Dikirim pada 2012-01-18 16:05:03 Oleh nick
Pada pertengahan tahun 2011 atau tepatnya pada tangal 7 September 2011, INTI telah menandatangani kontrak senilai Rp. 53,5 Milyar dengan Direktorat e-Government, Ditjen Aplikasi Informatika (Aptika) KOMINFO untuk pemasangan perangkat TIK di 240 sekolah-sekolah di daerah Yogyakarta, dan kontrak tersebut harus sudah selesai pada bulan April 2012. Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu sekolah sekolah di DI Yogyakarta dengan menggunakan bantuan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Target dari program ini adalah membangun perangkat TIK di 500 Sekolah di seluruh Propinsi DIY. Paket 1 sudah dilakukan pada tahun 2010 untuk 110 sekolah. Paket 2, yang kita dapat, adalah untuk 240 sekolah. Dan apabila jadi untuk paket 3 tahun 2012 kita akan memperoleh sebanyak 150 sekolah.
TIK atau Teknologi Informasi & Komunikasi itu sendiri berfungsi untuk menghubungkan sekolah-sekolah di DI Yogyakarka dengan Internet maupun Intranet. Dan pada tanggal 07 Januari 2012 lalu perangkat TIK sudah terpasang di 80 sekolah dengan masing-masing sekolah diberikan 21 PC.
Pada tanggal 10 s/d 12 Januari 2012 lalu, pihak Kominfo Pusat telah melakukan pemeriksaan ke sekolah-sekolah yang sudah online sesuai dengan BAST pertama, diantaranya adalah SD Muhamadiyah Purwodiningratan 2- JL.KH. A Dahlan ; SD Giwangan- Jl. Tegalturi no. 45; SDN Lempuyangan 1- Jl.Tukangan no.6 Danurejan Yogyakarta ; SD 2 JATIMULYO- Loputih, Jatimulyo, Dlingo ; SD Gedong Kiwo- Jl.Bantul Gg.Tawang Sari Mantrijeron Yk serta SDN Nogopuro - Jl. Nogopuro 3 CT, Depok Sleman
Untuk kilas berita selanjutnya dapat di klik Baca Lebih Lanjut dibawah ini
Tim membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan pemasangan perangkat PC dan pendukungnya seperti Tower dan Radio di 80 lokasi. Menurut informasi rekan yang berada di lokasi proyek, Agung Trisna Mahara Putra - MT Batch 3 yang sedang diperbantukan di DIvisi Prod & Purju, ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Tim dalam proyek TIK Yogya ini, diantaranya adalah: 1) harga tower yang terlalu mahal sehingga harus dilakukan proses tender ulang, hal ini mengakibatkan keterlambatan waktu pengerjaan proyek yang harus dilakukan oleh Tim; 2) ketidaksesuaian spesifikasi beberapa tower dengan spesifikasi yang telah ditentukan, berakibat pada posisi tower yang miring setelah dipasang; 3) proses pengelasan yang kurang bagus, sehingga mengakibatkan hasil dari bagian tower yang telah dilakukan pengelasan tersebut lepas kembali; 4) Instalasi listrik dan radio yang terlambat; dll. Kendala-kendala tersebut mengakibatkan keterlambatan waktu pengerjaan proyek dari yang telah direncanakan sebelumnya, untuk itu Tim harus lebih banyak lagi mengirim orang untuk mengejar target BAST pertama, begitu juga untuk untuk sisanya 160 lokasi lagi. Dan hal itu dibenarkan oleh sumber informasi lainnya yaitu Hotman Silalahi dari Divisi Produksi & Purna Jual.
Namun kendala-kendala tersebut dapat diatasi bersama karena kerjasama yang baik serta kesigapan dari semua pihak (para mitra kerja maupun stakeholder). Dan diharapkan untuk kedepan kerjasama ini akan berjalan lebih baik lagi, sehingga kendala-kendala tersebut tidak akan terjadi lagi
Pekerjaan dalam proyek ini dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu infrastruktur dan Perangkat. Adapun untuk pengerjaan infrastruktur seperti Listrik itu dikerjakan oleh Mitra Kerja lokal , namun untuk pemasangan Tower maupun Radio dikerjakan oleh TIM INTI dalam hal ini Prod PURJU dengan Project Leader Mulyo Sanyoto. Untuk pekerjaan setting dan konfigurasi perangkat (PC, Printer, Projector, Acces Point, dan Router) supaya tersambung ke internet dan supaya proses pembelajaran melalui internet bisa dilakukan, artinya materi pelajaran dapat diakses oleh PC murid (client) yang tersambung ke PC guru (server) melalui Wifi, banyak dibantu oleh 6 orang karyawan Management Trainee Batch-3.
Untuk menyempurnakan setting dan konfigurasi yang sudah termasuk dalam BAST pertama, seluruh Tim INTI harus bekerja keras sampai dengan Sabtu-Minggu tanpa memikirkan waktu libur.
Ada pengalaman yang cukup menarik dari salah satu rekan kita di lokasi, dimana setiap dia mau melakukan Setting Konfigurasi PC di sekolah-sekolah, dia selalu mendapat pertanyaan yang sama dari guru yang bertugas,†Siapa ya?†atau “mau apa ya ? atau mau kemana ya?†sementara yang lain dengan tenang masuk tanpa ditanya terlebih dulu, sehingga menimbulkan persepsi bahwa seolah-olah dia adalah orang yang patut untuk dicurigai, dan hal itu terjadi tidak hanya satu kali tapi berulang kali. Untuk mencegah hal ini agar tidak terulang kembali mungkin sebaiknya dalam bertugas, rekan-rekan memakai seragam yang sama atau setidaknya menggunakan kartu pengenal untuk mencegah timbulnya pertanyaan-pertanyaan dari pihak klien kembali.
Untuk memperoleh BAST selanjutnya, tidak banyak waktu yang tersisa, hanya tinggal 2 bulan menuju bulan April 2012, TIM harus menyelesaikan sisanya yaitu sebanyak 160 lokasi. Tidak ada salahnya apabila kita mengantisipasi permasalahan yang timbul di pengerjaan tahap pertama, agar tidak terjadi pada tahap berikutnya dan tentunya supaya target bisa tercapai sesuai kontrak. Selamat Bekerja Tim TIK Yogya, Salam Perubahan (TIM HUMAS/NSM-HL)
sumber informasi : Hotman Silalahi, Agung Trisna Mahara Putra, Rizqi Ayunda Pratama