Dikirim pada 2010-11-01 15:19:07 Oleh nick
Pameran Kelistrikan Nasional dalam hari Listrik Nasional ke-65, digelar di kawasan Parkir Timur Gelora Bung Karno, Jakarta, 24 – 27 Oktober 2010, dengan peserta sebanyak 110 pelaku bisnis termasuk INTI. Pameran kelistrikan yang baru pertama diadakan itu diikuti pelaku bisnis dari industri kelistrikan, perusahaan mitra kerja PLN, perbankan dari BUMN dan swasta, serta pelaku bisnis yang bergerak di sektor ketenagalistrikan.
Pameran dibuka langsung oleh Direktur Utama PT PLN Dahlan Iskan, yang diawali dengan kegiatan senam bersama karyawan dan karyawati PT PLN, dan para simpatisan, di area Parkir Timur Senayan. Setelah “opening seremoni†dilanjutkan dengan peninjauan ke setiap stand pameran. Dalam peninjauan ke stand INTI, Dahlan Iskan disambut oleh Direktur Utama INTI, Irfan Setiaputra, Direktur Pemasaran, Adiaris serta Ka. Div. Acc. Grup Indosat, Eddie Barsyah serta Account Marketing.
INTI yang menampilkan KWH Meter Pra Bayar atau yang sering disebut (MLPB) Meter Listrik Pra Bayar dan Modem Relay, langsung mendapat perhatian seksama dari Dahlan Iskan. dalam kesempatan tersebut Irfan mengatakan, bahwa KWH Meter ini adalah produk dalam negeri hasil karya rekan-rekan INTI. Dengan cepat Dahlan menyambut, “oh ya…, saya sudah tahu, karena produk ini telah ada di tempat saya (di PLN)â€, sambil menunjuk ke Yoyo Samsudin, sang desainer. Dengan bangga Irfan mengatakan, “bahwa KWH Meter ini murni pengembangan INTI, kami buktikan dengan (part-part) ini, dan nomor seri sertifikasi produk yang sudah diperoleh dari pemerintahâ€, tandasnya.
Dalam kesempatan itu salah seorang karyawan PLN mengatakan kepada kami (Humas) bahwa, saat ini ada 4 merk KWH Meter yang telah digunakan di PLN, diantaranya merk “Hexing†yang dahulu sempat akan menjalin kerjasama dengan INTI. Dengan melihat kebutuhan PT PLN yang hampir mencapai 5000 KWH Meter pertahun, tentunya kita tidak kecil hati. Adiaris Direktur Marketing INTI mentargetkan bahwa kita dapat memasok minimal satu juta KWH Meter ke PT PLN dalam setahun. Hal ini akan membuka peluang untuk menghidupkan kembali “line production†INTI. Semoga (Humas INTI/KSN).