang yang dibesarkan oleh penghina-penghina saya. Sebab, hinaan mereka
membuat saya lari kencang dalam belajar dan berusaha. Dan kemudian,
kalau ada kesempatan saya bantu orang-orang yang menghina tadi. Dan
betapa besar dan hebatnya diri ini rasanya, kalau berhasil membantu orang
yang tadinya menghina kita.
Terakhir dan yang paling penting, manusia super sulit sebenarnya
menunjukkan jalan ke surga, serta mendoakan kita masuk surga. Pasalnya,
kalau kita berhasil membalas hinaan dengan senyuman, batu dengan bunga,
bau busuk dengan bau harum, bukankah kemungkinan masuk surga menjadi
lebih tinggi ?
" Bekas " Pengagum Roy
Untuk 'bekas' Pengagum Roy.
Sebetulnya kacamata kita sudah sama-sama bersih dan digunakan untuk melihat objek yang sama, tetapi mengapa Anda menganggap orang lain sulit, keras kepala, mudah tersinggung, dan lain-lain -pokoknya yang jelek-jelek adalah orang lain. Disini Anda sudah memposisikan sebagai pihak yang paling benar, bukan? Mengapa..? Sementara orang yang Anda anggap sebagai manusia super sulit, yang sebenarnya jauh lebih bersih dalam melihat persoalan, tetapi mengapa Anda tidak?
Sepertinya Anda merasa dirongrong oleh tulisan-tulisan kritis, mungkin karena Anda terlalu banyak tersenyum atas kemenangan Anda dengan mengorbankan orang lain, sehingga Anda lupa bagaimana membantu menyelesaikan masalah-masalah perusahaan -yang memang Anda sendiri tidak tahu, akibat dari nikmatnya mabuk kemenangan-, yang ada hanya bagaimana mempertahankan posisi Anda, sehingga semua tindakan, kebijakan, dan praktek apa saja digunakan untuk mencegah orang berpartisipasi, dan pada saat yang bersamaan menghalangi orang agar tidak menemukan dan memperbaiki sebab-sebab dari rasa bingung dengan memutar balik fakta melalui tulisan-tulisan Anda yang selalu berganti-ganti nama, seolah-olah Anda mempunyai banyak pendukung. Bukan begitu maksud isi tulisan-tulisan Anda?
Kesimpulannya, meskipun kita menggunakan kacamata yang jernih dan melihat objek yang sama akan selalu menghasilkan persepsi yang berbeda adalah karena merk kacamata yang kita pakai berbeda Anda menggunakan kacamata merk ProRes, sedangkan kami menggunakan kacamata merk Prooletar Dior.
Dengan kacamata ProRes, orang yang bernama Ade Z dan Roy adalah orang-orang berprilaku jelek dan brengsek yang selalu menjengkelkan, ingin menang sendiri, suka mencaci dan menghina.
Dengan kacamata ProRes Anda tidak bisa membedakan usulan yang konstruktif dengan hujatan, sehingga setiap usulan konstruktif, Anda terima dengan mengurut dada atau menarik nafas panjang. Ini menjadikan Anda jadi lebih sabar dan kebal, mudah-mudahan tidak menjadikan Anda bebal.
Apakah Anda saat ini dipimpin oleh manusia super sulit? Dan Anda yakin bakal menjadi pemimpin jempolan yang asertif? Atau Anda sedang tidak mengenakan kacamata ProRes?
Ketika Anda menanggalkan kacamata ProRes, Anda mengatakan bahwa manusia super sulit ini akan menjadikan Anda orang dewasa, akan menjadi Anda manusia hebat. Tetapi ketika Anda mengenakan kembali kacamata ProRes, Anda mengatakan bahwa manusia super sulit adalah tukang hina.
Terakhir, memang benar manusia super sulit dapat menunjukan jalan ke surga. Tetapi jika Anda terus-menerus memakai kacamata ProRes, saya tidak yakin Anda bisa melihat petunjuk itu.
Cecep
Dear Mang Cecep/Teh Neneng S
Saya setuju sekali mang cecep memakai kaca mata proletaar dior meskipun "kekecilan", karena ngga biasa menggunakannya.
Saya kok mempersepsikan tulisan "bekas Pengagum Roy" biasa-biasa saja, malah cenderung mrp pencerahan, dan menawarkan alternatif perenungan untuk mencoba "menertawakan sang aku " masing-masing, padahal saya menggunakan kacamata merk proletaar dior original, resmi, dan bukan bm.
jadi saya heran kenapa anda sangat berenergi sekali menanggapinya.
Jadi saya atas nama pemakai proletaar dior mengajak kita semua termasuk mang cecep untuk lbh menjaga persatuan dan kesatuan (kayak iklan tvri aja) demi keselamatan dan kelangsungan perjalanan kapal kita menuju "wonderland" yang harus kita cari bersama.
Regards,
Kelompok 560 derajat
saya takjub atas narasi anda, selayaknya anda seorang sastrawan, tapi sayang anda seorang karyawan. bagi saya memudah-mudah perusahaan ini bukan hanya dijadikan kelinci percobaan, lewat tim ProRes ( promosi rekan sendiri). Bila begitu maka dosalah mereka, apapun yang dilakukannya tidak akan memberi manfaat buat perusahaan.
tampaknya kapten kapal perang HMS lagi mabuk laut nich, sehingga cuek saja walau banyak badai datang menerpa.
Kang Ade Z harus to the point saja, ....kapten kapal berikut anak buah kapal perang HMS merupakan orang buangan dari kesatuan lain.
kalau mereka tidak berhasil sampai dengan triwulan II, apa yang harus kita lakukan supaya kapal perang kita tidak karam, ayo.... Mr. Ade Z tulis lagi.
...... tampaknya nahkoda kapal perang HMS .... Laksaman John Welch perlu pil magadon, untuk menahan sakit akibat kesalahan orang-orang kepercayaannya dalam mengambil kebijakan. Karena harga magadon mahal maka gajinya harus dinaikan puluhan juta, akibat proyek sama sekali belum dapat. Sebelum Laksamana John Welch mengundurkan diri, sebaiknya Laksamana pertama dr. G, Laksamana muda Ir.Bahard, Marsekal pertama Ir. Harjanto, dan Ir. Sun Go Kong berikut tim Proresnya harus dipecat semua karena tidak becus menjalankan amanah.
Innalillahi wainnailaihi roojiun ..........
Hampir 25 tahun, saya berada di perusahaan ini, saya ngga ngerti apa gerangan yang terjadi.
Apa penyebab utama sdr Bing S atau Ade Z( yang senang memulai kata " akhirnya......, tampaknya......) sedemikian kesumatnya dgn pak kapten dan org-org yang dipilihnya. harusnya sih mencarikan solusi, bukan memperkeruh suasana, apa ini ada hubungannya dengan jl bypass
saya setuju dengan tulisan kang Kodir, kita kan sudah sama2 tua, ngga semestinya kekanak2an seperti itu, mendingan buat anak (tapi dengan isteri sendiri lho mas) pasti enak.
Nya Mas, Kang, Uda, Bang.... tidak indah lah ribut kampungan kayak gitu
Orang yang hampir Pangsiun
Anda boleh saja menamakan diri Anda sebagai ?Orang yang Hampir Pangsiun? tapi Anda tidak cukup matang untuk bisa memahami tulisan Kang Ade Z, sehingga saya yakin Anda ingin menyamarkan identitas Anda agar orang lain tidak bisa menduga siapa Anda -yang sebenarnya Anda masih muda- bahkan mungkin salah seorang dari tim ProRes, paling tidak Anda dalam melihat tulisan Kang Ade Z menggunakan kacamata merk ProRes, mengingat demikian sewotnya Anda dengan tulisan Kang Ade Z yang belum tentu bernama Bing S, sehingga ini akan semakin menyulitkan Anda untuk memahami pesan moral di balik cerita tersebut.
Ketika saya membaca tulisan Kang Ade Z , saya melihat suatu gambaran adanya perubahan paradigma yang dialami oleh sang kapten yang berada pada situasi yang berbeda sama sekali. Saya melihat sebuah kenyataan yang diarahkan oleh persepsi yang terbatas ?suatu realitas yang sama kritisnya bagi kita pada kehidupan kita sehari-hari, seperti halnya bagi sang kapten di tengah kabut pekat.
Kaidah, ibarat mercu suar, merupakan hukum alam yang tidak bisa dilanggar, jika dilanggar akan menghancurkan diri sendiri ?tentu saja bukan yang dimaksud dengan ?kaidah SDM? dengan mercu suar-nya yang ?mobile?, yang dengan mudah bisa digeser ke kiri atau ke kanan, ke atas atau ke bawah, harus dipatuhi oleh ?mu? bisa ditabrak oleh ?ku? -jika perlu- sesuai dengan pesanan.
Tidaklah mengherankan apabila kinerja kita makin lama semakin terpuruk saja, karena energi kita habis hanya untuk menggeser-geser mercu suar saja, yang sebenarnya kita ketahui bersama bahwa pada akhirnya kita akan hancur dengan sendirinya karena kita telah lama mempermainkan kaidah (mercu suar). mereka berpura-pura bodoh dengan mengatakan bahwa sumber masalah ?prestasi kerja? adalah ?sistem golongan? sehinggga perlu dirubah menjadi ?strata?, tetapi sesungguhnya mereka hanya ingin agar dirinya dan kelompoknya bisa naik dengan lebih cepat. Ketika kelompok lain menginginkan hal yang sama, mereka membiarkan ?strata? dirubah menjadi ?grade?, maka makin banyak orang yang naik tanpa kerja keras. Entah sampai kapan kebodohan-kebodohan ini terus berlangsung? mereka mengira dapat merusak peraturan-peraturan kepegawaian sesuka hati, dan tetap memperoleh hasil. Mereka sesungguhnya tidak peduli dengan kelangsungan hidup perusahaan ini dan sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu membuat kerusakan di muka bumi ini.
Sekarang sebagian besar kita tidak ada pekerjaan, sebagian lainnya adalah pengangguran tidak kentara dan yang sibuk tidak yakin akan ada hasilnya bagi perusahaan. Masa-masa suram ini yang seharusnya di isi dengan kegiatan mengasah diri untuk persiapan yang akan datang tetapi kita isi dengan smackdown dengan senjata ?opini? dan ?katanya?, sehingga kita kehabisan tenaga dan tidak bisa menjaga diri agar selalu siap untuk kerja keras.
Ketika kita harus kembali untuk bekerja ?entah kapan- dengan sisa-sisa tenaga setelah konflik berkepanjangan. Kita mengira dapat menipu diri sendiri, lalu bergabung dalam tim dan bekerja dengan hebat.
Saya yakin persetujuan Anda bahwa sebagian besar sumber daya manusia mempunyai kemampuan, kreativitas, bakat, inisiatif, dan keterampilan yang lebih banyak dari yang diberikan atau dibutuhkan oleh pekerjaan mereka sekarang. Atau dengan kata lain, kita mengakui bahwa sumber daya terbesar kita sia-siakan dan bahwa manajemen sumber daya manusia yang lemah adalah penyumbang terbesar kerusakan perusahaan kita tercinta.
Mudah-mudahan tulisan ini bisa menjernihkan pikiran orang yang mau pangsiun dan mau anumerta.
Neneng S
Teh Neneng S / ...... / ...... / (yng biasa berganti kulit/muka/rupa/)
Kok kayaknya makin keruh saja tulisan anda, dan tidak sesuai dengan harapan anda pada kalimat terakhir
"Mudah-mudahan tulisan ini bisa menjernihkan pikiran orang yang mau pangsiun dan mau anumerta"
Sebenarnya, dengan tulisan saya tsb saya berharap siapapun yang menulis lebih dahulu introspeksi sehingga kita bisa interdepedensif terhadap sesama.
Memang saya mau pangsiun dan mau anumerta, tdk seperti anda yang bisa berganti kulit seperti reptilia, meskipun kebenaran ttg saya telah anda ragukan . what you say lah.....
Saya sampai sekarang benar2 belum mengerti mengapa anda sedemikian muak/tdk suka/menghakimi terhadap team ProRes. Apa sih kesalahan mereka, malah anda sedemikian sarkastisnya menganalogikan salah satunya dengan Sun Go Kong.
