Dalam rangka menunjukkan kemampuan industri dalam negeri bidang ALUTSISTA, serta mendukung acara Rapat Pimpinan TNI 2012, panitia Rapim TNI menyelenggarakan pameran yang dijuluki “Static Show Alpalhan”, 18-19 Januari 2012 di Mabes TNI Cilangkap Jakarta.

Pameran diikuti oleh institusi BUMN, BUMNIP (Industri Pertahanan), dan BUMS (Milik Swasta), serta Litbang Kemhan, antara lain PT INTI, PINDAD, PT D I, LEN, PT PAL, DOK KODJA BAHARI, CMI, INFOGLOBAL, MAJU MAPAN, SRITEX, LUNDIN, dll, yang merupakan pemasok sarana dan prasarana markas besar TNI dan Kementerian Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia.



INTI menampilkan “Smart Exchange 3000” yang saat ini menjadi andalan produk jual bidang rekayasa pertelekomunikasian. Pada saat kunjungan Menteri Pertahananan dan Keamanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan; “ institusi TNI harus senantiasa mengikuti perkembangan teknologi industri telekomunikasi supaya sarana telekomunikasi TNI tidak ketinggalan. Dan kami melihat bahwa perkembangan industri Alutsista dalam negeri tidak ketinggalan dari bangsa lain, dari Panser, Senjata, dan sarana pendukung lainnya. Saya bangga melihat perkembangan industri dalam negeri yang demikian cepat, demikian Menhan mengutarakan dengan tegas dihadapan para wartawan.”

Untuk berita lebih lanjut dapat di klik "Baca Lebih Lanjut" dibawah ini



Disela-sela kunjungan para prajurit dan para teknisi alutsista, sarana komunikasi, dan user alat pertahanan, kami mencoba berdiskusi dan menampung saran dan masukan para personil tersebut. “ Bahwa kebutuhan infrastruktur TNI khususnya bidang telekomunikasi TNI perlu di-up grade, karena masih menggunakan teknologi yang lama”, demikian diungkapkan oleh Letkol Hery Nugroho dari Dishub Angkatan Darat. Sementara konvergensi komunikasi sudah berkembang pesat. Awalnya, PT Telkom belajar tentang sarana telekomunikasi dari TNI, karena memang sejarah asal mula teknologi telekomunikasi berbasis radio, CDMA, GSM, dll., diawali dengan “teknologi komunikasi army” di negara Paman Syam (Amerika Serikat).
Saat ini teknologi telekomuinikasi di TNI dirasa sudah “ketinggalan”, maka dari itu praktisi dan petugas infrastruktur komunikasi di TNI meminta kepada instansi terkait, agar senantiasa memberikan “update” setiap perkembangan teknologi komunikasi, agar kami (TNI) dapat mengikuti perkembangan komunikasi tersebut. Dicontohkan bahwa, bagaimana caranya kita membangun infrastruktur telekomunikasi di daerah perbatasan, sehingga pemantauan wilayah dapat dilakukan tidak hanya “by voice” , akan tetapi dapat dimonitor secara visual dan (triple play), voice, data, dan gambar, secara realtime yang efektif dan efisien.



Bagi INTI ini merupakan “PR” besar agar mampu mendevelop dan mensosialisasikan kepada mereka yang membutuhkan, sehingga inovasi INTI mampu menembus dan dibutuhkan oleh pasar Hankam. (HUMAS/KSN)




"NEWS: INTI IKUTI PAMERAN “STATIC SHOW” DI MABES TNI CILANGKAP"   |   Dibaca 472 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar