Dikirim pada 2010-11-01 18:21:24 Oleh nick
Menginspirasi para CEO lain dan para calon CEO Masa depan untuk membangun dan mengembangkan tatanan perekonomian dan bisnis yang profesional, menjunjung tinggi etika bisnis, serta berwawasan global tetapi dengan komitmen total pada kepentingan nasional sebagai tujuannya, SWA bekerja sama dengan dua lembaga independen yaitu, Dunamis dan Synovate kembali menggelar perburuan untuk menampilkan pemimpin-pemimpin bisnis (CEO) terbaik di Indonesia.
Adapun Metodologi yang digunakan sebagai berikut :
1. Riset SWA menetapkan 300 kandidat yang dianggap layak untuk mengikuti kompetisi The Best CEO 2010
2. Panel ahli SWA, Synovate dan Dunamis menyeleksi seluruh kandidat dan menjaring 111 nama CEO untuk diundang mengikuti kompetisi
3. Kompetisi ini dilakukan dengan melakukan survey online (e-mail) kepada 30 – 50 orang karyawan yang menjabat 1-4 level dibawah CEO
4. Survei menggunakan kuesioner terstruktur yang berbasis pada The 4 Roles of Leadership dan Employee Commitment Index
Dari penilaian yang dilakukan, maka didapatkan 27 finalis, terdiri dari para CEO perusahaan swasta dan BUMN. Irfan Setiaputra salah satunya. Akhirnya dari 27 finalis, maka ditetapkan 3 besar sebagai The Best CEO 2010, yaitu Yuslam Fauzi (Bank Syariah Mandiri), Agung Adi Prasetyo (Kompas Gramedia Group) dan Hasnul Suhaimi (XL Axiata Tbk). Selanjutnya diikuti oleh 7 CEO (10 besar) yaitu, Suhartono(FIF), Eko Budiwiyono(JASINDO), Wishnutama (Trans TV), Joko Mogoginta (Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk), Rinaldi Firmansyah (Telkom Indonesia Tbk), Richard Budihadianto(GMF Aeroasia) dan Rudi Borgenheimer Mercedes Benz Indonesia). Irfan Setiaputra menduduki rangking ke – 12 dalam jajaran Top Leader tersebut.
Dalam kelompok CEO BUMN, Irfan setiaputra menduduki rangking 3, setelah Eko Budiwiyono (Jasindo) dan Rinaldi Firmansyah(Telkom Indonesia Tbk). Dan setelah Irfan Setiaputra (INTI), diikuti oleh Alwin Syah Loebis (Antam Tbk), Bambang Triwiyono (Adhi Karya Tbk), Emirsyah Satar (Garuda Indonesia), H. Hotbonar Sinaga(Jamsostek) dan Jimmy M. Rifai Gani (Sarinah).
Analisis Satyo Fatwan, Mitra pengelola Dunamis, bahwa para CEO memiliki sifat yang sama, yakni menonjol di industri masing-masing, khususnya dalam menjalankan empat peran CEO. Benang merah dari para CEO terbaik tersebut, mereka mampu menyeimbangkan visi dengan implementasi ke bawah. Tidak mudah menyeimbangkan antara customers satisfaction dan profit perusahaan. Mereka haus belajar serta selalu giat mengembangkan jejaring. Singkat kata, Networking kuat, belajar kenceng juga humble. Mau mendengarkan hingga ke lapis bawah dan cepat menghadapi perubahan di sekitarnya, mempersiapkan segala sesuatunya sebelum pesaingnya masuk kelangkah tersebut, memahami critical changes what Is going on, bukan critical changes that have happened. Juga tidak dilupakan bahwa CEO-CEO terbaik itu rata-rata memiliki kekuatan berkomunikasi yang hebat dan mampu men-challenge orang untuk mencapai visi yang telah dibangun.
Bagaimanapun bagi seorang Irfan Setiaputra, menjadi International Business Machines Star , the Best CEO pada tahun 2005, penerima Satya Lencana Pembangunan dari Presiden RI, ataupun Top leader pada tahun 2010 bagi pribadi merupakan alat instropeksi untuk menjadi lebih baik lagi, dan bagi perusahaan merupakan hasil dari kerja sama dari seluruh unit dalam menjalankan strategi-strategi perusahaan. Yang terpenting adalah bagaimana perusahaan yang dipimpinnya running very well, berkinerja baik serta memiliki karyawan yang menjunjung tinggi moralitas. (HUMAS/ LA)