Meskipun demikian saya yakin khalayak jaring disamping punya akal yang sehat mempunyai hati nurani juga dalam memberikan penilaian
Wassalam
Yang Mau Pangsiun
Teh Neneng S, saya orang baru di PT. INTI sehingga saya belum 'ngeh' dengan istilah ProRes, sementara teman-teman terpingkal-pingkal jika membaca tulisan teteh. Tolong dong jelaskan sedikit apa itu ProRes.
Makasih ya,
Juhana
Dear Juhana,
Saya tidak tahu persis apa yang ditugaskan kepada sembilan orang pilihan untuk menjadi pengawal Restrukturisasi Perusahaan. Tetapi yang saya tahu Restrukturisasi Perusahaan adalah tindakan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan melalui perubahan status hukum, organisasi, dan kepemilikan saham.
Jika organisasi PT. INTI dapat diibaratkan orang gemuk, jelek, dan tangannya panjang sebelah, maka untuk bisa nampak tampan, serasi, dan lincah perlu dilakukan operasi membuang lemak, bedah plastik, dan memendekkan tangan yang panjang. Inilah yang disebut dengan membentuk kembali atau restrukurisasi.
Agar restrukturisasi dapat sukses, maka dibentuk suatu tim atau biasa disebut formatur yang ditugasi untuk membentuk kabinet baru INTI, terdiri dari berbagai pakar di bidangnya masing-masing. Untuk selanjutnya tim ini disebut dengan nama Tim Sembilan atau Tim Proyek Restrukturisasi disingkat ProRes, mereka terdiri dari:
Pakar Kesehatan Fisik dan Mental dari YWBI, untuk menjaga kesehatan dan pikiran mesum pasca operasi
Pakar Repair & Services, untuk menangani sporadic error pasca handing-over.
Pakar Demo, untuk terapi fleksibilitas gerakan agar bisa berkelit dari tanggung jawab.
Pakar Terminal, untuk menentukan route perjalanan restrukturisasi agar tidak crash landing yang bisa menyebabkan bleeding ketika melewati jalan berlubang.
Pakar Hukum, untuk menjamin restrukturisasi bebas dari hukum karma, karena dulunya banyak yang panjang tangan.
Pakar Agitasi, untuk melatih gerakan gonjang-ganjing, agar lebih atraktif.
Pakar Pemasaran, ahli membuka Pasar Baru, Pasar Anyar, dan Pasar Kaget -pasar yang tidak ada pembelinya.
Pakar GCG (Good Chaos Governance), untuk membagi kekuasaan formatur/Tim ProRes pada posisi penting dalam kabinet INTI agar tampak transparant dan fairness, meskipun agak aneh dan chaos.
Pakar Keuangan, yang tidak berselera jika hanya membicarakan kegiatan politik praktis dan pembagian kekuasaan -sering absen dalam kegiatan Tim- karena tidak ada analisis yang berkaitan dengan keuangan atau efisiensi. Karena itu tidak mengherankan kalau dikemudian hari tidak kebagian jabatan.
Hasil restrukturisasi sungguh luar biasa -dari gemuk, jelek, dan tangannya panjang sebelah, menjadi tampak tampan, ramping, dan serasi- meskipun masih ada sedikit kekurangan, yaitu gerakan tangan masih belum sempurna dan cenderung tak terkendali kadang sama sekali tidak bisa bergerak sepertinya mengalami kelumpuhan sporadic. Disaat lain dtempat tertentu mengalami ereksi berlebihan. Kondisi ini membuat Pakar Repair & Services, Pakar Agitasi, dan Pakar Kesehatan ?terutama dalam pengendalian pikiran mesum- cukup repot.
Dari sisi kepribadianpun ia mengalami paranoia dan hipokondriasis berlebihan, ini membuat Pakar Kesehatan Fisik dan Mental dari YWBI sedikit keder, karena penderita seperti ini tidak akan bisa diobati dengan Amoxsan dan Furadan3.
Keputusan dan hasil restrukturisasi harus diposisikan sebagai sesuatu yang sakral, yang tidak bisa khilaf, yang tak bisa bersalah, bebas dari kritik, tak bisa dituntut, digugat, dan apalagi dijungkirbalikan. Untuk itu Pakar Demo telah menyusun kebijakan dengan hanya 3 pasal, agar bisa berkelit dari tanggung jawab.
Pasal pertama: hasil restrukturisasi tidak bisa salah.
Pasal dua: jika salah, lihat pasal pertama.
Pasal tiga: jika tim terdesak oleh pertanyaan kritis, dapat mengatasnamakan direksi bahwa ini adalah sudah keputusan Direksi.
Tiga pasal di atas adalah kaidah yang tidak bisa diganggu gugat. Kaidah operasi semacam inilah yang menghasilkan kekuasaan yang pongah: yang sangat sombong, angkuh sekaligus bodoh-dungu.
Demikian sekelumit Tim Restrukturisasi yang saya ketahui, semoga bermanfaat dan tolong jangan disampaikan kepada anggota Tim. Sekali lagi ini hanya yang saya ketahui, mungkin saja salah.
Neneng S
Terima kasih teman, ternyata banyak sekali informasi yang diketahui oleh teman, dan wawasan untuk menyampaikan hal seperti ini bukan merupakan wawasan yang sepele tetapi memerlukan wawasan dan pengetahuan yang luas. Namun teman masih malu-malu kucing garong, karena sindiran-sindiran saja yang muncul. Kalau boleh saya katakan bahasanya "tidak pulgar" bukan bahasa kelas bawah. Alangkah lebih baiknya kalau teman yang punya wawasan ini tampil ke depan demi kemajuan Perusahaan yang menjadi Sumber Penghasilan Kehidupan kita dan keluarga. Walaupun tanpa jabatan yang mendapatkan posisi yang bagus, teman akan mendapatkan imbalan dari-Nya (Alloh SWT). Coba sebut saja dengan jelas Contoh : Pakar Kesehatan Fisik dan Mental dari YWBI, untuk menjaga kesehatan dan pikiran mesum pasca operasi : Akhmad Gozy, atau yang lainnya juga.
Sekali lagi Terima kasih, sering-sering aja menulisnya!
Jika mengikuti tulisan mas Roy atau atau mas Ade.Z, ada sesuatu yang menggelitik saya untuk memberikan analisa dan berkomentar;
Tulisannya ( mungkin lebih tepan uneg-uneg) penuh dengan nuansa intelektual dan pengetahuannya luas , ini menunjukkan orangnya ya... INTELEK dan tidak mungkin berada pada lapisan bawah organisasi.
Frekwensi menulisnya tinggi, ....ini menunjukkan yang bersangkutan hobbi menulis dan tanggap lingkungan namun ya.....Banyak waktu kosong alias PENGANGGURAN kelas tinggi.
Komentarnya hampir semua bernada miring (walau dibungkus dengan nuansa yang bagus), .....ini menunjukkan yangbersangkutan terkena penyakit "negative thinking" yang lumayan parah atau penyakit Qolbu kronis yang kita kenal dengan SUUDZON.
Beberapa tulisannya secara khusus didedikasikan pada kawan-kawannya yang gampang dipanas-panasi, ....ini menunjukkan yang bersangkutan seorang PROVOKATOR ULUNG.
Dilihat dari komentarnya atas komentar orang lain, sepertinya orang ini merasa paling benar sendiri, tidak pernah merasa salah .....ini menunjukkan yang bersangkutan seorang mania(k), kemungkin besar KLEPTOMANIA(K).
Subsatansi tulisannya pada dasarnya hanyalah gugatan terhadap kondisi saat ini yang tidak nyaman bagi dia bila dibanding dengan kondisi yang terdahulu yang bagi dirinya sangat nikmat sekali, dimana dia bagaikan seorang raja bisa berbuat apasaja ..........terutama meperkaya diri sendiri alias MALING harta perusahaan.
Memperhatikan sasaran tembak dari tulisan-tulisannya yang bersangkutan berasal dari kelompok masa lalu yang terpental dari lingkaran kekuasaan dan pada saat ini sedang menuai akibat dari kelakuan masa lalunya tersebut, ......sebagai akibatnya.... ya FRUSTRASI.
SARAN;
Yang bersangkutan segera segera mendapat terapi Psikologis, karena pada dasarnya dia sedang sakit. Tapi ya susahnya orang yang terhinggapi penyakit kejiwaan begini tidak akan pernah merasa dirinya sakit.
Untuk mengurangi tingkat kefrustrasian sebaiknya yang bersangkutan melakukan hal-hal nyata saja, menyelesaikan masalah dengan pihak external adalah pilihan terbaik, seperti dengan ResPol dan lain-lain, disamping menyelesaikan masalah internal yang baru saja menimpa dirinya.
Terakhir berserah diri pada Tuhan sambil merenungi kelakuan masa lalu dan meminta ampun padaNYA agar dosa-dosa masa lalu tidak selalu menghantui.......
Hua..ha..ha...ha!
Mampus lu Ade Z dan Roy!!!
Hua..ha..ha...ha!
Kena batunya lu!!!
Hua..ha..ha...ha!
Ini lah smackdown yang hebuat...
Hua..ha..ha...ha!
Ini pasti salah satu anggota ProRes yang lain yang mulai turun gunung.
Hua..ha..ha...ha!
Hua..ha..ha...ha!
Mati kutu lu Ade Z sama Roy. Gua yakin lu pade bakal mikir seminggu untuk bales tulisan ini
Hua..ha..ha...ha! Hua..ha..ha...ha!
Maju tak gentar, aku pendukungmu. Hidup ProRes!! Hidup ProRes!!
Thomas.
Kok ada yach....karyawan PT. INTI bertipe kaya gini ????? (sambil mengelus dada dan mengusap air mata.......prihatin).
Suka menggunakan orang lain untuk memuaskan hatinya.
Kepada Anda yang menulis 'MANIA (K) kali ya.. '
Saya tidak tahu harus memanggil apa kepada Anda karena tulisan Anda tanpa nama, sehingga bisa dikategorikan sebagai surat kaleng yang banyak beredar di perusahaan ini. Tapi saya yakin itu bukan Anda. Mungkin Anda lupa mencantumkan nama atau ini untuk pertama kalinya Anda menulis di Jaring. Tidak apa, saya suka tulisan Anda.
Anda menulis:
"….,ini menunjukkan orangnya ya... INTELEK dan tidak mungkin berada pada lapisan bawah organisasi.
… Banyak waktu kosong alias PENGANGGURAN kelas tinggi."
Sepertinya tulisan Anda membidik kalangan tertentu. Bagaimana jika dugaan Anda salah? Bukankah ini buruk sangka? (suudzon istilah Anda). Tapi saya yakin itu bukan Anda.
Anda menulis:
"…sepertinya orang ini merasa paling benar sendiri, tidak pernah merasa salah ....ini menunjukkan yang bersangkutan seorang mania(k), kemungkin besar KLEPTOMANIA(K)."
Saya sungguh tidak mengerti, pada tulisan saya yang mana yang menyatakan bahwa saya paling benar? Sayapun tidak habis pikir bagaimana Anda menyimpulkan hal itu sebagai orang gila (maniac), bahkan orang yang suka mencuri (kleptomaniac). Sungguh suatu cara penalaran yang sesat, tapi saya yakin itu bukan Anda.
Bagaimana jika saya bukan seorang maniac atau kleptomaniac?, Bukankah ini buruk sangka? (suudzon istilah Anda). Tapi saya yakin itu bukan Anda.
Bagaimana jika saya bukan
"seorang raja yang bisa berbuat apa saja ..........terutama meperkaya diri sendiri alias MALING harta perusahaan. "
Bukankah ini buruk sangka? (suudzon istilah Anda). Tapi saya yakin itu bukan Anda.
Bagaimana jika saya bukan
"berasal dari kelompok masa lalu yang terpental dari lingkaran kekuasaan dan pada saat ini sedang menuai akibat dari kelakuan masa lalunya tersebut, ......sebagai akibatnya.... ya FRUSTRASI."
Bukankah ini buruk sangka? (suudzon istilah Anda). Tapi saya yakin itu bukan Anda.
Tulisan yang sungguh luar biasa banyak paradoxical, sepertinya ini suatu petunjuk bahwa yang bersangkutan terkena penyakit "negative thinking" yang lumayan parah atau penyakit Qolbu kronis yang kita kenal dengan SUUDZON. Tapi saya yakin itu bukan Anda.
Kemarahan adalah pertanda cahaya kegelapan dalam diri. Apabila cahaya itu menyentuh jiwamu, maka kau akan tergelitik. Lalu jiwa yang tergelitik itu akan menciptakan malapetaka di mana-mana. Tetapi saya yakin itu bukan Anda.
Saran
Sebaiknya segeralah mengajukan kenaikan pangkat anumerta agar tidak menambah dosa. Seperti yang dicontohkan oleh Ariel Sharon, setelah belajar manajemen qolbu.
Mohon dima'afkan apabila tulisan-tulisan saya menggangu Anda, sesungguhnya apa yang saya tulis adalah fiksi belaka, sedangkan nama yang ada hanya benar-benar rekaan pengarang, kalaupun ada beberapa nama yang sama/mirip sesungguhnya itu hanyalah kebetulan semata.
Sekali lagi mohon dima'afkan apabila sarannya kurang pas, tetapi jika Anda pas dan Anda setuju, selanjut bisa diatur.
Ade Z
Assalamu'alaikum wr wb
Asyik juga mengamati diskusi di topik ini, apalagi kalau diskusinya tdk membawa-bawa atribut personal, interest, suudzdzon, negative thinking, malah sebaliknya positive thinking untuk mencari solusi terhadap persoalannya HMS Manufacture rekaannya kang Ade Z. Ini akan membantu kita semua para penumpangnya mencapai wonderland.
Di hari Jum'at , sayyidul ayyam ini marilah sejenak merenung dengan harapan memperoleh pencerahan .
Dalam logika yang amat sederhana, potensi sesuatu sebenarnya terkait erat dengan dari apa sesuatu tadi dibuat. Obat yang dibuat dari komposisi A,B,C dan D tentu saja khasiatnya sangat ditentukan oleh bahan dan interaksi antarbahan tadi. Demikian juga dengan kita sebagai manusia. Dengan sedikit kejernihan, badan serta jiwa kita sebenarnya dibentuk semuanya oleh komponen-komponen yang berasal dari alam semesta. Udara yang kita hirup, makanan yang kita makan, minuman yang kita minum semuanya berasal dari alam, dan memberikan warna yang amat dominan terhadap tubuh ini. Makanya, salah satu penulis buku kesehatan pernah menulis : ?we are what we eat?. Kita ini menjadi seperti apa-apa yang kita makan.
Itu baru badan. Aspek kejiwaan juga dipengaruhi oleh alam (fisik maupun sosial) tempat kita hidup. Ini bisa dilihat dari berbedanya sistim nilai, kepribadian, maupun gaya hidup manusia yang hidup dalam lingkungan yang berbeda.
Digabung menjadi satu, alam memiliki kekuatan yang amat menentukan terhadap potensi diri kita kini maupun nanti. Dengan demikian, untuk mengetahui potensi sejati kita kini, lihatlah unsur-unsur alam pembentuk kita kemaren dan sebelumnya. Dan guna mengetahui potensi sejati kita nanti, lihatlah unsur-unsur alam pembentuk kita kini.
Dengan menempatkan persoalan seperti ini, bukan berarti saya sedang menempatkan manusia pada posisi sangat tidak berdaya di depan alam. Manusia memang memiliki pilihan, terutama untuk membentuk dirinya dengan unsur-unsur alam pilihannya. Hanya saja, begitu pilihan dibuat, kita hanya bisa tunduk kepada hukum-hukum alam yang sejati.
Dalam kapasitas memilih inilah, maka kedalaman refleksi tentang sang aku menjadi amat menentukan. Disamping itu, keselarasan dengan alam akan berpengaruh dengan potensi kita kemudian. Mari kita mulai dengan faktor kedalaman refleksi dulu, kemudian kita akan lanjutkan dengan keselarasan bersama alam.
Ada banyak sekali manusia di zaman ini yang amat rajin berkomunikasi dengan orang lain, namun amat jarang ? bahkan ada yang tidak pernah ? berkomunikasi dengan sang aku. Makanya, ada banyak orang yang asing dalam tubunya sendiri. Semua hal datang dan pergi tanpa bisa dijelaskan sepenuhnya. Siklus mood maupun siklus hidup lainnya bergerak naik turun secara ekstrim tanpa bisa dimengerti, apa lagi dikelola.
Untuk itulah, maka kedalaman refleksi menjadi sebuah titik yang menentukan dalam perjalanan menuju medan potensialitas. Ada banyak jalan dan terowongan menuju ke situ. Izinkan saya membawa Anda menuju dua terowongan saja. Pertama, terowongan sepi dan diam. Kedua, terowongan non judgemental life.
Dalam sepi dan diam ? tanpa ada yang didengar, dibaca, dilihat dan diajak bicara ? sebenarnya kita sedang masuk ke dalam sumur sang aku. Di tahap-tahap awal, fikiran dan konsentrasi memang bisa lari kemana-mana tanpa kendali. Akan tetapi, begitu ia menjadi kebiasaan yang berulang dan berulang, ada saatnya kita sudah mulai masuk ke diri kita sendiri. Terasa aneh memang mulanya, namun kalau kita masuki terus terowongan tadi dengan penuh kesabaran, ada semacam kesenangan tersendiri. Lebih-lebih kalau kita sudah mulai menyelami dan merasakan bahan-bahan yang membentuk tubuh ini. Menurut saya, nikmat dan memuaskan sekali. Saya melakukannya antara tiga puluh menit sampai satu jam setiap harinya.
Proses memasuki terowongan sepi dan diam tadi, bisa mudah bisa juga susah. Namun, perjalanan ke sana akan lebih mudah kalau kita berhenti hidup menghakimi (non judgemental life). Ini benar, itu salah. Saya hebat, orang lain goblok. Dan masih banyak lagi sikap-sikap menghakimi lainnya. Dengan fikiran kotor seperti ini, terowongan tadi menjadi penuh halangan dan rintangan. Dan sekali fikiran bersih dari kotoran menghakimi, maka perjalanan menuju sumur aku tadi seperti jalan bebas hambatan.
Setelah kedalaman refleksi, saya ingin mengajak Anda ke tahapan harmoni bersama alam. Sebelumnya sudah saya kemukakan bahwa diri kita terbuat dari unsur-unsur alam. Dan karena kita berasal dari sana, potensi akan lebih mudah berkembang kalau kita dekat dengan dunia asal tadi. Mirip dengan kita yang merasa nyaman dalam dekapan ibu, anak sapi yang tenteram di bawah ketiak induknya, kita juga memerlukan dekapan-dekapan nyaman dan menentramkan dari alam.
Entah itu sungai, gunung, hutan, danau atau pantai. Kita memerlukan dekapannya. Lebih-lebih kalau kita melakukan proses refleksi di atas ? melalui diam dan tidak menghakimi ? dalam dekapan hangat alam. Di situlah medan potensialitas sejati itu lebih mudah ditemukan. Limpahan rezeki setiap hari, mudah sekali dialami dalam alam potensialitas seperti ini. Kuantitas rezeki memang urusan Tuhan, namun kualitas rasa syukurnya akan amat berlimpah dalam medan magnet kehidupan seperti ini. Setidaknya, itulah yang saya lakukan dalam kehidupan saya. Dan Anda bebas memilih, untuk mengikutinya atau melupakannya.
Mudah2an tulisan sederhana ini memberikan bekal bagi pa Ade Z, pa Cecep, Bu Neneng S, pa Roy, Bp/Ibu anggota PolRes, PolDa, Kejaksaan, Kehakiman, dan Bp/Ibu lain yang tdk mungkin disebutkan satu persatu di halaman terbatas ini
Wassalam
Aa Ntang
Tulisan Anda sepertinya mencoba menghakimi kami, tapi bagi kami itu bukan masalah, karena kami cukup pengalaman dalam berurusan dengan hakim. Tetapi saya ingin mengingatkan Anda bahwa 'Jika Anda sering menghakimi orang, Anda tidak mempunyai waktu untuk mengasihi mereka.'
Roy
Terima kasih Roy atas warningnya
'Jika Anda sering menghakimi orang, Anda tidak mempunyai waktu untuk mengasihi mereka.'
meskipun tulisan saya tsb, tdk ada sedikitpun unsur "menghakimi" siapapun. tapi lbh tepatnya "menelanjangi" siapa saja, toh kita semua juga akan anumerta. Jadi sewajarnya kita belajar telanjang untuk menghadap sang KHALIK kelak, sang MAHA HAKIM, yang MAHA ADIL dalam menghadapi siapapun termasuk yang berpengalaman berurusan dengan hakim (pake hrp kecil)
Gimana kabar sekolahnya, so far so good?
Saya doakan semoga anda sukses mencapai apa yang anda cita-citakan
HambaNYA
yang selalu mengharap ampunan dan ridlaNYA
Saling berwasiatlah kamu semua dalam hal kebaikan dengan kesabaran (QS. Al Asyr)
Si oom ini menulis :
"Tulisannya ( mungkin lebih tepan uneg-uneg) penuh dengan nuansa intelektual dan pengetahuannya luas , ini menunjukkan orangnya ya... INTELEK dan tidak mungkin berada pada lapisan bawah organisasi"
Lho, memangnya yang INTELEK dan PENGETAHUANNYA LUAS itu hanya yang berada di lapisan atas organisasi ? memangnya orang yang berada di lapisan atas organisasi (di PT. INTI, khususnya sekarang ini) semua orang INTELEK ??? YANG BENER AJA BUNG !!!!
Jangan SUUDZON (seperti istilah anda) kepada para PELAKSANA atau ASSMAN di PT. INTI dong, karena ternyata di masa sekarang ini, banyak (sebagian besar) para MANAJER atau KA. DIV/KA. SBU (bahkan tim POLRES he..he..he) yang tidak intelek, bahkan banyak yang kekanak-kanakan (misalnya : mudah tersinggung dan suka memberikan informasi dengan "katanya" , suka membikin isu, dan lain-lain)....ups..!! jadi ikutan SUUDZON..heheheheh...tapi bae-lah (sekali-sekali berlaku mirip KA. DIV/KA. SBU).
Bapak Dirut yang Terhormat
Kebanyakan orang menginginkan sedikit pujian dan pengakuan atas usaha-usaha mereka. Demikian juga bapak. Bapak patut menerima penghargaan atas pekerjaan yang telah bapak lakukan. Bapak menghadapi tekanan-tekanan yang tidak pernah kami ketahui. Bahkan mungkin bapak melindungi kami dari tekanan-tekanan itu sehingga kami tidak perlu khawatir. Dan jika bapak mengira bahwa kami ini benar, berarti bapak membantu kami. Kami menghargai dukungan bapak -we really do! Kami juga menghormati bapak karena bapak bermaksud baik; bapak benar-benar yakin bahwa usaha-usaha bapak adalah untuk kepentingan semua pihak yang bersangkutan.
Secara pribadi, bapak adalah seorang yang hangat dan sangat menarik. Kadang-kadang bapak menunjukan kehangatan bapak hanya dengan senyuman bapak. Pada saat lain bapak juga memperlihatkan penghargaan yang tulus atas usaha kami, baik melalui perkataan-perkataan maupun melalui tindakan bapak. Percaya atau tidak, kami berterima kasih kepada bapak dan mengharapkan agar bapak berhasil. Jika tidak, kami tidak perlu bersusah payah untuk menulis surat ini untuk bapak.
Kami percaya kepada bapak. Kami percaya bapak dapat mengubah gaya kepemimpinan bapak dan menjadi pimpinan yang lebih baik. Mungkin kami salah dan bapak tidak dapat berubah. Beberapa orang memang tidak dapat berubah. Tetapi kami menulis surat ini untuk bapak karena kami tahu bapak dapat menjadi pemimpin yang lebih baik. Yang kami perlukan adalah sedikit ceruk (niche) di Jaring untuk bisa menuangkan gagasan kami tanpa orang lain tahu siapa kami, meskipun sejujurnya kami menginginkan sedikit pujian dan pengakuan dari apa yang kami tulis.
Sekarang, janganlah marah kepada kami. Mungkin bapak pernah dengar kata-kata George Bernard Shaw, "all great truths begin as blasphemies" (semua kebenaran yang besar pada mulanya dianggap sebagai hujatan),. Kami bermaksud baik; kami mencoba membantu bapak untuk melihat diri bapak sendiri seperti yang kami lihat. Bapak mungkin dapat menjadi defensif dan reaktif kemudian menganggap kami salah. Dan mungkin saja kami salah, mungkin benar-benar salah. Tetapi tanpa memandang bagaimana sebenarnya bapak memandang diri bapak sendiri, surat ini dan surat-surat selanjutnya mencoba bagaimana kami melihat bapak. Kami menyadari bahwa memajukan perusahaan ini tidaklah mudah dan bahkan mungkin juga tidak menyenangkan. Tetapi ingatlah, kebiasaan tidak bisa menghasilkan kemajuan.
Ketika bapak membuka seluas-luasnya pintu komunikasi, dengan membiarkan siapa saja datang kepada bapak. Saya yakin banyak orang datang dan banyak informasi yang bapak peroleh dan saya yakin bapak bisa menyaring semua informasi-informasi tersebut. Saya setuju ketika informasi yang berasal dari 'pengeluh kronis' dan 'oportunis' diabaikan atau paling tidak masuk dalam arsip inaktif. Dan saya yakin hanya informasi yang berasal dari orang-orang yang menurut bapak bisa dipercaya yang akan dijadikan sebagai bahan pembuatan kebijakan perusahaan. Tapi sungguh amat disayangkan bahwa kebijakan-kebijakan yang bapak keluarkan tidak mengakar pada permasalahannya, sehingga efektivitasnya diragukan. Saya jadi yakin bahwa orang-orang yang datang tidak lebih dari para pengeluh kronis dan oportunis yang mengemas dirinya dengan berbagai alasan agar bisa dikenal oleh bapak. Karena itu tinggalkanlah atau paling tidak kurangi kebiasaan menerima para pengeluh kronis dan oportunis, sebagai gantinya datanglah kepada kami bimbinglah kami untuk mengerti apa yang bapak maksud dalam visi dan misi perusahaan, niscaya kami akan membantu bapak dengan kerja keras dan hati yang tulus.
Jika tidak ada hal lain lagi, hiburlah kami. Ambil resiko dan anggaplah kami ini benar pada waktu bapak membaca surat ini. Dengan demikian bapak akan maju dan berkembang. Bahkan mungkin bapak akan menjadi pemimpin yang lebih baik -bahkan mungkin pemimpin yang terbaik yang diinginkan oleh kami semua.
Tidak yakin? Mungkin bapak harus yakin. Memang bapak lebih berhasil dari pada kami; bapak adalah pimpinan! Oleh karena itu mengapa harus mempertimbangkan surat-surat kami? Pernahkah bapak bersikeras untuk tidak berubah -tahukah bapak, bila kami berjalan tertatih-tatih, tidak bersungguh-sungguh mendukung keputusan-keputusan atau sasaran-sasaran bapak? Kadang-kadang sikap bertahan sangat umum terjadi di perusahaan ini. Reaksi bapak biasanya adalah mempersalahkan kami. Dan kami juga biasanya memang salah. Tetapi pernahkah bapak memikirkan bahwa: "harus ada cara yang lebih baik? Memang demikian! Dan karena bapak adalah pimpinan, cara yang lebih baik di mulai dari diri bapak sendiri. Bapak bertanggung jawab untuk menemukannya. Bertahan adalah suatu hal yang kacau; untuk membereskannya, bapak harus mulai dengan memahami bagaimana bapak mendukungnya. Sebenarnya, perilaku bapak membantu kami membenarkan sikap bertahan kami.
This letter expresses our intense feeling regarding some these issues. At times it may sound harsh, even negative. If it offends you, we are sorry, but please remember that we want you to understand how we think and feel.
Most sincerrely yours,
Your Employees
Ade Z
Ass wr wb,
Perkenankan saya ikut menyampaikan pendapat sebagai bagian urun rembug bagi kebangkitan INTI.
Himbauan Bp. Dirut untuk membangun komunikasi yang santun dan bertanggung jawab sangat bagus dan saya kira perlu didukung dan seharusnya dikembangkan. Pengalaman buruk saling menghujat menggunakan identitas tersamar lebih banyak tidak bertanggung jawab dan dicela dalam agama daripada manfaatnya seperti diusulkan bp Ade Z. Komunikasi yang santun dan bertanggung jawab ini menurut pendapat saya harus lebih diintensifkan terutama sebagai alat menyamakan persepsi dan menyampaikan visi misi perusahaan sampai staf terbawah dalam perusahaan ini. Untuk menciptakan komunikasi yang santun dan akrab ini sebaiknya didahului oleh manajemen tertinggi ke level yang lebih rendah baik formal maupun informal karena kalau kami dibawah yang memulainya seakan ada barier seperti sungkan, takut, malu dsb. Dengan mendekatnya setiap pimpinan kepada bawahannya hubungan lebih mencair dan komunikasi lebih terbuka.
Hal lain yang juga perlu diperbaiki dalam menjalin komunikasi melalui jaring ini, adalah Hentikan saling menyalahkan orang lain - lihat lah kedalam diri kita masing-masing- apakah kita sudah sempurna ? Mengingatkan rekan ataupun atasan yang berbuat salah adalah kewajiban - tetap ini pun harus dilakukan dengan santun. Namun kalau dilakukan berulang-ulang termasuk mencela/menghujat. Masih ingat dalam benak kami pertama kali bapak Dirut bergabung ke PT INTI kesan yang bapak sampaikan adalah Komunikasi di PT INTI ini adalah sesuatu yang langka. Marilah kita ubah kesan tersebut bersama budaya komunikasi yang santun, bertanggung jawab jagu saya tambahkan terbuka dan jujur. Terima kasih.
jefri wahyudi
Komunikasi yang jujur harus menjadi hal yang utama. Dalam menyampaikan keluh kesah tidak semua orang pintar dalam bertutur kata. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Tapi sebagai pemimpin harus bijaksana dalam menanggapi kritik ataupun saran lewat warung kopi. Karena yang namanya warung kopi tempat terbaik untuk menyampaikan uneg-uneg dari pada harus corat-coret di tempok dll. Bila tidak akan dapat menyebabkan karyawan yang punya masalah menjadi stress. Kalau hal tersebut terjadi yang rugi juga perusahaan akibat harus mengeluarkan biaya tambahan. Tinggal sebagai orang yang kenak kritik bisa seperti angsa, walaupun dia cari makan di dalam lumpur tapi dia tidak pernah makan lumpur, artinya harus pintar memilah-milah mana yang benar dan salah. Dalam mengambil kebijakan supaya tidak didasari atas gosip yang ada perlu dilakukan Cek& Recek tiap hari pukul 16.00 di hati masing-masing.
