Ibarat ilmu padi makin berisi makin merunduk, semakin tinggi ilmu seseorang, makin ia rendah hati, tidak sombong, dan tidak membangga-banggakan dirinya. Sifat-sifat terpuji ini, disukai oleh (hampir) semua orang. Andakah salah satunya?

Teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini melihat kejadian mengenai bagaimana dirinya melakukan hal-hal yang positif. Kemampuan positif ini disebut sebagai potensi manusia. Hal tersebut erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang terdapat dalam domain afektif, yaitu perilaku-perilaku yang berkaitan dengan emosi dan perasaan. Humanis di sini berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri dan realisasi diri orang yang belajar secara optimal.

Seringkali kita melupakan humanisme dalam keseharian bekerja di kantor. Semua orang dipacu untuk bekerja dan bekerja tanpa memperhatikan orang disekelilingnya, Pernahkah kita mempertanyakan “apakah orang di sekeliling kita merasa jenuh dan tidak bergairah?” . Orang-orang yang memiliki gairah dan semangat dalam bekerja, tentu memberikan efek dan atmosfir yang menyenangkan bagi lingkungannya. Nilai positif tidak hanya didapatkan oleh dirinya sendiri, namun juga dirasakan oleh orang sekelilingnya sehingga menciptakan high performance climate.

Untuk lanjutan artikel dapat di klik Baca Lebih Lanjut dibawah ini


Orang yang cakap, teliti, smart, senang mendukung sepenuh hati, cepat tetapi tidak melanggar aturan. Dalam bekerjasama pun, orang tersebut mengambil sudut pandang dari berbagai sisi, dia tidak apatis terhadap tanggung jawab rekan kerjanya. Orang tersebut dapat beradaptasi tidak hanya dengan tim satu divisi melainkan juga dengan tim dari divisi lainnya. Sebagai contoh, terdapat sebuah mega proyek yang melibatkan banyak divisi seperti Divisi Sales Engineering, Divisi Pengadaan & Logistik, Sales Operation hingga Divisi Keuangan. Dia mampu bekerja sama secara fleksibel atas nama perusahaan, tidak atas nama divisi maupun pribadinya. Sehingga dia mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat tanpa melanggar aturan yang berlaku. Dia tidak malu untuk bertanya dan belajar meskipun dari bawahannya, terhadap bawahannya dia santun dan mengayomi. Ketika menghitung anggaran proyek, dia tidak serta merta mengambil keputusan tanpa melakukan perbandingan dengan harga pasar dan selalu mencari solusi untuk memecahkan masalah agar tidak menjadi kendala dalam melaksanakan proyek.

Sosok di atas nyata dan merupakan cerminan nilai-nilai HARMONY terangkum dalam Integrity, Network, Trust & Teamwork dan Innovative yang merupakan budaya perusahaan, dan diasumsikan menjadi:
1. Kebersamaan dalam perbedaan.
2. Kekompakan dalam memainkan peranan masing-masing.
3. Konsistensi atas sebuah kesepakatan.
4. One perception, one action-kesamaan persepsi dan langkah dalam mencapai tujuan.
5. Keselarasan gerak dan langkah untuk mencapai tujuan perusahaan.

Anda tentu mengira-ngira “siapakah sosok dalam tulisan di atas?”. Namun, pertanyaan sebenarnya adalah “Adakah orang yang membayangkan diri anda ketika membaca cerita tersebut?” atau sebalikanya anda mempunyai pandangan tentang orang yang anda anggap mewakili tulisan diatas?". Silahkan kirim masukan anda melalui email, identitas kami rahasiakan!! (PUREL )




"POJOK INTI : TELADAN YANG TERSEMBUNYI...."   |   Dibaca 213 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar