Jangan-jangan, sebenarnya kami tak butuh mereka yang bergelar negarawan. Kami juga tak butuh mereka yang bersematkan bintang-bintang di dada. Kami pun tak butuh mengangkat pemimpin besar apalagi wakil-wakil permusyawaratan. Kami hanya butuh seseorang dengan sosok sederhana, yang mengubur ego-nya jauh-jauh ke dalam bumi; yang mempersilakan punggungnya ditempa beban orang lain; yang membolehkan keringatnya dihirup panas mentari; yang tak jeri mengerat daging dan memeras darahnya sendiri untuk makan dan minum kami.
Tak ada gunanya gelar terhormat, taburan bintang tanda jasa, kedudukan tinggi dan nama-nama mulia, bila anda yang mengaku pemimpin tak berani mati bagi kami. Kami tak butuh apa-apa, selain secarik nyawa anda yang rapuh itu. Kami hanya butuh martir. Setelah itu, bolehlah anda cantumkan gelar-gelar luhur di bahu anda, meski kami tahu martir tak butuh apa-apa. Rekan-Kantor


"Kami Butuh Seorang Martir"   |   Dibaca 171 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar