Let’s try not to be a sleeping giant..



Persis seperti beberapa waktu sebelumnya saat Christophe D. Thomson berkunjung, Senin, 10 Juni 2013, INTI kembali mengundang seorang tamu yang berasal dari daerah tetangga, di belahan ibu kota sana yaitu Sih Anggoro Unggul Palagan atau yang biasa dipanggil Andung, untuk berbagi sedikit cerita kepada kita. Sebundel cerita yang mungkin bisa menyentil nyali dan benak kita, meskipun sedikit.

Lulusan dari Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang kini menjabat sebagai Innovation Center Departemen Head PT Astra Honda Motor (AHM) itu mengawali ceritanya dengan sebuah paparan tentang kiprah perusahaan raksasa otomotif itu di Indonesia. Betapa merek Honda telah merajai pasar kendaraan roda dua selama 35 tahun. Betapa perusahaan patungan PT Astra Internasional Tbk dan Honda Motor Co Japan itu memiliki jaringan pemasaran kendaraan roda dua terbesar di Indonesia. Betapa merek itu begitu melekat di benak masyarakat Indonesia selama beberapa dekade terakhir.

Dan perjalanan bisnis perusahaan yang dulunya bernama PT Federal Motor itu terasa sangat menyenangkan. Hidup mendulang triliunan rupiah, mengungguli para pesaingnya, dan menjadi pemimpin pasar dengan hanya dua varian produk. Saking menyenangkannya, AHM pun malah lupa bangun dari tidur panjangnya yang nyaman. AHM setia dalam status quo. Perusahaan itu lengah. Alhasil, Yamaha Motor Indonesia, sang kompetitor yang selama ini selalu mengekor di posisi ketiga setelah Honda dan Suzuki, akhirnya menyalip.

Untuk Lanjutan berita dapat di klik Baca Lebih Lanjut di bawah ini




Di saat yang tepat dan formulasi yang tepat. Pada 2007, Yamaha berhasil menjejalkan inovasinya lewat motor matic yang ternyata memang sangat ditunggu pasar. Kejar-kejaran volume penjualan pun terjadi. Yamaha yang selama ini tidak diperhitungkan sang pemimpin pasar pun berhasil memepet posisi Honda. Pada 2009, selama lima periode, Yamaha berhasil menyalip dengan selisih angka penjualan dalam setahun hanya sekitar 0,16% atau setara dengan 300 unit. Mungkin inilah buah keterlambatan dalam menyikapi perkembangan pasar.

Lalu apa yang terjadi? Honda terbangun tiba-tiba. We called it, wide awake. Tersadar posisinya terancam, perusahaan inipun bangkit, berupaya membuat satu, dua, tiga, hingga 25 inovasi setiap tahunnya. Tujuannya satu, kembali berdiri.

Menyimak kisah ini, tersadarkah Anda, bahwa kita yang berada di bawah naungan INTI, sebenarnya tengah mematut diri di depan cermin. Sebab, layaknya Honda yang pernah memuncaki pasar otomotif selama 35 tahun tanpa beban, kita juga pernah menikmati masa itu dulu. INTI pernah berjaya selama sekian dekade, bergelimpangan dengan berbagai kemudahan dan kaya raya. Ya, kaya raya! Hingga akhirnya masa itu berlalu karena kita lengah menangkap momen perubahan. Kita lengah dengan berbagai hal yang terjadi di segala arah.

Padahal, usia perusahaan tidak berkorelasi dengan kekekalan posisi. Tidak ada long lasting dan sustainable yang stabil. Hanya adaptasi terhadap perubahan yang membuat kita tetap hidup. Inilah poin yang mengharuskan saya, anda, kita semua berinovasi. Mengapa? Sebab, berpikir membuat kita adaptif. Dia yang adaptif akan menjadi pihak yang bertahan.

Sekarang, buka cakrawala anda. Coba lihat Kodak dan Aquarius yang dulu menjadi penguasa industri. Bagaimana keberadaannya kini? Perlahan, mereka menghilang. They’ve transformed into sleeping giant. Inilah bukti bahwa tidak akan ada satupun perusahaan, bahkan semapan apapun, yang bakal kekal berdiri di tengah masifnya perubahan, tanpa melakukan apapun. Artinya, sebelum INTI bertransformasi menjadi the huge sleeping giant, mulailah berpikir, mulailah berinovasi, mulailah ciptakan ide brilian nan hebat. Buat diri kita berbeda dengan perusahaan lainnya. “But remember, stay relevant! Cos, being different is easy, but stay relevant is difficult,” ujar Andung, di Auditorium Gedung Kantor Pusat (GKP) Lantai 1.



Tidak mengherankan apabila kini INTI pun menggelar Konvensi Inovasi Perusahaan 2013. Tujuannya, sangat jelas, agar kita semua terpicu untuk terus berpikir. Tidak penting apabila akhirnya ide yang terlahir hanya sederhana. Sebab, percaya atau tidak, hal-hal hebat justru lahir saat kita berpikir sederhana. Perhelatan ini memang belum bisa menjaring partisipasi semua divisi. Saat ini, konvensi baru melibatkan sembilan tim pada kategori produk/jasa dan 18 tim untuk kategori proses/sistem. “Tapi yang penting dari semuanya adalah eksplorasi ide dan inovasi skala kecil hingga besar. Efeknya tentu terciptanya bisnis baru,” ucap Direktur Utama INTI Tikno Sutisna.



Dan, penghargaan pasti akan diterima oleh setiap orang yang berinovasi. Dari keseluruhan tim yang telah menjalani penilaian, akhirnya muncullah enam kelompok yang berhasil memenangi pada masing-masing kategori. Berikut daftar pemenangnya..





Dan, inti dari semua kegiatan ini bermuara pada satu agenda, yaitu memposisikan diri kita layak bersaing dengan pemain lain yang berserakan di pasar industri. Sebab, kinerja itu tidak hanya dibandingkan dengan rekam jejak masa lalu, tapi juga berbanding dengan para kompetitor. So, mulai sekarang, mari giat berinovasi. Don’t let our huge company become a silent sleeping giant!! (PUREL)





"NEWS: SEKILAS ACARA KONVENSI INOVASI PERUSAHAAN 2013"   |   Dibaca 159 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar