Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi INTI tahun buku 2009 naik sekitar 5% dibandingkan perolehan SHU tahun buku 2008. Hal ini disampaikan dalam Rapat Angota Tahunan (RAT) tahun buku 2009, 15 Maret 2010.
Data menunjukkan SHU tahun 2008 adalah sebesar Rp 695 juta tahun 2009 mencapai Rp 728 juta. Kenaikan ini dipicu oleh adanya kenaikan penjualan, yakni Rp 32.574,50 milyar tahun 2008, menjadi Rp.36.431,01 milyar pada tahun 2009 (konsolidasian).

Hal ini didukung oleh kenaikan perolehan penjualan koperai INTI dan anak perusahaan INTI BUMI PERKASA (IBP) serta semangat efisiensi pada semua lini. Akan tetapi hasil ini masih belum memuaskan pengurus. Pengurus masih berusaha untuk meraih SHU dengan angka spektakuler yakni menembus angka Rp 1 milyar pada tahun 2010, karena ini merupakan periode terakhir pada dua periode kepengurusan (2005-2008, dan 2008-2011).

Untuk tahun buku 2009, Koperasi INTI dan anak perusahaan telah diaudit oleh KAP Sanusi, Supardi, dan Soegiharto dengan pernyataan WAJAR TANPA PENGECUALIAN, yang merupakan predikat tertinggi dalam audit suatu badan usaha.

Dampak dari kenaikan ini, penerimaan SHU bagi anggota naik 10-12% dibanding tahun lalu. Mengapa demikian, sebab sistem perhitungan SHU mengacu pada pembagian secara proporsional, yakni senioritas dan tingkat aktifitas keanggotaan menjadi pertimbangan tertinggi dalam proses perhitungan SHU, sehingga tidak ada yang dirugikan.

Secara kumulatif dapat ditampilkan sbb:







Hadir dalam RAT antara lain Kepala Dinas Koperindag Kota Bandung Nana Supriatna, Ketua Dekopinda Bandung Usep Sumarno dan Pembina Koperasi yang diwakili oleh Direktur Operasi dan Teknik, Tikno Sutisna.

Nana Supratna menyampaikan bahwa, saat ini banyak serangan produk impor terutama dari China yang masuk ke Indonesia, termasuk Bandung, namun masih sedikit produk dalam negeri yang dijual ke luar negeri.

"Saya sering menandatangani izin masuk dan keluar untuk beberapa produk, namun sangat jarang sekali melihat adaya produk dari koperasi di area Bandung ini," tandas Nana.

Nana membuka kesempatan untuk proses perizinan produk, baik untuk PT INTI sendiri maupun bagi koperasinya.

"Mari kita tumbuhkan semangat produksi dalam negeri agar dapat menyaingi membanjirnya serangan produk impor," tambahnya.

Sementara di dalam RAT yang dihadiri sekitar 50 peserta perwakilan anggota, banyak hal signifikan yang diputuskan, antara lain:

Berdasarkan hasil kajian panitia khusus mengenai proses pengambil-alihan saham pada beberapa anak perusahaan MBIP, MGIU, PT IKE, pendirian Cofee Corner, dan pembelian franchise Apotik Kimia Farma, diputuskan sebagai berikut:



Keputusan-keptutusan lain yakni; selain diterimanya laporan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas tahun buku 2009, juga usulan penjualan beberapa aktiva tetap milik koperasi INTI antara lain 1 unit kendaraan Kijang Inova, 1 unit Kijang LGX, 1unit kendaraan Kijang LSX, 1 unit kendaraan Kijang Super, dan 5 unit Laptop second Toshiba dan Acer. Termasuk penggantian kendaraan di atas dengan 2 unit Avanza.

Rencananya penjualan akan dilakukan secara lelang terbuka bagi para angota koperasi INTI.

Atas nama seluruh jajaran Pengurus yang terdiri dari Rudy Lizwaril, Kasino Martowinangun, dan Rina Melia, Pengawas yang terdiri dari Umi Maslikah, Djoko Suprabowo dan Dastwianto Putra, serta Pembina Koperasi INTI Bapak Irfan Setiaputra, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan partisipasi para anggota dan semua pihak, sehingga pencapaian kinerja koperasi INTI mengalami peningkatan tahun demi tahun.(INTI/Koperasi/KSN).


"News: SHU Koperasi INTI 2009 Capai Rp 728,9 Juta"   |   Dibaca 455 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar