Dikirim pada 2010-01-11 09:48:19 Oleh admin
Rabu, 30 Desember 2009, adalah momentum yang tidak bisa dilupakan, karena pada titik ini INTI menapaki usianya ke 35 tahun. Adalah usia yang cukup matang untuk ukuran seorang manusia, untuk menuju kemapanan pola pikir dan kedewasaan yang dilumuri dengan kebijakan. Itu manusia, beda halnya dengan sebuah organisasi atau perusahaan. Banyak hal yang menjadi faktor tumbuh kembang performansi dan kinerja usaha perusahaan, baik itu kondisi makro maupun kondisi mikro dalam manajemen perusahaan tersebut.
Ini pula yang sedang kita rasakan bersama, fluktuasi kinerja dan usaha INTI, yang kini sedang mencari jati diri untuk bangkit kembali menghidupkan era industri ICT (Information & Communication Technology), untuk menjadi prime mover industri nasional. Hal ini tentunya memerlukan suntikan berbagai unsur; energi, keuangan, usaha keras, soliditas dan agilitas karyawan agar mampu menembus batas persaingan yang cukup ketat.
Melalui tema HUT INTI kali ini, "kebersamaan dan kesederhanaan untuk menghadapi tantangan", manajemen berusaha untuk meng-encourage seluruh lapisan masyarakat INTI dalam menumbuhkan dan meningkatkan sikap positif, soliditas, dan kebersamaan dalam bertindak kreatif dan inovatif. Perilaku ini diharapkan mampu menciptakan peluang dan menghadapi tantangan, serta tetap konsisten dalam memberikan layanan terbaik kepada mitra dan kastemer INTI.
Sebagaimana diungkapkan Dirut INTI Irfan Setiaputra dalam sambutan HUT INTI, bahwa dalam perayaan HUT INTI tahun ini perusahaan tidak mengeluarkan biaya, akan tetapi beliau berharap acara dapat diselenggarakan lancar dan sukses. Pantia di-challenge untuk mencari dana dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk kerjasama dengan mitra INTI.
Alhasil, di bawah komando Hotman H.S dan Eggy Julianda selaku pensehat, serta dikawal ketat oleh Direktur SDM dan Umum, Dayu Padmara Rengganis, kemeriahan dalam kesederhaan HUT INTI mampu menggugah berbagai pihak untuk terlibat dalam mengisi acara, yang didukung disponsori para mitra kerja INTI. Para sponsor itu antara lain: PT Alcatel-Lucent Indonesia, Tongyu Hongkong Company, Bank Mandiri, Bank BTN, Bank BNI’46, PT PINDAD, Koperasi INTI, Asuransi TRIPAKARTA, Inti Bumi Perkasa, Inti Pindad Mitra Sejati (IPMS), Dana Pensiun Inti, Citra Mandiri Persada, Mitra Bhakti Inti Perdana, Mitra Graha Inti Utama, dan Inti Krida Ekajasa.
Dengan motto acara "dari kita untuk kita dan oleh kita", berbagai komponen dan lapisan masyarakat INTI berbaur memeriahkan HUT INTI ke-35. Rangkaian acara HUT INTI ke-35 dimulai dari kegiatan olah raga antar divisi, antar direktorat dan perusahaan afiliasi dan puncaknya dilangsungkan di lobby GKP INTI, termasuk "ritual" potong tumpeng oleh Irfan Setiaputra.
Hal yang paling berkesan dan mengharukan, bahkan jarang terjadi dalam peringatan HUT INTI, yakni hadirnya para mantan direksi INTI dari berbagai periode, mulai dari Junirman Bahar, Juniar Chaidir, Fadli Badrun, Budi Siswanto, Nana Iriana, Ernawati Djamin, Philips Kembaren, Hardjanto, serta Herjanto Kramadibrata. Dalam kesempatan itu hadir pula Jumain Appe selaku Komisaris Utama INTI, perwakilan dari PT PINDAD dan perwakilan para sponsor dari Bank Mandiri dan Bank BNI’46.
Kemeriahan semakin memuncak ketika direksi didampingi mantan direksi, diuji kepiawaiannya bermain dalam acara "berpacu dalam melodi ala INTI", yang dipandu oleh Elfi Malano dan Witarsih, didukung para "artis" INTI, meliputi Ria, Iwan Elvis, Herry Holikin, dan Agus Dedi. Tak kalah menarik juga, para pengisi acara dari berbagai divisi dan afiliasi, dalam kreasi seni suara dan bercerita, gerak dan lagu serta paduan suara yang meramu lagu-lagu daerah dari ujung barat Indonesia hingga ke ujung timur Indonesia. Begitu asyik dan meriahnya, tak terasa meski waktu bergulir hingga acara usai, para karyawan tidak beranjak dari tempat duduknya, ditambah lagi dengan penantian pengundian "grand doorprize" Blackberry Gemini dan Blackberry Bold.
Di sisi lain, PINDAD dengan 2 kendaraan Panser-nya turut meramaikan kemeriahan HUT INTI. Animo masyarakat INTI untuk mencoba menikmati naik Panser "rasa sedan" begitu besar. Bahkan salah satu anggota keluarga Direksi INTI sengaja datang dari Jakarta untuk menikmati naik kendaraan Panser buatan anak negeri sendiri. "Ini adalah kesempatan terbaik, kapan lagi kita bisa menikmati Panser PINDAD", kata mereka.
Kita semua bersyukur, dalam kondisi INTI seperti saat ini kita masih dapat merayakan HUT INTI ke-35 dengan cukup meriah dan tetap efisien berkat bantuan para sponsor. Akhirnya, kita semua berharap kehadiran para mantan pejabat INTI turut mendoakan INTI dan menjadi kado terindah untuk INTI. Dirgahayu INTI ke-35, "Karyawan Sejahtera, INTI Jaya". Semoga engkau tetap berdiri dengan gagah sampai kami tak bisa melihatmu kembali. (Humas/Nick/KSN)
Ini pula yang sedang kita rasakan bersama, fluktuasi kinerja dan usaha INTI, yang kini sedang mencari jati diri untuk bangkit kembali menghidupkan era industri ICT (Information & Communication Technology), untuk menjadi prime mover industri nasional. Hal ini tentunya memerlukan suntikan berbagai unsur; energi, keuangan, usaha keras, soliditas dan agilitas karyawan agar mampu menembus batas persaingan yang cukup ketat.
Melalui tema HUT INTI kali ini, "kebersamaan dan kesederhanaan untuk menghadapi tantangan", manajemen berusaha untuk meng-encourage seluruh lapisan masyarakat INTI dalam menumbuhkan dan meningkatkan sikap positif, soliditas, dan kebersamaan dalam bertindak kreatif dan inovatif. Perilaku ini diharapkan mampu menciptakan peluang dan menghadapi tantangan, serta tetap konsisten dalam memberikan layanan terbaik kepada mitra dan kastemer INTI.
Sebagaimana diungkapkan Dirut INTI Irfan Setiaputra dalam sambutan HUT INTI, bahwa dalam perayaan HUT INTI tahun ini perusahaan tidak mengeluarkan biaya, akan tetapi beliau berharap acara dapat diselenggarakan lancar dan sukses. Pantia di-challenge untuk mencari dana dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk kerjasama dengan mitra INTI.
Alhasil, di bawah komando Hotman H.S dan Eggy Julianda selaku pensehat, serta dikawal ketat oleh Direktur SDM dan Umum, Dayu Padmara Rengganis, kemeriahan dalam kesederhaan HUT INTI mampu menggugah berbagai pihak untuk terlibat dalam mengisi acara, yang didukung disponsori para mitra kerja INTI. Para sponsor itu antara lain: PT Alcatel-Lucent Indonesia, Tongyu Hongkong Company, Bank Mandiri, Bank BTN, Bank BNI’46, PT PINDAD, Koperasi INTI, Asuransi TRIPAKARTA, Inti Bumi Perkasa, Inti Pindad Mitra Sejati (IPMS), Dana Pensiun Inti, Citra Mandiri Persada, Mitra Bhakti Inti Perdana, Mitra Graha Inti Utama, dan Inti Krida Ekajasa.
Dengan motto acara "dari kita untuk kita dan oleh kita", berbagai komponen dan lapisan masyarakat INTI berbaur memeriahkan HUT INTI ke-35. Rangkaian acara HUT INTI ke-35 dimulai dari kegiatan olah raga antar divisi, antar direktorat dan perusahaan afiliasi dan puncaknya dilangsungkan di lobby GKP INTI, termasuk "ritual" potong tumpeng oleh Irfan Setiaputra.
Hal yang paling berkesan dan mengharukan, bahkan jarang terjadi dalam peringatan HUT INTI, yakni hadirnya para mantan direksi INTI dari berbagai periode, mulai dari Junirman Bahar, Juniar Chaidir, Fadli Badrun, Budi Siswanto, Nana Iriana, Ernawati Djamin, Philips Kembaren, Hardjanto, serta Herjanto Kramadibrata. Dalam kesempatan itu hadir pula Jumain Appe selaku Komisaris Utama INTI, perwakilan dari PT PINDAD dan perwakilan para sponsor dari Bank Mandiri dan Bank BNI’46.
Kemeriahan semakin memuncak ketika direksi didampingi mantan direksi, diuji kepiawaiannya bermain dalam acara "berpacu dalam melodi ala INTI", yang dipandu oleh Elfi Malano dan Witarsih, didukung para "artis" INTI, meliputi Ria, Iwan Elvis, Herry Holikin, dan Agus Dedi. Tak kalah menarik juga, para pengisi acara dari berbagai divisi dan afiliasi, dalam kreasi seni suara dan bercerita, gerak dan lagu serta paduan suara yang meramu lagu-lagu daerah dari ujung barat Indonesia hingga ke ujung timur Indonesia. Begitu asyik dan meriahnya, tak terasa meski waktu bergulir hingga acara usai, para karyawan tidak beranjak dari tempat duduknya, ditambah lagi dengan penantian pengundian "grand doorprize" Blackberry Gemini dan Blackberry Bold.
Di sisi lain, PINDAD dengan 2 kendaraan Panser-nya turut meramaikan kemeriahan HUT INTI. Animo masyarakat INTI untuk mencoba menikmati naik Panser "rasa sedan" begitu besar. Bahkan salah satu anggota keluarga Direksi INTI sengaja datang dari Jakarta untuk menikmati naik kendaraan Panser buatan anak negeri sendiri. "Ini adalah kesempatan terbaik, kapan lagi kita bisa menikmati Panser PINDAD", kata mereka.
Kita semua bersyukur, dalam kondisi INTI seperti saat ini kita masih dapat merayakan HUT INTI ke-35 dengan cukup meriah dan tetap efisien berkat bantuan para sponsor. Akhirnya, kita semua berharap kehadiran para mantan pejabat INTI turut mendoakan INTI dan menjadi kado terindah untuk INTI. Dirgahayu INTI ke-35, "Karyawan Sejahtera, INTI Jaya". Semoga engkau tetap berdiri dengan gagah sampai kami tak bisa melihatmu kembali. (Humas/Nick/KSN)