Pameran teknologi bertajuk "ITIndoComm 2010" mulai dibuka pada tanggal 5 Mei 2010 di Jakarta Convention Center. Di ajang ITIndoComm 2010 yang berlangsung sampai dengan tanggal 7 Mei 2010 ini, perusahaan-perusahaan Teknologi Informasi dan Komunikasi baik lokal dan mancanegara berlomba memperkenalkan produk-produk terbarunya untuk melanjutkan tren TI yang nyaman serta terjangkau bagi masyarakat.



Indosat contohnya, mencoba mendongkrak layanan yang dimilikinya dengan melakukan beragam inovasi. Salah satunya dengan meluncurkan e-Galeri yang merupakan mesin untuk mengisi ulang pulsa. Selain itu ajang pameran produk-produk teknologi informasi dan komunikasi ini juga diramaikan oleh hadirnya produk-produk dari Taiwan dan Singapura yang dikoordinir oleh badan pemerintah masing-masing negara.



IT Indocomm 2010 ini merupakan lanjutan dari kegiatan rutin pameran dagang rutin di bidang telematika yang bertaraf internasional di Indonesia dengan visi utama untuk meniadakan kesenjangan digital dengan membawa ICT ke setiap rumah dan bisnis. Agenda tahunan Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (DeTIKNas) ini sebelumnya bernama ICT Expo yang sudah digelar sejak 2007 lalu. Jika tahun-tahun sebelumnya IT Indocomm mengedepankan konsep Business to Business (B to B), dan Business to Government (B to G), maka di tahun ini telah digabungkan kedua konsep tersebut menjadi konsep Business to Consumer (B to C).

Tak jauh dari stand Indosat, TELKOM kembali berpartisipasi dengan menampilkan i-CHAT, sebuah aplikasi dan portal pembelajaran bahasa untuk tuna rungu sebagai icon aplikasi yang diunggulkan. Disamping zona i-CHAT, dalam stand pameran TELKOM juga ditampilkan layanan digital lain seperti fulltrek.com, kanalbola.com, e-health, plasa.com dan yesTV.



Bersamaan dengan pameran IT Indocomm 2010 juga diselenggarakan Wireless Academy Seminar dengan topic "The Role of Broadband Services to Maximize Economic Growth, Digital Creativity and Knowledge Society". Seminar ini menghadirkan topic-topik menarik dan pembicara dari berbagai kalangan baik pakar, pemerhati, pelaku bisnis dan pelaku riset.

Budi Darmadi, Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika (IATT) Kementerian Perindustrian yang membuka pameran tersebut menjelaskan, produk TI merupakan salah satu unggulan industri di Indonesia pada masa yang akan datang, karena pasar internasional maupun domestiknya sangat besar dan Indonesia memiliki sumber daya manusia yang cukup trampil di bidang tersebut. Ia mencontohkan produk dari PT. Masterdata, yang digunakan oleh pemerintah kabupaten Kudus untuk Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) secara online dengan menggunakan teknologi wireless.

"Rencana strategis sektor industri TI ke depan akan mengembangkan klaster industri perangkat lunak dan konten multimedia, dan industri kreatif TI, di samping komunikasi industri perangkat keras telekomunikasi, penyiaran dan pendukungnya, serta industri komputer dan peralatannya, termasuk sumber daya manusianya," ujar Budi.

Sementara itu Ashwin Sasongko, Dirjen Aptel Kementerian Kominfo, dalam sambutannya mengatakan bahwa secara umum, pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) belum disertai pertumbuhan ekonomi dan baru sedikit menghasilkan nilai tambah. Karenanya ketimpangan ini perlu segera dievaluasi dan dibahas bersama.

"Evaluasi itu tidak hanya fokus pada semua yang terkait penelitian, pengembangan produk dan layanan broadband tetapi juga pada kebijakan yang terkait agar TIK memberi dampak positif bagi ekonomi nasional", tambah Ashwin.

Salah satu perusahaan lokal yang menampilkan produk IT-nya adalah Boleh Networks dari PT Boleh Net Indonesia. Perusahaan yang berdiri sejak 2000 ini menampilkan sejumlah produk andalannya, antara lain Internet Broadband yang memiliki kecepatan akses tinggi.

Dari Bandung, tampak PT LEN Industri yang meramaikan pergelaran dengan menampilkan solusi-solusi energi seperti Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida Surya-Diesel, Penerangan Jalan Tenaga Surya, Modul Photovoltaic dari berbagai skala, dan yang tak kalah menarik adalah solusi ICT berupa produk DVB-T Transmitter dan LenMAXd BS, perangkat Base Station mandiri lengkap, yang telah diproduksi dan diuji coba oleh PT LEN. LenMAXd BS dirancang untuk mendukung densitas rendah, dan memiliki kebutuhan daya kurang dari 28W, sehingga cocok untuk akses broadband di daerah pedalaman dimana penyebaran pembangkit listrik dan suplai listrik mungkin terbatas. LenMAXd BS beroperasi di pita 3.3GHz dapat digunakan oleh Wireless ISP untuk WiMAX dengan mudah dan biaya yang efektif di mana pun diperlukan.



Tidak hanya menampilkan berbagai perusahaan lokal, IT IndoComm Expo juga menghadirkan sejumlah perusahaan negara Asia seperti Singapura, Malaysia, Taiwan serta China. Stand dari negara-negara tersebut tampak lebih mengutamakan brand image atau pencitraan merek yang dihasilkan oleh negaranya. Tak heran, tulisan Singapore dan Taiwan, tampak bertengger di stannya terkesan eksklusif.

Sebut saja Taiwan. Perusahaan-perusahaan Taiwan yang hadir dalam iTIndoComm 2010 diantaranya A-DATA, AIPTEK, Apacer, ASUS, AVerMedia, BenQ, Gigabyte, MSI dan ZyXEL. Mereka bukan sekedar memperlihatkan inovasi baru seperti buku cerita elektronik untuk anak-anak, pembaca digital, videophones internet, proyektor mini dan netbook terbaru yang telah memenangkan penghargaan konsumen di seluruh dunia, tetapi juga melakukan kampanye penggunaan teknologi yang ramah lingkungan. Tak heran jika kini perusahaan Taiwan adalah pemimpin teknologi yang membuat sekitar 75% komputer pribadi di seluruh dunia. Bahkan sekitar setengah dari penduduk dunia menggunakan flat-panel display buatan Taiwan dan sekitar 30% dari semikonduktor dunia juga berasal dari negeri ini.

Sementara itu Soegiharto Santoso, dari PT. Infotech Media Nusantara mengatakan bahwa event ini sangat membantu perusahaan TI lokal untuk menjalin kerjasama dengan dunia internasional. "Kami telah beberapa kali mengikuti event ini dan ini merupakan kesempatan kami untuk memperkenalkan BrikerBox, produk andalan kami ke pasar lokal maupun pasar internasional".



BrikerBox adalah aplikasi IP PBX berbasis Open Source Software (OSS) yang dibangun untuk mengakomodir teknologi IP PBX dan mengubah sebuah PC biasa menjadi mesin IP PBX. BrikerBox dapat di-download lengkap dengan manual cara instalasi dan berbagai update dan addon di alamat website resminya yaitu http://www.briker.org. Saat ini, Briker bukan hanya digunakan sebagai sarana riset atau uji teknis, tetapi juga telah diterapkan pada level produksi di banyak perusahaan, BUMN maupun pemerintahan baik skala kecil, menengah maupun besar. Salah satu fitur utama Briker yang dianggap paling menarik adalah LCR (Least Cost Routing) yang memungkinkan Briker mencari jalur dengan biaya yang paling murah. Misalnya, panggilan ke salah satu operator GSM daripada dengan cara konvensional melalui hanya 1 jalur saja untuk semua panggilan, maka dengan Briker dapat disalurkan melalui jalur sesama operator sehingga dapat melakukan panggilan dengan biaya On-Net. Selain memanfaatkan On-Net, Briker pun dapat memanfaatkan jalur berbasis IP yaitu dengan VoIP. Menggabungkan keduanya, On-Net dan VoIP, LCR pada Briker dapat memberikan penghematan sampai kurang-lebih 60% biaya telepon.

Produk lain dari PT Infotech Nusantara adalah BrikerTel, yaitu IP Phone yang difasiltasi oleh BrikerBox, dan kompatibel dengan berbagai sistem standar komunikasi IP, softswitch, centrex, sistem IP PBX, dan VoIP Gateway.

Sementara di bagian lain pameran tersebut, Hariff hadir dengan layanan Site Monitoring (SIMON) series, Hariff Power System (Rectifier), yang terdiri dari perangkat software (SNMP agent, SNMP trap receiver, web server application) maupun hardware (terminal server, mediation device, MD-expansion, wirewrap I/O distributions dan patch panel).

Selain itu, Hariff juga menawarkan produk "Lusyta" (solusi energi terbarukan) yang terdiri dari sistem sel surya mandiri, double genset, charge & discharge system, dan power energy monitoring system, yang intinya merupakan solusi pemenuhan energi terbarukan dengan menggunakan sistem hibrida antara tenaga matahari dengan bahan bakar konvensional yang lebih ramah lngkungan bagi infrastruktur telekomunikasi di daerah-daerah terpencil.

Stand yang banyak diminati pengunjung adalah StarCode, penyedia sistem mobile website dan aplikasi yang dapat diakses melalui handphone dengan cara memindai gambar QR Code dengan memakai kamera handphone yang telah terinstall dengan Code Reader atau memasukkan nomor kodenya melalui alamat website tertentu.



QR Code adalah sebuah kode matriks atau barcode 2 dimensi yang diciptakan perusahaan Jepang, Denso-Wave tahun 1994. Kata QR, kependekan dari quick response, sesuai tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi dan mendapatkan respons dengan cepat.

QR code berfungsi sebagai "jembatan" penghubung secara cepat antara konten offline dan konten online. Kode ini memungkinkan audiens berinteraksi dengan media yang ditempelinya melalui ponsel secara efektif dan efisien. QR code bertindak seolah-olah hyperlink fisik yang dapat menyimpan alamat web (URL), nomor telepon, teks, dan SMS.



Fungsi QR Code antara lain untuk memberikan akses informasi terbaru dan lebih detail kepada pelanggan, kapan saja dan dimana saja melalui handphone, atau untuk menjaring data pelanggan melalui handphone, memonitor kunjungan pelanggan dan menyampaikan data pelanggan ke data Head Office melalui handphone, maupun untuk mengidentifikasi sertifikat melalui handphone yang terhubung dengan database pemilik kode untuk menghindari pemalsuan.

Contoh aplikasi QR Code misalnya pada kartu nama atau berita di surat kabar, di mana kode yang tertera di kartu nama atau surat kabar dapat dipindai dengan handphone atau laptop yang berkamera, sudah terhubung ke internet dan sudah dipasangi aplikasi QR Reader di dalamnya sehingga informasi mengenai perusahaan, konten berupa teks, gambar maupun video dapat ditampilkan lebih detail melalui layar handphone atau laptop tersebut. Saat ini, media surat kabar yang sudah menerapkan sistem QR Code adalah Kompas dan Media Indonesia.



Khusus ponsel keluaran Nokia seri N & E, aplikasi reader ini sudah tersedia (pre-installed) dan langsung bisa digunakan. Sedangkan Untuk ponsel lainnya, aplikasi reader wajib diinstalasikan.

Pameran ITIndocom 2010 ini didukung oleh Kementerian Kominfo, Kementerian Perindustrian, KADIN, FTII, Detiknas, Apkomindo, Masterdata, ITMN dan Wireless Academy serta Majalah BISKOM sebagai Media Partner. (dav/humas)



"News: Laporan Dari Ajang IT IndoComm Expo 2010"   |   Dibaca 294 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar