Dikirim pada 2017-04-03 15:10:03 Oleh purel
Berita Foto : Kamis 30 Maret 2017, telah berlangsung kegiatan seminar dan FGD (Focus Group Discussion) dengan thema “Implementasi Teknologi Biomassa untuk Mendukung Perkonomian Daerah†yang bertempat di Ruang Meranti Ballroom – Mercure Hotel, Jl. Jendral Ahmad Yani No. 91 Pontianak Kalimantan Barat, mulai pada pukul 07.30 s/d 17.00 wib. (PUREL)
Berita selengkapnya dapat di klik Baca Lebih Lanjut di bawah ini
Kebutuhan energi listrik dari waktu ke waktu meningkat, sementara ketersediaan energi fosil semakin tipis. Beberapa tahun terakhir ini pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan terus dikembangkan guna memperkecil ketergantungan terhadap suplay energi fosil. Biomassa adalah salah satu pilihannya.
Bertempat di Ruang Meranti Ballroom – Mercure Hotel, Jl. Jendral Ahmad Yani No. 91 Pontianak Kalimantan Barat, Kamis 30 Maret 2017, telah berlangsung kegiatan seminar dan FGD (Focus Group Discussion) dengan thema “Implementasi Teknologi Biomassa untuk Mendukung Perkonomian Daerah†yang dimulai pada pukul 07.30 s/d 17.00 wib.
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Bio Energi Kementrian EBTKE Drs. Sudjoko Harsono Adi M.M yang mewakili Dirjen EBTKE, Sekda Kalbar Dr. M. Zeet Hamdy Assovie, MTM yang mewakili Gubernur Kalbar Drs. Cornelis, Dr.Ir. Hammam Riza Deputi Bidang TIEM (Teknologo Informasi, Energi dan Material), Direktur Bisnis PT PLN Regional Kalimantan Djoko R. Abumanan, Pendiri PJCI (Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia) Ir. Eddie Widiono,MM,M.Sc, Ketua MKI (Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia) Kalimantan Barat Surya Darma, Rektor Untan (Universitas Tanjungpura) Prof.Dr.H.Thamrin Usman,DEA, para pejabat pemerintah pusat dan daerah Kalimantan Barat, para pengusaha, akademisi serta 200 orang tamu undangan lainnya.
Acara tersebut merupakan hasil kerjasama PJCI dengan PT PLN (Persero) yang didukung oleh MKI Kalimantan Barat serta beberapa sponsor diantaranya INTI, Pindad, BPPT, METI, APHI, PT Fajar Mitra Energi, PT Kurnia Kencana Persada, Hydropure Lubricants dll.
PJCI adalah suatu lembaga swadaya masyarakat yang bertujuan untuk menyiapkan pranata teknologi, regulasi, pendidikan dan kewirausahaan serta menyusun peta jalan dalam mewujudkan jaringan cerdas yang merupakan prasarana bagi terwujudnya Indonesia cerdas. Jaringan cerdas adalah suatu jaringan kelistrikan yang mengkolaborasikan teknologi digital dan teknologi mutakhir lainnya dalam rangka mengawasi serta mengelola distribusi listrik dari segala sumber agar dapat memenuhi semua jenis kebutuhan listrik semua pengguna.
Ketua panitia dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini sangat penting karena pemerintah sedang mendorong tumbuhnya bisnis energi baru dan terbarukan. Sementara Dirjen EBTKE Kementrian ESDM dalam sambutannya yang dibacakan oleh Direktur Bio Energi Sudjoko Harsono menyampaikan bahwa sebagaimana yang diamanatkan dalam undang-undang N0. 30 Tahun 2009 tentang ketenagalistrikan bahwa pembangunan ketenagalistrikan bertujuan untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik dan harga yang wajar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat yang adil dan merata serta mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Dalam pemenuhan kebutuhan energi listrik kita tidak bisa terus menerus mengandalkan energi fosil karena jumlah cadangan yang ada terus menurun sementara penemuan cadangan baru juga tidak cukup signifikan, sehingga ketergantungan terhadap energi fosil juga akan mengancam ketahanan energi nasional di masa depan. Solusi terhadap hal ini adalah pengembangan energi baru dan energi terbarukan dan juga melakukan konservasi energi. Pengembangan ini tidak hanya dimaksudkan sekedar menjadi alternatif penyediaan energi, namun diharapkan menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Indonesia. Langkah pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut diantaranya adalah dengan menambah kapasitas terpasang, menambah penyediaan akses terhadap energi modern, mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil, kampanye penghematan energi nasional dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Pemerintah telah berkomitmen bahwa pengembangan energi baru terbarukan menjadi prioritas nasional. Pemerintah juga perlu berupaya melakukan pemerataan energi dan melakukan terobosan agar masyarakat tidak tergantung dengan energi fosil khususnya PLTBm dengan memanfaatkan energi lokal antara lain limbah kelapa sawit dan juga limbah biomassa lainnya yang potensinya cukup besar dan terdapat di hampir wilayah diseluruh Indonesia.
Acara seminar ini dibuka oleh Sekda Kalbar Dr. M. Zeet Hamdy Assovied, dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa pemerintah Kalbar akan mendukung sepenuhnya terhadap implementasi pembangunan PLTBm, karena disini ketersediaan potensi energi Biomassa sangat melimpah, ujarnya.
Dan selanjutnya acara seminar membahas tentang serba serbi Energi Biomassa untuk mendukung perekonomian di daerah. Dalam panel diskusi menghadirkan pembicara dari Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Universitas Tanjungpura, serta PT PLN. Pembicara lainnya dari PT Pindad, PT INTI, PT Dimensi Energi Baru, PT Growth Sumatra, PT Green Globe Energies.
Nara sumber dari INTI diwakili oleh Prabang Timur dengan thema “Teknologi dan Industri Biomassaâ€. Dalam presentasinya beliau menyampaikan tentang profil INTI, sekelumit tentang biomassa serta produk INTI yang support untuk kebutuhan implementasi pembangunan PLTBm di Kalbar khususnya seperti : Metering, Monitoring and Controling, Security System dan Back Up System. Pada kesempatan itu juga di pamerkan beberapa produk INTI yang support seperti Gas Meter Prabayar dan KWH Meter INTI PRIMA-1110. (Purel)