Dikirim pada 2010-09-30 16:01:09 Oleh nick
Untuk yang kesekian kalinya Kementerian Perindustrian menfasilitasi penyelenggran pameran peningkatan pengunaan produksi dalam negeri (P3DN). Pameran Kali ini difokuskan pada produk-produk dalam negeri yang menunjang kepada sarana birokrasi dan pendidikan.
Dalam sambutan pembukaan P3DN, Dirjen ILMTA (Industri Logam, Mesin, Tekstil dan Aneka) Ansari Bukhari mewakili Menteri Perindustrian, mengatakan " Kita berupaya untuk menyelamatkan industri nasional dari ancaman produk impor tersebut, dapat dilakukan melalui peningkatkan cinta produk dalam negeri. Apabila penggunaan produk dalam negeri meningkat dengan sendirinya, industri nasional pun ikut tumbuh,"
Dalam usaha peningkatan penggunaan produk dalam negeri terdapat tiga saluran yang dapat dilakukan sesuai dengan pelaku ekonomi domestik, yaitu rumah tangga, perusahaan dan pemerintah. Ketiga pelaku ekonomi tersebut, seperti rumah tangga dapat meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dalam bentuk konsumsi barang akhir. Sementara perusahaan memperbesar penggunaan produk untuk proses produksi.
"Adapun untuk instansi pemerintah dan BUMN dalam pengadaan barang dan jasa diminta untuk mengutamakan produk dalam negeri sesuai Inpres No. 2 Tahun 2009 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah," tutur Ansari.
Ketika ditanyakan, berapa nilai tender yang diharuskan menggunakan produk dalam negeri, Ansari menyatakan, setiap tender pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintah maupun BUMN di atas Rp5 miliar, diminta untuk menggunakan produk dalam negeri dengan tingkat kandungan lokal minimal 40 persen.
Ia menambahkan, agar program penerapan P3DN berjalan dengan baik, karena itu setiap instansi pemerintah dan BUMN didorong untuk membentuk tim unit P3DN di masing-masing instansi. Alasannya, hanya masing-masing intansi yang mengetahui kebutuhan barang dan jasa yang diperlukannya.
Pameran yang berlangsung 28 September hinga 01 Oktober 2010, diikuti oleh sekitar 40 stand, diantaranya PT INTI, PT LEN, PT ZYREXINDO MANDIRI BUANA, ASTRINDO SENAYASA Produsen komputer BYON, dan dari berbagai kalangan industri, alat tulis, alat peraga pendidikan, material kesehatan, dll.
INTI menampilkan produk Smart PBX, KWH Meter Pra bayar “PRIMA 1110), animasi movie SPFR, dan I-Perisalah. Animo pengunjung terlihat sangat antusias dan banyak yang ingin mengetahui perkembangan teknologi terkini baik teknologi pertelekomunikasian maupun teknologi aplikasi untuk end user.
Salah seorang pengunjung dari Asosiasi Kelistrikan Jawa Timur, ingin mengajak kerjasama dengan INTI dalam implementasi KWH Meter Pra bayar, untuk Jawa Timur Area. Beliau mengatakan “ saat ini sedang membangun beberapa kompleks perumahan, dan kebetulan sedang membutuhkan KWH Meter tersebut.†Disamping itu, ada beberapa pengunjung yang menghendaki untuk mengadakan demo produk Smart PBX di instansinya, untuk meyakinkan fiture dan kehandalan Smart PBX dihadapan para petinggi mereka. (HUMAS/KSN)