Buatlah mereka bermimpi tinggi....

Pernahkah terpikir, hal apakah yang membuat anda berada pada posisi saat ini? Bekerja, entah menjadi seorang engineer atau personil back office, di PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) alias INTI, di perusahaan ini. Apa yang membuat Anda bercita-cita atau terpikir untuk akhirnya mencari penghasilan, menghidupi keluarga, dan mengabdi di tempat ini? Siapa yang menginspirasi Anda? Cobalah ingat. Berjasakah mereka karena menggiring anda, saya, dan kita semua berada bersama di tempat ini? Siapapun mereka, beruntunglah kita karena telah dipertemukan di tempat ini. Tanpa mereka, pastinya tidak ada label nama INTI yang melekat di belakang nama kita kini.



Hanya, pernahkah anda terpikir pula, bagaimana nasib anak-anak di luar sana, yang seolah demotivasi, tak berhasrat untuk memiliki sebuah tujuan, sebuah cita-cita? Peduli atau tidak, mereka ada di sana, mungkin salah satunya adalah anak anda. Belajar mungkin tetap belajar, bersekolah mungkin tetap bersekolah, tapi tidak punya arah. Semua menyadari, tapi adakah yang bersedia menjadi inspirator untuk mereka?

Tiba-tiba, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan melontarkan sebuah ide. Ide untuk menggugah jutaan anak sekolah yang belum berhasrat untuk terus belajar. Bukan sekedar belajar untuk angka-angka fantastik di lembaran buku rapor, tapi juga pegangan hidup di detik-detik berikutnya. Sebuah Gerakan Direksi Mengajar.

Lanjutan berita dapat di klik Baca Lebih Lanjut di bawah ini




Lalu siapakah sang inspirator? Direktur seluruh BUMN bertugas menjadi penggugah semangat, sang pemberi inspirasi para pelajar sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat yang tersebar hingga pelosok Indonesia. Tugas mereka pun hanya sederhana. Berikanlah mereka inspirasi agar memiliki sebuah tujuan yang membawanya pada suatu titik, layaknya kita yang kini berada pada tempat ini. Berapa lama? Dua jam saja. Tidak perlu berbekal tumpukan buku pelajaran. Cukup inspirasi.



Waktu dua jam memang tidak cukup untuk dijadikan alat untuk mengubah pola pikir atau kebiasaan seseorang terhadap suatu hal. Namun, Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan sempat bertutur pada Rapat Akbar dan Penghargaan BUMN 2013, bahwa pelajar membutuhkan seorang tokoh untuk menjadi inspirasi hidupnya. Guru di kelas memang telah memberikan semua tentang pendidikan, tapi pelajar membutuhkan lebih dari itu. “Guru di kelas tidak membuat murid bermimpi tinggi, yang dibutuhkan anak-anak itu adalah inspirasi,” ujarnya.

Inspirasi itulah yang membentuk visi seseorang. Makanya, setiap pelajar akan memiliki acuan cita-cita. Entah menjadi dokter, insinyur, guru, bahkan polisi pamong praja. Sebab, inspirasilah yang membentuk cita-cita seseorang. Tidak heran apabila Direksi INTI dan lebih dari 700 direktur BUMN di seluruh Indonesia pun berniat menyisipkan sebuah kisah inspiratif, berbagi kisah masa lalu, dan suka duka menggapai impian di benak para pelajar. Apalagi, para direktur ini pernah berada pada posisi yang sama dengan mereka. “Let your name in their future and use you to be an example for success story. Inilah intinya,” jelasnya.



Percaya atau tidak, pernyataan Anis Baswedan ini memang benar terjadi. Mantan Menteri BUMN Mustofa Abubakar yang kini menjadi Wakil Komisaris Utama Bank BRI pun mengutarakan tokoh yang sangat menginspirasinya saat dia masih di bangku sekolah dasar. Kala itu, seorang tentara datang berkunjung ke sekolahnya dalam program ABRI Masuk Desa dan memberikan sebuah teka-teki yang bisa dibilang penuh makna. Hingga 40 tahun kemudian pun dia masih mengingat hal itu. “Inilah inspirasi. Makanya,tunjukkan masa lalu, gambarkan masa depan, tunjukkan prosesnya,” tambahnya.



Berbekal hal itu, pada 20 Mei 2013, berangkatlah Tikno Sutisna menuju SMAN 7 Tasikmalaya yang berada di tanah kelahirannya, Andy K. Saputra ke SMAN 1 Candiroto Magelang yang berada di tempatnya tumbuh besar, Dayu Padmara Rengganis ke SMAN 114 Jakarta yang ada di tempat menimba ilmu semasa SMA dulu, dan Adiaris menuju SMAN 14 Garut, tempat domisili keluarga sang istri.
Sekali lagi, bekal mereka hanya satu, sebuah cerita yang mudah-mudahan menginspirasi para pelajar agar memiliki tujuan hidup. Sebuah impian.



Setiap direktur pun membawa sebuah pesan. Bahwa kehidupan akan menonjokmu keras apabila kita berdiri lemah. Bahwa setiap ujung yang bahagia merupakan buah kepedihan, pengorbanan, dan kerja keras nan simultan. Bahwa impian hebat milik semua orang, siapapun yang mau. Bahwa Tuhan tidak menentukan nasib seseorang begitu saja tanpa usaha dan doa. “Apa yang kami lakukan dalam Gerakan Direksi Mengajar, pada esensinya, untuk memberikan sesuatu, yaitu inspirasi,” ungkapnya.



Berhasilkah mereka? Keesokan harinya, saat halaman jejaring social twitter @pt_inti terbuka, terpampanglah tweet yang dibuat oleh pelajar itu. Akun humas.inti@inti.co.id pun menerima sejumlah tulisan yang mengungkapkan kekaguman mereka. Ternyata, mereka terinspirasi. Mudah-mudahan, kisah singkat penuh dengan perjuangan, suka duka, dan perjalanan waktu itu memberikan sesuatu. Membuat mereka bisa bermimpi tinggi, lebih tinggi dari sebelumnya.. (PUREL)


"NEWS : SEKILAS KEGIATAN DIREKSI BUMN MENGAJAR"   |   Dibaca 212 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar