Dikirim pada 2012-12-28 17:51:14 Oleh nick
Menghasilkan produk atau layanan yang monoton terkadang membuat sebagian konsumen akan merasa bosan, terlebih produk atau layanan sebelumnya memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu sebagai suatu perusahaan harus memiliki innovation atau invention. Tahukah anda perbedaan “innovation dan invention?â€.
Innovation bisa diartikan sebagai temuan baru, tetapi bisa juga merupakan pengembangan dari temuan yang sudah ada tapi harus dapat direplikasikan dengan biaya yang ekonomis dan memiliki nilai komersial. Sedangkan Invention bisa merupakan alat atau metode atau proses yang benar-benar baru, yang dikembangkan melalui penelitian dan percobaan yang hasilnya harus terbukti dan dapat diterapkan tetapi belum bisa dikomersialisasikan.
Seperti tahun lalu MarkPlus Conference 2013 ini kembali digelar di Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta pada tanggal 13 Desember 2012, dimulai dari pukul 07.30 – 17.30 WIB. Dengan mengusung tema “Marketing: Into Innovation and Technology. The World is Shaking, Indonesia is Standing. How about You?â€.
Konferensi MarkPlus ini adalah acara Marketing tahunan akbar yang diselenggarakan oleh MarkPlus Inc sejak tahun 2006, dengan memberikan gambaran yang komprehensif dan konkret dari fenomena pemasaran yang terjadi serta prediksi trend pemasaran masa depan di Indonesia.
Untuk lanjutan berita dapat di klik Baca Lebih Lanjut dibawah ini
Acara dikemas dalam dua format, pertama Format sidang pleno yang menyajikan pemasaran di Indonesia pada tahun 2013 dan kedua format sesi break out yang memungkinkan peserta untuk memilih tema di kelas yang disediakan membuat konferensi MarkPlus semakin unik dalam setiap acaranya.
Konferensi MarkPlus 2013 dihadiri oleh sekitar 5000 peserta yang terdiri dari eksekutif bisnis, marketer, akademisi, mahasiswa dari Negara-negara ASEAN dan juga professional internasional dan lainnya. Selain itu ada sekitar 500 perusahaan baik dari dalam maupun luar negeri, serta ada 50 orang narasumber yang sangat berpengalaman dibidangnya. Selama ini Konferensi MarkPlus merupakan event marketing terbesar yang paling ditunggu di Asia Tenggara. Kegiatan ini menghadirkan para pakar marketer yang sukses baik dalam ataupun dari luar negeri.
Untuk INTI sendiri, Tikno Sutisna Direktur Utama INTI hadir sebagai narasumber dalam Expert Panel sesi Innovation tepat pada pukul 14.00 - 15.15 WIB di Ball Room Lt 4 kelas 1A Ritz Carlton Pacific Place dengan tema “Product Innovation Beyond Invention†bersama-sama dengan Direktur Retail dan Properti PT Pos Indonesia Setyo Riyanto dan Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra, yang dihadiri oleh sekitar 150 orang peserta.
Dalam paparannya Direktur Utama PT INTI Tikno Sutisna, menyampaikan bahwa mungkin bagi yang sudah mengenal, PT INTI dulunya adalah sebuah pabrik telekomunikasi yang memproduksi sentral telepon dan telepon, akan tetapi mulai tahun 1997 dengan berkembangnya teknologi telepon seluler PT INTI agak sedikit kehilangan pasar, menurut beliau teknologi seluler itu tidak ada yang menyangka kemajuannya sedahsyat sekarang, sehingga sejak itu PT INTI mengalami masa-masa sulit sampai dengan saat ini.
Selanjutnya beliau menyampaikan visi dan misi perusahaan bahwa pada intinya adalah bagaimana kita fix value bagi smart customer untuk mewujudkan hidup yang lebih smart dan sejahtera. Kenapa INTI harus berubah, menurut beliau kedepan diatas tahun 2020 akan terjadi era kelangkaan dimana waste akan menjadi opportunity, sell the service not the product, bersaing secara global dan kuat di pasar lokal.
Bahwa masyarakat dunia termasuk masyarakat Indonesia akan menuju kepada suatu masyarakat yang cerdas (smart society) dimana tahun 2025 ini akan didominasi oleh generasi “Z†yaitu orang yang hidup atau lahir sudah digital, dibesarkan di dunia digital dan mereka pun juga hidup di dalam dunia digital, tetapi menurut beliau saat ini masyarakat Indonesia didominasi oleh generasi “Y†dan “Z†dimana kalau generasi “Y†itu orang yang lahir belum digital tetapi sudah hidup dan dibesarkan di dunia digital, inilah visi INTI ke depan.
Dalam kesempatan tersebut disampaikan pula bahwa, kalau kita bicara pasar yang namanya smart city itu sesuatu opportunity yang sangat luar biasa, PT INTI secara produk akan mengupayakan untuk menyediakan layanan-layanan yang dibutuhkan dalam rangka menuju smart society. Materi lain adalah tentang smart clinic, dimana dalam rangka menyambut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), PT INTI bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), hal tersebut tentunya luar biasa karena disini nanti seluruh penduduk Indonesia akan dikelola kesehatannya dan akan memerlukan dana yang sangat besar, data kesehatan orang akan dikelola dari sejak lahir serta kerahasiaan informasinya akan sangat terjaga.
Sementara untuk product portofolio telekomunikasi diantaranya Device, Network, Aplikasi, Services, Smart Meeting dll. Strategi pasar secara global, dan yang pertama kali dilakukan oleh INTI adalah product development artinya bagaimana kita mengirim produk-produk baru untuk pasar yang lama kemudian masuk ke market development menjual produk untuk pasar yang baru dan akhirnya diversifikasi.
Dalam penjelasan lain disampaikan pula bahwa saat ini PT Telkom sedang membangun Broadband, dimana Kabel Tembaga yang ada diganti dengan Fiber Optik, seperti disampaikan diatas bahwa waste adalah sebuah opportunity dan melalui bisnis ke PT Telkom inilah INTI melakukan inovasi. Dengan cara menukar tembaga dibawah tanah yang memiliki nilai itu dengan teknologi yang paling baru yaitu broadband tadi.
Selain itu disampaikan pula tentang tiga pilar yang harus dilakukan untuk meningkatkan daya saing INTI sebagai modern engineering company yaitu Inovasi, Operational Excellence dan Corporate Culture. Inovasi merupakan “nyawa†bagi perkembangan PT INTI kedepan, Inovasi adalah merupakan salah satu pilar pertumbuhan bisnis perusahaan yang disertai oleh pembangunan budaya perusahaan (smart, Innovative, productive) dan peningkatan operational excellences untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
Sebagai kata penutup Tikno Sutisna, Dirut INTI menyampaikan bahwa dengan beberapa inovasi yang INTI lakukan mudah-mudahan kedepan PT INTI bisa tumbuh baik dan bisa menjadi jagoan di negara sendiri. Seringkali ada yang salah dari diri kita bahwa dengan membangun sebuah industri itu adalah membuat pabrik dan membuat produk, padahal yang namanya membangun industri itu adalah membangun ekosistem, tambahnya.
Narasumber lainnya Setyo Riyanto dari PT Pos Indonesia menyampaikan materinya terkait dengan produk inovasinya. Dimana saat ini PT Pos Indonesia belum selesai melakukan pembenahan, bahwa dengan luasnya dunia yang sangat besar ini harus dijangkau oleh petugasnya untuk menyampaikan surat-surat atau kiriman dari mana dan kemana. Sebagai inovasinya PT Pos membuka layanan custom society dalam bentuk kartu-kartu kredit, jadi pengguna tidak harus selalu membayar dengan uang cash. Dan hal ini yang membuat PT Pos mendapat penghargaan.
Sedangkan Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (PT ADM) menyampaikan mengenai bagaimana Astra Daihatsu Motor bisa terus berkesinambungan dalam melakukan inovasi produknya. Dalam materinya disampaikan bahwa potensi pasar di Indonesia masih sangat besar, kalau kita melihat terhadap kemampuan daya beli maka pemerintah mencanangkan bahwa Indonesia harus bisa membuat mobil yang efisien, ramah lingkungan dan harganya terjangkau.
Selanjutnya PT ADM melakukan survei pasar, mobil seperti apa yang diinginkan. Dan mobil itu harus dari Indonesia dan untuk Indonesia.
Dan Daihatsu AYLA merupakan inovasi orang Indonesia, diproduksi di Indonesia dan dibuat untuk pasar Indonesia dengan kondisi yang khusus Indonesia. Demikian narasumber terakhir menyampaikan materinya.
Selepas menyampaikan materinya dari ketiga narasumber tersebut, pembawa acara membuka sesi tanya jawab. Para peserta di kelas ini sangat antusias sekali terbukti dari jumlah penanya sampai melewati waktu yang telah ditetapkan. Namun berhubung masih ada sesi dan tema yang lain maka sesi inovation ditutup. (PUREL/AD)