"Penandatanganan perjanjian usaha patungan ini merupakan era baru dalam hubungan Indonesia dengan Cina. ZTE sangat senang bermitra dengan PT INTI dan masuk ke pasar telekomunikasi di Indonesia" ujar Hou, President ZTE Corporation usai penandatanganan MoU bertempat di ruang Bali Hotel Sangrila Jakarta Kamis 9 November 2001.
ZTE Corporation merupakan perusahaan peralatan dan pengembang teknologi telekomunikasi utama di Cina dengan basis di Shenzen.
Menurut rencana, pada tahap awal usaha patungan itu akan memproduksi fixed line switches dan selanjutnya masuk ke produk bernilai tambah tinggi. ZTE memiliki spesialisasi dalam jaringan CDMA dan akan memasukkan teknologi itu dalam usaha patungan tersebut.
Usaha patungan itu merupakan yang pertama antara perusahaan teknologi Cina dengan Indonesia sejak krisis ekonomi melanda Asia.
Direktur Utama PT INTI Ir. John Welly dalam keterangan persnya kepada Media Indonesia, Kompas, Bisnis Indonesia serta mozaik dan Jaring(?) mengatakan bahwa dari usaha patungan itu diharapkan PT INTI akan dapat menjadi pemimpin pasar peralatan telekomunikasi di tanah air dalam memasok peralatan dan jasa berteknologi tinggi.
"Pembentukan joint venture ditargetkan akan selesai dalam waktu beberapa bulan. Setelah itu baru pengerjaan peremajaan pabrik tersebut dapat direalisir.."
Dirut PT INTI tersebut mengatakan bahwa pembangunan pabrik sentral telepon itu diperkirakan akan dimulai awal 2002 dan akan membutuhkan dana sebesar US$ 10 juta. Investasi tersebut akan ditanggung oleh kedua belah fihak. Dalam menjalankan pabrik tersebut, pada tahap pertama kegiatan produksi akan dilakukan dalam bentuk SKD (Semi Knock Down), setelah itu pada awal 2003 kegiatan produksi ditingkatkan dalam bentuk CKD.
"Pada tahap ketiga yang diperkirakan dapat direalisasikan pada akhir 2003 kedua perusahaan akan melakukan kerjasama riset dalam memproduksi switching tersebut.
Dikatakan pula oleh Dirut PT INTI bahwa kerjasama ini mendapat dukungan penuh dari kedua pemerintahan. Humas - INTI
Yth. Bapak/Ibu Direksi
Saya mau usul, bagaimana kalau lokasi pabrik PT INTI sebelum diremajakan dengan rencana investasi baru sebaiknya dipindahkan ke lokasi yang lebih baik. Lokasi Palasari saat ini menurut saya sudah tidak memadai lagi, terutama dari sisi kerawanannya terhadap banjir dan sulitnya diakses karena kemacetan lalu lintas.
Lokasi saat ini dijual saja untuk membeli lokasi baru. Lokasi pengganti sebaiknya dikawasan Jl.Sukarno-Hatta (misalnya dekat LEN) agar relatif lebih mudah diakses dari berbagai arah.
Terima kasih,
Wassalam
Asep Winara