Dikirim pada 2013-10-08 11:09:48 Oleh purel
Hal yang Istimewa dari Smart Clinic
Berita Foto: Rabu, 02 Oktober 2013, PT INTI mendapat kesempatan sebagai tuan rumah dalam Acara Forum Kegiatan BUMN Marketeers Club yang bertema "Smart Ways For Indonesia Sehat"(PUREL)
Selasa pagi, 2 Oktober 2013, INTI mendapat kesempatan sebagai tuan rumah dalam acara Forum BUMN Marketeers Club kedua belas yang di motori oleh MarkPlus.
Sebagai tuan rumah, INTI mengusung Smart Clinic sebagai produk jagoan korporasi, hasil kerja sama dengan Ikatan Dokter ndonesia (IDI) dan Primer Koperasi IDI, untuk mengisi bincang pagi yang bertema ‘Kerja, Kerja, Kerja! Untuk Peningkatan Daya Saing’. Dengan moderator Hendra Sukma, Direktur PJTV, acara pagi itupun berlangsung apik setelah Direktur INTI, Tikno Sutisna membuka forum BUMN Marketeers Club dengan ramah dan penuh canda. “Bonus demografi yang Indonesia miliki menjadi keuntungan untuk kita,ini menjadi peluang pasar yang besar. Dan INTI mencoba menangkapnya melalui visi baru kami yaitu ‘creating value for smart customers’,†ungkap Tikno dalam sambutannya.
Untuk lanjuta berita dapat di klik
Usai pembukaan, Kepala Divisi Account Private Enterprise INTI, Dr. Ir. Yudi Limbar Yasik, MSc., Sekjen Pengurus Besar IDI dr. Daeng Muhammad Faqih, M.H., dan Ketua Primkop IDI dr. Kadarsyah, M.S., pun mengajak para pejabat teras BUMN yang hadir untuk berinteraksi dalam diskusi dan talkshow yang bertajuk ‘Smart Ways for Indonesia Sehat’. Dan tema ini yang menjadi jargon Smart Clinic.
Lalu apa yang istimewa dari Smart Clinic ini? Daeng menyebutkan, produk hasil kerja sama dengan INTI ini merupakan upaya IDI untuk meningkatkan standar layanan dari segi peralatan dan kualitas sistem layanan bagi para pasien. Harapannya, hal ini akan memberikan output yang bagus sekaligus kendali mutu dan biaya.
Kembali timbul pertanyaan, apa bedanya Smart Clinic dengan aplikasi kesehatan lainnya?
Dia bertutur bahwa Smart Clinic ini tidak sekedar berkutat pada urusan administrasi, layaknya aplikasi kesehatan lainnya. Smart Clinic menyokong kebutuhan administrasi lewat sistem berbasis internet sekaligus pengawasan kinerja dokter melalui audit medik yang secara rutin diadakan oleh IDI. “Jadi, kualitas peralatan, layanan, administrasi, hingga kualitas dokter bias menyentuh level idealisme pembenahan pelayanan kesehatan,†katanya.
Berbagai hal yang tercakup dalam Smart Clinic ini, lanjut Daeng, sebenarnya juga menjadi semacam antisipasi dokter primer lokal untuk tidak tergerus serbuan layanan dokter asing. Sekaligus pula demi menerapkan undang-undang kesehatan yang berupaya membentengi aksi bypass para pasien masa kini yang mudah memilih metode penyembuhan level sekunder alias rumah sakit dan tersier pada rumah sakit pusat rujukan. Padahal, seharusnya, sekitar 80% masalah kesehatan dapat diselesaikan di pusat kesehatan level primer alias klinik.
Yudi Limbar Yasik menambahkan, bahwa dana kesehatan, khususnya perusahaan yang memiliki klinik, tidak habis terpakai untuk membiayai rujukan. Sebab, secara biaya, ambil contoh saja Poliklinik Widya Bhakti INTI, telah mengalokasikan 40% dana untuk layanan di tempat, sedangkan sisanya masuk ke kas rumah sakit rujukan. Seharusnya, apabila menganut pada target yang dipatok IDI, sekitar 80% dana kesehatan dapat teralokasi di klinik dan sisanya di rumah sakit rujukan. Sistem yang terbangun pada Smart Clinic akan menyokong pola yang didesain tersebut. “Memang, penyedia aplikasi jasa kesehatan terbilang banyak, tapi Smart Clinic satu-satunya yang kerja sama BUMN dengan PB IDI dan IDI,†tuturnya.
Apalagi, kata Yudi, aplikasi jasa kesehatan yang dibangun oleh INTI ini memungkinkan waralaba klinik dengan penyediaan dokter dan alat oleh IDI serta sokongan jaringan dari INTI, serta integrasi klinik perusahaan dengan sistem jaringan INTI. Selain itu, Smart Clinic memungkinkan medical second opinion dan manage health care untuk mengontrol biaya/utilisasi/layanan.
Hal inilah yang, menurut Kadarsyah, menjadi keunggulan basis data paripurna Smart Clinic karena semua halnya terintegrasi dalam satu sistem jaringan. Jadi, ternyata produk ini memiliki sejumlah hal yang tidak biasa.
Acara berlangsung singkat padat ditutup dengan foto bersama narasumber dan moderator menjadi suatu seremonial dalam setiap pertemuan forum BUM N Marketeers sebagai tanda selesainya kegiatan tersebut. (PUREL)