Terima Kasih INTI…

Sekitar sebulan lalu, semua pimpinan perusahaan pelat merah di seluruh Indonesia sibuk mempersiapkan sebundel presentasi. Hanya saja, lain dari biasanya, mereka tidak membuat paparan bisnis penuh dengan kajian finansial. Tidak ada grafik proyeksi pertumbuhan pendapatan atau laba bersih dalam lembaran presentasi tersebut. Justru, kebanyakan, setidaknya direksi PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) alias INTI, mengisinya dengan gambar-gambar dan cerita motivasi. Ada apa gerangan?

Jadi ceritanya, tepat 20 Mei 2013 yang kala itu menjadi momen peringatan Kebangkitan Nasional, seluruh direktur badan usaha milik negara (BUMN) memberikan serentetan cerita singkat tentang inspirasi, inspirasi yang mengantar para direksi ini meraih sukses.

Inspirasi yang bertutur bahwa sebuah cita-cita bisa terwujud dalam satu kedipan mata bila setiap orang mau percaya dan berusaha. Bahwa cerita kesuksesan itu ada sebagai buah usaha keras selama sekian waktu tertentu. Bahwa kesuksesan itu hak semua orang, siapapun dia.
Cerita pun bergulir. Agenda dengan persiapan panjang itupun akhirnya tuntas dalam paparan interaktif selama dua jam. Selesaikah acara ini? Belum ternyata. Selain inspirasi, direksi punya kejutan lain untuk para pelajar dari empat sekolah,yaitu, SMAN 7 Tasikmalaya, SMAN 114 Jakarta, SMAN 14 Garut, dan SMAN 1 Candiroto. Jadi, tanpa sepengetahuan pelajar dan pihak sekolah, direksi dan tim Direksi Mengajar telah menyiapkan sebuah paket wisata edukasi bertajuk ‘Mengenal INTI Lebih Dekat’.

Lanjutan Berita dapat di klik Baca Lebih Lanjut di bawah ini




‘Mengenal INTI Lebih Dekat’ sebenarnya bukan perhelatan. Bahkan bukan sebuah program perusahaan. ‘Mengenal INTI Lebih Dekat’ hanya sebuah apresiasi sederhana yang diberikan INTI pada pelajar yang bersemangat untuk bercerita kembali dan bertutur tentang sebuah inspirasi. Kegiatan ini tak lebih merupakan bentuk nyata dari sharing yang sempat disampaikan direksi dalam kegiatan belajar mengajarnya. Tidak ada yang berlebihan. Semua yang diceritakan, gambar dan video yang ditayangkan, semua nyata. Dan, para pelajar langsung merasakannya sendiri di INTI.

Mereka yang mayoritas berasal dari kalangan tak berada itu sebelumnya hanya mengirimkan sebuah tulisan sebanyak tiga lembar yang bertutur soal hal inspiratif, sesuatu yang menggugah, tanpa tahu hadiah besar yang menanti di Bandung. Tulisan pun mengalir deras, padahal tidak ada iming-iming yang mereka tahu. Tim Direksi Mengajar pun terpaksa menyaring beberapa tulisan terbaik. Alhasil, 42 nama plus dua guru pendamping dari masing-masing sekolah pun siap diboyong ke Bandung.

“Kami hanya ingin anak-anak muda mau menulis. Sebab, menulis melatih kita untuk terus mendokumentasikan hal yang kita lakukan, meski itu kegagalan. Sebenarnya, tulisan itulah yang nantinya membuat kita berusaha meraih sukses pada usaha selanjutnya,” papar Direktur Utama INTI Tikno Sutisna, saat menyambut rombongan pelajar tersebut, di Auditorium Gedung Kantor Pusat (GKP) Lantai 1, Selasa 18 Juni 2013.

Di tengah kesibukan dan jadwal padatnya, direksi yang dengan semangat menyambut pun kemudian mengajak mereka semua untuk makan siang di ruang makan direksi dengan menu khas parahyangan. Mereka yang berada tepat di ruangan dengan cakupan pandangan 180 derajat itupun asyik mengabadikan setiap momen berlatar belakang pemandangan Kota Bandung nan indah, menggunakan perangkat telepon genggam atau kamera yang dibawanya. Acara berfoto bersama itupun menambah pengalaman anak-anak yang belum tentu bisa dinikmati oleh anak-anak lain, bahkan karyawan INTI sekalipun. Semua berbaur seperti sebuah keluarga besar .

Selama tiga hari dua malam yang berkesan itu, rombongan pelajar mendapat hal-hal baru yang menyenangkan. Hal-hal baru yang sebelumnya nyaris sulit dijangkau oleh tangan-tangan pelajar seperti mereka. Selama 18-20 Juni 2013, mereka disuguhi pengalaman dan wawasan kreatif yang mencerdaskan. Mereka dibekali cerita-cerita indah yang inspiratif.

Sesuatu tentang dunia kerja, kecanggihan implementasi ilmu benar-benar tersaji di hadapan mereka. Mereka yang masih belia itupun terbelalak melihat berbagai kecanggihan yang tak pernah mereka duga ternyata ada di lingkungan sehari-harinya. Mulai dari rakitan general purpose agent (GPA) dan kWh Meter yang selama ini ada di dekat mereka. Betapa hal-hal itu bisa lahir dari tangan-tangan cekatan di fasilitas produksi Lantai 1 dan 5 Gedung Pusat Teknologi (GPT).

Bahwa, ternyata perusahaan pelat merah ini pula yang berada pada proyek besar Sistem Monitoring dan Pengendalian Bahan Bakar Minyak (SMPBBM) di seluruh Indonesia itu. Paparan singkat soal proyek ini di Divisi Pengembangan Produk pun berhasil mendulang antusias. Semua memang menyimak.
Study hard, play hard. Mereka pun kemudian diajak menjajal serunya uji nyali di Trans Studio, berpetualang di Tangkuban Perahu, dan melepas rasa sungkan di Bandung Milk Center (BMC). ‘Mengenal INTI Lebih Dekat’ berjalan seru dan penuh tawa, tidak hanya para pelajar dan guru.

Dan, kisah-kisah yang terekam selama beberapa hari terakhir itupun memberikan sebuah ikatan baru, persahabatan baru. Hingga tak terasa, rangkaian acara itupun musti berakhir. Banyak yang menuturkan rasa senangnya, rasa terima kasihnya, Coba saja simak sebuah tulisan dari salah satu pelajar berikut…

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hallo, apa kabar PT. INTI??
Pastinya semakin ok kan??
Nama saya Indri Oktaviani dari SMA Negeri 7 Tasikmalaya, saya mau sharing sedikit seputar pengalaman saya tiga hari mengenal INTI lebih dekat, boleh kan?? Simak yaa..

Pagi yang berselimut kabut disertai semilir angin seolah-olah mengantar kepergianku menuju dunia baru. Ransel di pundakku seakan menjadi saksi bisu perjalananku. Kulihat dua buah mobil avanza seakan melambaikan tangan untuk mengajakku. Aku duduk di jok tengah. Kulihat wajah-wajah berseri terpancar dari teman-temanku. Tak henti-hentinya aku mengucap syukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepadaku.

Sepanjang perjalanan, aku tak ingin memejamkan kedua mata sedetik pun. Aku tak mau melewatkan hal terkecil pun saat aku mengedipkan mataku. Pak supir yang begitu baik dan ramah membuat kami merasa nyaman. Dan cerita-cerita beliau yang begitu menarik membuat beliau terllihat seperti motivator hebat dan berwibawa.

Jalan Muhammad Toha nomor 77, Bandung. Mobil yang kami tumpangi mulai memasuki area PT. INTI. Gedung tinggi nan megah itu berdiri di hadapan kami. Kutatap sekelilingku, aku masih tidak percaya, apakah semua ini nyata??? Dalam hati aku ingin menangis Ya Allah terimakasih engkau telah memberikan kesempatan ini kepadaku.

Kulihat wajah-wajah baru yang telah menunngu kedatangan kami di ruang Auditorium. Kami disambut dengan keramahan, kelambutan dan kasih saying dari PT. INTI. Bibir ini rasanya sudah tak mampu mengucap kata-kata yang ada di hatiku saat itu. Sejuta kesan yang sulit untuk diungkapkan, senang, haru bercampur menjadi satu.

Menginjakkan kaki di ruang kerja Bapak Tikno Sutisna adalah sesuatu yang sangat membanggakan bagi kami. Perhatian beliau terlihat dari sikapnya yang penuh dengan keramahan dan kesederhanaan beliau membuat kami merasa sangat tersanjung. Kata-kata beliau yang selalu saya ingat adalah “jika kalian memilih suatu pilihan. Pilihlah yang sesuai dengan kata hatimu, dan jadilah yang terbaik dalam bidang itu”. Itu artinya kita harus istiqomah dan terus berusaha untuk jadi yang terbaik.

