i-Portal

Perhelatan IBBEX 2010 (Indonesia Business Expo and Conference 2010) merupakan ajang pameran untuk yang kedua kalinya setelah penyelenggaraan pada tahun 2007. Pameran diikuti oleh 66 komunitas BUMN, Industri swasta besar, dan 16 kalangan PKBL (Program Kemitrraan dan Bina Lingkungan).



Kegiatan ini mendapat perhatian khusus dan dibuka langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Jakarta Covention Center, 23 September 2010. Dalam sambutannya Kepala Negara mengatakan, “ bahwa BUMN harus mampu bersaing dengan swasta tidak hanya dalam negeri tapi juga di tingkat internasional. Hal ini merupakan peluang sekaligus tantangan BUMN untuk mewujudkannya dengan semangat inovasi dan sinergi menuju World Class Company. ”



Disamping itu, Menteri BUMN Mustafa Abubakar juga menuturkan, penyelenggaraan IBBEX 2010 menjadi simulasi bagi BUMN dalam menyiapkan segala potensi untuk meningkatkan daya saing yang dimiliki. Sementara itu, Menteri BUMN Mustafa Abubakar menuturkan, penyelenggaraan IBBEX 2010 menjadi simulasi bagi BUMN dalam menyiapkan segala potensi untuk meningkatkan daya saing yang dimiliki.

Di sisi lain, bagi INTI, kesempatan ini merupakan ajang untuk mempromosikan kapabilitas perusahaan dan keunggulan produk genuine yang dimiliki. Dari sekian banyak pengunjung yang mampir ke stand INTI, beberapa diantaranya berminat untuk menggunakan produk Smart PBX, untuk aplikasi bidang medical cek. Misal pemerikasaan kesehatan dengan jarak jauh, karena keterbatasan jumlah dokter spesialis di rumah sakit tertentu.

Begitu juga KWH Meter Pra bayar, ada salah seorang pengunjung yang kebetulan sedang mendevelop kompleks perumahan dan perkantoran, yang hendak memenfaatkan KWH Meter Pra bayar buatan INTI. Dia mengatakan, “ jika kita menggunakan produk dalam negeri, tentunya proses “after sales service” tidak terlalu mahal, karena tenaga ahlinya ada di negeri kita sendiri. Dia menuturkan bahwa, kejadian yang pernah dialami dengan menggunakan produk asing, kerusakan barang sulit untuk diperbaiki, bahkan harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk proses perbaikannya,” papar dia.
Kami (rekan-rekan INTI) berusaha menjadi “problem solver” bagi semua pengunjung yang kebetulan sedang membutuhkan beberapa “produk solusi” yang kita miliki.* (HUMAS/KSN-AD).