Dikirim pada 2013-05-28 12:32:18 Oleh purel
Tidak terasa sudah nyaris tiga tahun, PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) alias INTI, menangani proyek modernisasi jaringan akses telekomunikasi kabel tembaga menjadi fiber optik. Memasuki akhir medio pertama tahun ini, proyek trade in trade off (TITO) SP#3 yang mencakup wilayah sentra telepon otomat (STO) Kelapa Gading, Rawamangun, Slipi, dan Manyar pun akhirnya rampung. Tim proyek yang menangani area Jawa Timur itupun menggelar seremonial pemotongan tumpeng sebagai rasa syukur.
Acara yang diadakan di Surabaya, 21 Mei 2013 itu, dihadiri oleh Direktur Utama INTI Tikno Sutisna, Direktur Pemasaran INTI Adiaris, Project Executive TITO Didik Pebrianto, Kepala Divisi TITO, beserta tim proyek TITO area Jawa Timur. Pada perhelatan yang diadakan di basecamp Manyar berlokasi di Jalan Raya Manyar Kertoadi H/345 Surabaya itu, Operation Senior Manager (OSM) DBB Telkom Area Jawa Timur Adril Zuyandri dan Usep Maman Idayat, serta tim pengawas lapangan (waspang) yang sudah melewati proses pengerjaan yang terbilang kompleks pun turut hadir.
Lanjutan berita dapat di klik Baca Lebih Lanjut di bawah ini
Meski sederhana, acara yang diawali dengan sambutan, doa untuk kelancaran proyek berikutnya, dan diakhiri pemotongan tumpeng itu berjalan lancar sesuai harapan pada pukul 14.30 WIB. Hanya, perhelatan ini bukan semata-mata perayaan saja. Hal ini lebih sebagai bukti syukur karena proses modernisasi jaringan akses telekomunikasi pada empat wilayah yang berlangsung dalam setahun terakhir itu terbilang tidak mudah. Berbagai hal rumit, termasuk lima kali amandemen kontrak, bergulir terus hingga akhirnya terbit berita acara serah terima (BAST) pada 24 April 2013 dari pihak Telkom. Ini sesuatu yang melegakan.
Tidak ada kemewahan, tidak ada hura-hura. Yang ada, hanya harapan untuk lahirnya kebahagiaan selanjutnya. Tidak hanya kebahagiaan untuk karyawan INTI saja, tapi semua pihak. Termasuk karyawan Telkom, subkontraktor, penikmat internet yang bakal menikmati keleluasan berselancar di dunia maya, dan masyarakat Indonesia. (PUREL)
