Akhir pekan lalu, tepatnya Sabtu 16 Maret 2013, PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau INTI kedatangan tamu. Adalah Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Nur Pamudji yang ingin melihat secara langsung lokasi pabrik perakitan INTI Prima-1110 alias kWh Meter.



Hari itu, dia tidak datang sendiri. Nur Pamudji memboyong General Manager PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten Denny Pranoto, Manajer Bidang Perencanaan PLN Wilayah Lampung Hadi Suhana, dan Sekum PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten Adang Djarkasih. Sesaat setelah diterima di Halaman Loby GKP INTI, pasukan Nur Pamudji yang didampingi Direktur Utama INTI Tikno Sutisna, Direktur Pemasaran INTI Adiaris, dan para pejabat teras perusahaan langsung mengunjungi Gedung Pusat Teknologi (GPT) Lantai 1, 5 & 4.

Kujungan diawali dengan melihat Fasilitas produksi handphone yang terletak di lantai 1 GPT INTI kemudian dilanjutkan ke Fasilitas produksi Kwh Meter di Lantai 5 GPT, dengan penuh minat, Nur Pamudji pun memperhatikan setiap penjelasan. Bahkan, sesekali dia mengajukan pertanyaan detil terkait teknis pada Kepala Bagian Solusi Business to Customers (B2C) Divisi Pengembangan Produk Yoyo Disastra yang menjelaskan alur perakitan produk meter listrik prabayar (MLPB) fase tunggal berbasis token tersebut

Lanjutan berita dapat di klik Baca Lebih Lanjut di bawah ini


Ya, meski kita tidak berhasil lolos pada tender pengadaan kWh Meter yang digelar oleh PLN, rupanya perusahaan energi itu sebenarnya tertarik untuk menelusuri seluk beluk produk buatan INTI. Bahkan, para pejabat PLN itu mengusulkan agar INTI mengajukan soal keunggulan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang dimiliki oleh produk INTI. Nantinya apabila perusahaan itu berniat menggelar tender kembali, TKDN yang harus dibuktikan hitam di atas putih itu bisa menjadi semacam daya tawar INTI untuk preferensi harga.



Bahkan, PLN pun mempertimbangkan wacana peningkatan syarat TKDN untuk peserta tendernya hingga 40%, persis seperti aturan yang tercantum pada Peraturan Pemerintah No70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Puas mengulik kWh Meter yang mampu mendeteksi arus fasa maupun arus netral sehingga dapat meningkatkan kemampuan deteksi itu, rombongan PLN kemudian bergeser menelusuri kecanggihan INTI Smart Exchange alias IP-PBX (internet protocol-public branch exchange). Produk buatan INTI berbasis android yang diaplikasikan dengan menggunakan jaringan wilayah lokal (local area network/LAN) itu cukup menyita perhatian rombongan PLN.

Sebab, produk yang memiliki layanan pesan singkat(short message service/SMS), suara (voice), dan mengobrol (chatting) itu dilengkapi alat penyesuai jalur dari saluran pusat yang bisa memilih lajur termurah (smart routing). Makanya, tidak mengherankan apabila PT Pertamina (Persero) dan PT Pindad (Persero) sudah mengaplikasikan perangkat komunikasi itu di kantornya.

Puas menjelajahi Lantai 5 GPT, rombongan kedua belah pihak pun beralih ke Lantai 4 GPT Divisi Pengembangan Produk. Memasuki area divisi itu, Nur Pamudji langsung tertarik. Rupanya, dia dan rombongannya penasaran saat melihat dispenser bahan bakar minyak (BBM) berlogo Pertamina yang asyik nangkring di salah satu ruangan kerja INTI. Sekitar setengah jam kemudian, pembicaraan seputar Smart Fuel (sistem monitoring dan pembatasan BBM bersubsidi) pun mengalir. Rombongan Nur Pamudji bahkan seolah mendapat pencerahan banyak ide-ide bisnis yang luar biasa. "Ini namanya belanja inspirasi," ujar Nur Pamudji.

Well, it is a lot of inspirations. Namun, apakah pertemuan hari ini hanya akan berakhir dengan belanja inspirasi? Ya, mudah-mudahan, kunjungan rombongan Nur Pamudji kali itu malah berakhir dengan transaksi bisnis yang menginspirasi. Bahkan, penjelasan atraktif tentang produk-produk INTI pun nantinya akan menginspirasi PLN untuk menjalin kerja sama komersial yang sehat. Misalnya, pengadaan INTI Prima-1110 untuk pelanggan PLN di seluruh Indonesia. Wow, semoga saja. Sebab, belajar dari 'inspeksi mendadak' Nur Pamudji ke anak perusahaan PT Dirgantara Indonesia yaitu PT Nusantara Turbin Propulsi (NTP) sebelumnya pun menghasilkan sebuah transaksi turbin.
Jadi, bagaimana hasilnya? We'll see. For now, let's inspiring... (PUREL/DP-AD-TM)


"NEWS: Dirut PLN Belanja Inspirasi ke PT INTI"   |   Dibaca 247 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar