Rabu siang, 13 Maret 2013, Nasser Al Ajmi, pengusaha asal Saudi Arabia menyambangi PT INTI (Persero) alias INTI. Bersama Sumarno dari Kedutaan Besar Indonesia untuk Saudi Arabia, pria berpenampilan gamis itu sengaja berkunjung untuk menjajaki kemungkinan kerja sama bisnis atau pembelian produk-produk milik INTI.

Siapakah Nasser Al Ajmi? Ternyata, pria bersurban itu adalah seorang Chief Executive Officer (CEO) Ezah Company For Technologie Ltd., Sebuah perusahaan yang telah dipimpinnya selama dua dekade dan berkecimpung dalam industri elektronik yang melayani pasar militer, pemerintah, dan komersial. Lingkup kerja perusahaan itu pun ternyata cukup beragam, mulai dari enkripsi nasional, suplai kamera pengintai (Closed Circuit Television / CCTV), solusi dan suplai fiber optik, komunikasi radio, solusi pengawasan dan keamanan, solusi perangkat keras/infrastruktur/jaringan untuk militer, penyedia perangkat elektronik untuk militer, rekayasa teknik dan konstruksi pembangkit tenaga listrik, hingga suplai peralatan udara dan avionik.




Mendapat kunjungan dari pimpinan perusahaan yang menggarap bidang komunikasi, pihak INTI pun menyambut baik kunjungan tersebut. Didampingi oleh Direktur Corporate Services Dayu Padmara Rengganis dan Project Executive Jefri Wahyudi dan sejumlah pejabat INTI, Direktur Utama INTI, Tikno Sutisna menerima kunjungan tersebut dengan makan siang bersama di Ruang Makan Direksi Lt. 9 GKP INTI.

Berita lanjutan dapat di klik Baca Lebih Lanjut dibawah ini


Acara dilanjutkan diawali dengan presentasi profil perusahaan oleh Tikno Sutisna Dirut INTI, Nasser Al Ajmi cukup tertarik dengan paparan yang disampaikan oleh Dirut INTI, terlebih lagi ketika “Tim” dari INTI mulai 'menjual' sejumlah proyek dan produk andalan INTI.

Andriyanto - Ka. Bag. Account TITO Divisi Account Telco mengawalinya dengan memaparkan konsep pemasangan pita lebar (broadband). Inilah tren teknologi masa kini. Sebab, prospek pertumbuhan bisnis ini cukup tinggi. Indikatornya, proyeksi pelanggan broadband pada 2014 sekitar 19,7 juta pengguna. Angka itu menggambarkan 8% populasi Indonesia. Hal itu dilanjut oleh Rusdi Amin Harahap Ka.Bag. Partner Management Div. Sales Engineering yang menjelaskan soal konsep Fiber To The X (FTTx) yang bisa dibilang mengusung pemasangan akses telekomunikasi fiber optik hingga titik tertentu. Misal rumah pelanggan, gedung, titik distribusi, atau kabinet. Konsep FTTx saat ini tengah diimplementasikan di 13 kota yang tersebar di lima area eksisting (Trade In Trade Off /TITO). Tercatat, implementasi proyek TITO ini mencakup 5,26 juta pelanggan dan modernisasi jaringan akses telekomunikasi 23.722 km.



Menyambung materi FTTx itu, Teguh Suryandono Ka.Div. Sistem Teknologi Informasi dan Yoyo Disastra Ka.Bag. Solusi Business to Customers Div. Pengembangan Produk kemudian menjelaskan segala hal tentang perangkat berbasis smart secara maraton. Mulai dari Smart Home dan Smart City versi INTI. Paparan itu juga memuat konten soal Smart Exchange alias IP-PBX (telepon berbasis internet protocol/ IP), Smart Meeting alias i-Perisalah (alat transkrip pembicaraan saat rapat), dan Flood Forecasting and Warning System (FFWS/sistem peringatan dan prediksi banjir). Selain itu, kedua pimpinan juga menuturkan informasi tentang produk Indonesia Surveillance Radar (ISRA), Smart Clinic (sistem manajemen informasi rumah sakit), Smart Cash (solusi pembayaran secara praktis dari semua tempat).



Seluruh pemaparan dari Tim INTI disimak dengan baik oleh Nasser Al AJmi dan hal tersebut terlihat dari bagaimana cara dia langsung bertanya pada saat Tim INTI menjelaskan “jualannya”, Acara pertemuan pun ditutup oleh Tikno Sutisna Dirut INTI selaku moderator, dengan diskusi tentang Kwh Meter, salah satu produk andalan INTI yang digunakan sebagai indikator besaran daya listrik terpakai pada rumah tangga. Apabila kerja sama terjalin antara kedua belah pihak maka INTI bakal mendapat peluang mengekspansi cakupan bisnisnya hingga Saudi Arabia.

Produk dan konsep proyek berbasis smart yang INTI usung akan bisa terpasarkan di negara berpenduduk 16 juta jiwa plus 9 juta ekspatriat dan 2 juta imigran ilegal tersebut. "Kita akan bahas lagi hal ini pada komunikasi lanjutan. Supaya kemungkinan kerja sama korporasi bisa terjalin," ujar Nasser Al Ajmi menutup percakapan tersebut.



Untuk lebih meyakinkan calon pembeli, pihak INTI dipandu oleh Project Executive Jefri Wahyudi mengajak Nasser Al Ajmi mengunjungi Fasilitas Produksi INTI, dimulai dari Ruang Drafter di Lt. 1 GKP INTI dilajutkan ke Lab dan Tempat Produksi Kwh GPT Lt. 5 & Lab. SMP BBM Bersubsidi di Lt. 4 serta Gedung JK Network yang berada tepat dibelakang GKP INTI, namun sebelumnya Tikno Sutisna menutup acara dengan memberikan kenang-kenangan berupa Souvenir Korporate yang melambangkan “Go Green” dengan sepotong kain Batik khas Garutan kepada Nasser Al Ajmi sebagai salah satu warisan budaya Indonesia. Semoga Kunjungan ini tidak sekedar kunjungan biasa namun dapat membuahkan hasil untuk INTI. So, INTI Goes to Arab?? Bring it on!! (PUREL/DP-TM).



"NEWS: INTI Goes to Arab? "   |   Dibaca 258 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar