Dikirim pada 2010-11-22 09:50:32 Oleh nick
Untuk yang kelima kalinya IndoDefence 2010 digelar di Jakarta International Expo Kemayoran. Event yang telah empat kali diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan RI, namun keterlibatan Indomarine baru pertama kali. Pameran yang berlangsung 10-13 November 2010, diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam sambutannya Presiden berharap rangkaian yang ada di pameran IDAM 2010 kali ini dapat lebih meningkatkan kerjasama antara pihak-pihak yang ada di Indonesia maupun dengan negara sahabat, khususnya kerjasama dibidang pertahanan dan strategis. "Saya adalah termasuk orang yang sangat mencintai perdamaian, saya kira kita pun kalau harus memilih perang atau memilih damai hampir pasti jawaban kita adalah perdamaian," kata SBY.
Kerjasama yang harus dibangun menurut SBY adalah semangat untuk menjaga perdamaian dan keamanan di dunia. "Kalaupun tiap negara membangun kekuatan militernya, semata-mata biasanya untuk pertahanan diri, untuk kepentingan pertahanan bukan penyerangan," ujar Presiden.
Sementara Menhan Purnomo Yusgiantoro menjelaskan bahwa dalam pameran tersebut terlibat 444 perusahaan dari 38 negara. "Pameran tahun ini lebih lengkap dari tahun-tahun sebelumnya, karena disamping ada tambahan industri perkapalan, juga menampilkan produk mutakhir di bidang pertahanan. Disamping presentasi-presentasi diantara peserta pameran yang menjelaskan teknik keunggulan produk mereka dan implementasinya, ada juga seminar khusus mengenai pertahanan," kata Purnomo.
Dalam event ini INTI menampilkan produk Radar ISRA (Indonesian Surveillance Radar) dan produk alat komunikasi militer buatan “Harris†Amerika. Perangkat ini telah terbukti tangguh ketika menghadapi tsunami di Aceh. Ketika itu perangkat “Harris†sedang uji coba lapangan oleh TNI. Dimana kondisi geografis Aceh, rusak dan berantakan akibat gempa dan tsunami, sementara banyak alat komunikasi yang mengalami kerusakan, akan tetapi “Harris†tetap berfungsi dengan baik, demikian diungkapkan salah seorang personil TNI yang kala itu menggunakan perangkat ini. Ini yang menjadi salah satu petimbangan kenapa INTI menggandeng partner ini. Produk ini sedang dalam proses penawaran ke instansi TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan sedang dalam proses negosiasi. Penawaran yang mencapai sekitar 60 Milyar, akan menjadi peluang bagi untuk INTI handling purna jual, terutama pekerjaan maintenance alat komunikasi tersebut.
Selain produk “Harris†INTI menampilkan produk ISRA (Indonesian Surveillance Radar).
ISRA merupakan hasil kerjasama antara INTI dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Perangkat ini dipasang di pantai (radar pantai) yang berfungsi untuk mendeteksi kapal laut dalam radius sekitar 64 km. Perangkat ini juga difungsikan untuk mengatur lalu lintas kapal laut (vessel trafic), sehingga perangkat ini dapat dipasarkan selain kepada instansi TNI untuk menjaga keamanan dan kedaulatan NKRI, juga kepada pengelola pelabuhan laut.
Animo pengunjung, kepada stand INTI memang cukup menggembirakan, karena menampilkan produk yang dibutuhkan TNI. Sempat berkunjung ke stand INTI yakni, Panglima ABRI, Menhnakam, dan para personil TNI yang ingin mengetahui perkembangan teknologi alutsista (alat utama sisitim pertahanan). Disamping itu stand INTI yang tergabung dalam anjungan BUMNIS memang tampil sangat estetis bila dibandingkan dengan stand-stand yang lain.
Dukungan produk alutsista dianjungan BUMNIS (INTI, PT DI, PT PINDDAD, INKA, PAL, DOK Kodja Bahari, DOK Surabaya, PT IKI, Dahana, Krakatau Steel, Bharata, Boma Bisma Indra), juga menjadi daya tarik para pengunjung. (HUMAS/ KSN).