K Asep
Teman-teman sekalian,
Ketika saya bersikap sangat reaktif pada bawahan saya. Ketika setiap kali mereka mulai berbuat sesuatu yang saya rasa tidak sepantasnya, tiba-tiba saya merasa tegang seketika di ulu hati saya, saya sadar adrenalin saya meningkat. Saya merasa dinding defensif mulai berdiri, saya siap bertempur. Fokus saya tidak lagi pada kamajuan dan pertumbuhan perusahaan dan saling pengertian jangka panjang, tetapi pada prilaku jangka pendek. Saya mengira ini sangat efektif untuk mencegah munculnya benih-benih anarkhi di masa datang. Saya berusaha memenangkan peperangan, bukan pertempuran.
Saya mengeluarkan senjata pamungkas saya -ukuran superioritas saya, posisi otoritas saya- dan saya membentak atau mengintimidasi atau mengancam atau menghukum. Dan saya menang saya berdiri disana, penuh kemenangan, ditengah reruntuhan hubungan yang berantakan sementara bawahan saya tunduk di luar dan memberontak di dalam, menekan perasaan yang nantinya akan muncul dengan cara-cara yang lebih buruk.
Sekarang seandainya saya duduk pada pemakaman dan saya visualisasikan yang ada dalam kubur adalah diri saya, dan beberapa orang bawahan saya akan bicara paling tidak dalam hati, saya ingin agar kehidupan mereka menggambarkan kemenangan dari ajaran, latihan, dan pendisiplinan penuh kasih selama periode bertahun-tahun dan bukan luka akibat pertempuran kecil-kecilan. Saya ingin hati dan pikiran mereka dipenuhi dengan kenangan manis dari masa-masa bersama yang berarti dan mendalam. Saya ingin agar mereka mengingat saya sebagai atasan yang penuh perhatian dan berbagi suka dan duka selama perjuangan membangun perusahaan. Saya ingin mereka mengingat saat-saat mereka datang kepada saya dengan membawa masalah dan kekhawatirannya. Saya ingin waktu itu saya mendengarkan dan mengasihi dan menolongnya. Saya ingin mereka tahu saya memang tidak sempurna, tetapi tahu bahwa saya sudah berusaha dengan segenap kemampuan saya. Dan bahwa, barangkali lebih daripada siapa pun di dunia ini saya mengasihi mereka.
Alasan saya menginginkan hal-hal ini adalah karena jauh di dalam hati, saya menghargai bawahan saya. Saya mengasihi mereka, saya ingin membantu mereka. Saya menghargai peran saya sebagai atasan mereka.
Namun, saya tidak selalu melihat nilai-nilai itu. Saya terperangkap pada hal-hal yang kurang penting. Persoalan yang penting justru terkubur di bawah lapisan masalah yang menekan, kekhawatiran langsung, dan perilaku luar. Saya menjadi reaktif. Dan cara saya berinteraksi dengan bawahan saya setiap hari seringkali yang memperlihatkan sedikit saja gambaran tentang perasaan saya yang mendalam terhadap mereka.
Saya sadar, karena saya mempunyai imajinasi dan suara hati, saya dapat memeriksa nilai-nilai saya yang paling dalam. Saya dapat menyadari bahwa naskah yang saya jalani tidak selaras dengan nilai-nilai itu, karena itu maafkan saya.
DR. John Roy M. Li,
Tulisan ini didedikasikan kepada teman-temanku: Djoko, Djoni, Bambang, Atje, Setiadi, dan ratusan orang lainnya yang merasa tidak puas dengan perubahan organisasi, yang sering tidak jujur kepada dirinya sendiri. Saya yakin kalian bukan wajah tanpa nama atau mahluk bernomor yang menyandang jabatan. Karena itu, sekaranglah saat kalian untuk menjadi diri kalian sendiri, ungkapkan apa yang ada dihati kalian, tidak perlu membungkus dengan kata-kata yang seolah-olah mendukung sebenarnya tidak. Tindakan seperti ini secara politis mungkin benar tetapi, secara emosi tidak benar. Mengkomunikasikan kebenaran emosi membuat diri kita nyata, sekaligus bisa membuat peta perjalanan organisasi ini. Bagaimana wajah perusahaan, bergantung pada bagaimana kita membentuknya. Jika kita memperlakukannya seperti altar fakta dan logika, seperti mesin, komputer atau kesatuan militer, itulah yang akan terjadi. Sebaliknya, apa yang akan terbentuk jika kita memperlakukannya sebagai sesuatu yang sangat berharga dan hidup, sebuah organisasi dimana gagasan-gagasan kreatif dan hubungan saling percaya harus tumbuh dan dipelihara, dihargai dan dirayakan, seperti sebuah keluarga, sebuah komunitas, atau sebuah tempat ibadah.
Dr. Roy kok sampeyan seperti Butet Kertarajasa, yang pintar menirukan gaya bicara mBah John Harto.
yang jelas pak jefry, kami selalu dirugikan oleh para penjilat di perusahaan ini.
memang benar Bapak kita butuh pujian, dengan adanya berita di koran yang menyatakan kondisi keuangan INTI pulih Bapak kita bisa naik gaji jutaan rupiah dengan mengabaikan nasib kita semua. Walau kenyataannya triwulan I perusahaan mengalami kerugian signifikan Milyaran Rupiah. Lalu apa Bapak kita perlu pujian lagi, jawabannya percuma.