Dikirim pada 2014-06-30 16:02:17 Oleh purel
Berita Foto : Jum'at 27 Juni 204, seperti tahun-tahun sebelumnya, Manajemen INTI kembali menggelar Siraman Rohani menjelang Bulan Ramadhan 1435 Hijriah, yang dihadiri oleh karyawan/ti INTI dan berlangsung di Ruang Auditorium Lt. 1 GKP INTI (Purel)
Artikel lebih lanjut dapat di klik Baca Lebih Lanjut di bawah ini
Jumat sore, 27 Juni 2014, tepat dua hari jelang hari pertama puasa, INTI mengadakan sebuah acara bersama yang hampir setiap tahun dilakukan di lingkungan INTI sebagai ajang silaturahmi menyambut Bulan Ramadhan. Bertema ‘Menjemput Barokah Ramadhan Melalui Peningkatan Spirit Kerja’, karyawan yang kebetulan tengah berkantor di Bandung pun berkumpul di Auditorium Lantai 1 Gedung Kantor Pusat (GKP). Direktur Utama INTI Tikno Sutisna yang hadir bersama Direktur Keuangan Nilawaty Djuanda pun memberikan sedikit kalimat ringan untuk membuka acara yang digelar pada pukul 15.30-17.00 WIB itu. Sejatinya, di tengah kondisi perusahaan yang berfluktuasi, semua karyawan harus terus memberikan kontribusinya untuk keberlanjutan korporasi. Bahkan, puasa Ramadhan yang kini dijalani oleh mayoritas karyawan seharusnya malah mendorong setiap individu meningkatkan kualitas dirinya baik secara kinerja maupun kepribadian. Poin ini yang sering kita sebut barokah.
Diawali dengan pembacaan Ayat Suci Al Qur’an Surat Al Baqoroh 183-184 yang dilantunkan oleh Alfian Zuhdi dengan Saritilawah Anna Rahma Yuniarti menambah khidmat acara kali itu, ditambah dengan kehadiran narasumber Ustadz Budi Hataat Lc. yang cukup menarik perhatian seluruh karyawan/ti yang hadir dalam Ruangan Auditorium saat itu.
Budi Hataat yang berprofesi sebagai Pembimbing Haji dan Umroh Salman Bandung dalam Tausyiahnya membenarkan soal poin barokah. Bahwa sebenarnya, kerja keras semua karyawan itu bukan semata-mata mengejar target profit sekian miliar, tapi menambah kebaikan semua karyawan dan lingkungan sekitar. Dan, semua hal itu bisa diawali dengan bekerja bersih, bebas dari penyakit hati. Alasannya, agar setiap tindakan kita bebas dari hal-hal negatif yang merusak niat baik kita.
Lalu, apa kita sedang terserang penyakit hati? Mari kita coba cek cirinya lalu bandingkan dengan yang tengah dirasakan kini…
Konon, orang yang berpenyakit hati itu perasaannya gersang, selalu gelisah, dan tidak tenang dalam mengerjakan aktivitasnya, bahkan hal sederhana sekalipun, termasuk saat beribadah. Lalu, katanya, orang yang tengah terserang penyakit ini mudah sekali berburuk sangka, akibatnya doa baik pun terhalang untuk dikabulkan sekaligus hilangnya berkah. Terakhir, insan yang berpenyakit hati akan kehilangan malu dan mudah sekali masuk dalam jebakan setan karena sedikitnya iman kepada Tuhan.
Adakah satu di antara kesekian hal tadi yang mencirikan Anda tengah terserang penyakit hati? Ada? Kalau ada, mari kita perbaiki bersama. Mulailah dengan bermuhasabah, kemudian memperbaiki diri baik dalam pekerjaan, sikap, kepribadian, dan banyak hal lain. Imbangi upaya tadi dengan memperbanyak dzikir dan meminta ampun, istighfar dan tobat, membaca dan memahami isi kitab suci, lalu merealisasikannya dengan melakukan amalan baik. Hal-hal ini akan membuat kita melaksanakan hal sejalan dengan tutur yang dikatakan.
Jadi, siap menambah kebaikan? Mari perbaiki diri…, Selamat menunaikan ibadah bulan Ramadhan 1435 Hijriah (Purel/ DP)