“Adik-adik PT. INTI mempunyai dua gedung besar yaitu gadung utama dan GPT (Gedung Pusat Teknologi)” ujar Bu Niknik, salah satu staf Humas PT. INTI. Kami pun diantar menjelajahi kedua gedung tersebut. Di GPT (Gedung Pusat Teknologi) terdapat berbagai rancangan produksi, diantaranya kwh meter yang serimg kita kenal dengan token listrik itu lho….hehe. Dan disana juga dijelaskan bahwa PT. INTI sedang mengerjakan Proyek SMPBBM (Sistem Monitoring dan Pengendalian Bahan Bakar Minyak) yang nantinya akan dipasang pada seluruh kendaraan bermotor di Indonesia. Wow… keren nggak tuh??

Sore harinya kami diajak jalan-jalan ke Trans Studio Bandung. Padahal sebelumnya aku hanya bisa membayangkan saja setalah nonton di Televisi. Kesempatan ini tak mungkin aku sia-siakan begitu saja. Aku naiki seluruh wahana permainan yang ada di sana. Teriakan dan canda tawa kami merupakan salah satu bentuk ekspresi kebahagiaan kami yang tumpah saat itu juga. Sungguh suatu kebahagiaan yang tak bisa dinilai harganya. Setiap moment itu, tentunya selalu aku abadikan lewat beberapa gambar, supaya kelak aku selalu ingat dan selalu bersyukur bahwa aku telah mengenal INTI lebih dekat.

Hotel POP kamar nomor 729 menjadi tempat peristirahatanku bersama Hajar seorang siswi dari SMA 1 Candiroto dan Ayu seorang siswi dari SMA 114 Jakarta. Awalnyaaku merasa canggung dengan mereka, tapi akhirnya kami menjadi teman sekaligus keluarga baru. Perbadaan yang kami miliki tidak menjadi halangan bagi kami, justru perbedaan itu membuat persahabatan kami menjadi sebuah cerita yang unik dan mengesankan. Aku merasa sangat beruntung mempunyai teman baru seperti mereka.

Esoknya rombongan PT INTI pergi ke area wisata Gunung Tangkuban Perahu. Sepanjang perjalanan aku dibuat terkesima oleh pemandangan alam yang begitu indah. Ribuan pohon kina berbaris menyambut kedatangan kami, begitu pun udara sejuk yang senantiasa menyelimuti jiwa-jiwa kecil kami. Tiba di sana, aroma khas belerang yang menusuk hidung membuatku sadar betapa Agungnya Engkau yang telah menciptakan alam semesta ini.

Rumah Makan Sindang Reret khas Sunda menghidangkan makanan tradisional yang membuat perut kami sudah tak sabar ingin melahapnya. Kami pun makan dengan penuh kebahagiaan dan ribuan kata syukur yang tak pernah berhenti mengalir dari bibir kami.
Setelah itu, kami diajak ke Cihampelas untuk berbelanja. Aku membelikan empat buah kaos untuk saudara-saudaraku.

Esoknya hari yang jujur saja sangat tidak aku sukai pun tiba, yaitu hari di mana kami harus kembali ke rumah kami masing-masing. Rasanya berat sekali berpisah dengan teman-teman apalagi harus berpisah sementara dengan PT. INTI. Sahabat dan keluarga baru yang telah aku temukan di sini, pengalaman yang sungguh sangat edukatif, rekreatif dan tentunya penuh inspirasi ini tentunya memotivasi kami untuk terus berani menghadapi masa depan kami yang cerah. Kata-kata sebelum kami berpisah dengan PT. INTI yang paling saya ingat dari Bu Dayu adalah “Kita harus punya cita-cita setinggi mungkin, jadi kalau kita jatuh tidak akan terlalu jauh dari apa yang kita harapkan, asalkan semua pekerjaan yang kita lakukan semua berasal dari hati”

Terimakasih PT. INTI yang telah memberikan saya kesempatan untuk melhat dunia baru. Dan teruslah menjadi inspirasi anak bangsa di negeri ini. So, plase don’t say good bye for me, but you just say see you next time 
Wassalamualaikum Wr. Wb


Tulisan polos ini menggambarkan betapa sedikit kebaikan yang kita lakukan akan membuahkan kebahagiaan besar untuk orang lain. Betapa setiap kebaikan yang kita niatkan itu, nantinya pun akan memberikan kebaikan pula untuk kita, meski anda, teman anda, bahkan saya, tidak tahu kapan momen terbalasnya kebaikan itu. Intinya, bersyukur dalam setiap hal yang kita lakukan, tanpa pamrih. Sebab, pamrih yang kita harapkan, terkadang jauh dari ekspektasi. From now on, let’s be grateful, be thankful.. Terima kasih INTI.. (PUREL)


"NEWS: SERIAL GERAKAN DIREKSI BUMN MENGAJAR (II)"   |   Dibaca 251 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar